Cristiano Ronaldo mengatakan kalau dirinya tak akan pernah melupakan kasih sayang yang ditunjukkan oleh Sir Alex Ferguson sebelum ayahnya meninggal dunia pada 2005.

Dalam wawancara seperti dikutip dari situs resmi Manchester United, peraih lima trofi Ballon d’Or tersebut diminta menyebutkan momen terbaik dalam hubungannya bersama Fergie.

Secara mengejutkan, Ronaldo memilih momen di luar sepakbola. Meski begitu, hal tersebut tetap menunjukkan bagaimana rasa pengertian dan kepedulian Fergie terhadap para pemain serta keluarganya.

“Sulit untuk menyebut hanya satu [momen],” kata Ronaldo mengawali ceritanya.

“Ada begitu banyak momen indah yang kami alami bersama. Bukan hanya memenangi banyak hal. Namun, dalam hatiku, aku menyimpan hal-hal yang paling sulit.”

“Mungkin dia tak akan ingat, tapi aku akan mengatakannya karena itu adalah kisah yang indah. Suatu hari, ayahku tengah dirawat, dan aku sangat emosional. Dan aku bicara dengannya dan dia bilang: ‘Cristiano, pergilah ke sana buat dua atau tiga hari.”

“Kami punya pertandingan yang sulit, dan aku adalah pemain kunci saat itu. Dia bilang: ‘Akan menjadi sulit karena kita menghadapi pertandingan sulit, tapi aku mengerti keadaanmu dan aku akan membiarkanmu [pergi] dan kamu bisa pergi lalu menemui ayahmu.”

“Buatku, itu adalah hal yang paling penting, terlepas dari memenangi Liga Champions, memenangi Premier League, memenangi piala dan hal lainnya. Jadi aku harus mengapresiasinya karena apa yang dia katakan padaku, dia selalu melakukannya. Aku harus mengapresiasinya,” kata Ronaldo.

Ayah Ronaldo wafat pada 2005 di usia 52 tahun. Namun, kenangan atas empati sang menajer memastikan loyalitas yang ia punya sampai hari ini.

Dalam percakapan tersebut, Sir Alex menjelaskan bahwa pendekatannya terhadap keadaan yang sensitif sebenarnya tak lepas dari apa yang ia alami di awal kariernya.

“Seorang anak muda datang ke kantorku. Itu hari Selasa dan dia bilang: ‘Bos, bisakahaku libur Jumat,’ dan aku bilang: ‘Kenapa pengen Jumat libur?’ dan dia bilang: ‘Ibuku meninggal,'” kenang Fergie.

“Anda kalah. Apa yang bisa Anda lakukan? Aku membalas: ‘Oh, tentu saja, nak.”

Sejak saat itu, kalau ada pemain yang mendatangi Fergie dan meminta hari libur, ia selalu memperbolehkannya dan Fergie selalu menawarkan bantuan untuknya.

“Dalam kasus Cristiano, aku tahu ayahnya tengah sakit. Aku tahu dia dirawat di rumah sakit. Menjadipenting baginya untuk ada di sana. Klub sepakbola sudah tak penting.”

“Anda harus mengerti: sejumlah hal itu lebih besar dari sekadar klub sepakbola, dan keluarga itu salah satunya. Tentunya. Anda takkan pernah menempatkan klub lebih dari keluarga,” tutup Fergie.

Sumber: Manutd.com