Foto: Independent.co.uk

Setelah 25 tahun menjadi pelatih, menjalani 899 pertandingan, dan meraih 20 trofi di lima klub berbeda, Louis Van Gaal akhirnya memutuskan pensiun dari dunia sepakbola. Ingin dekat dengan sang istri menjadi alasan ia untuk mengakhiri karier di dunia yang telah membesarkan namanya tersebut.

“Status saya saat ini adalah pensiunan. Saya tidak punya ambisi lagi bahkan untuk menjadi direktur teknik atau sebagai pundit,” kata Van Gaal kepada acara TV Belanda, VTBL, pada Senin malam (11/3) waktu setempat.

“Istri saya, Truus, meninggalkan pekerjaannya untuk saya 22 tahun yang lalu, dan mengikuti saya ketika saya pergi ke luar negeri. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya akan berhenti sebagai pelatih ketika saya berusia 55 tahun, tetapi saya terus melatih hingga usia 65 tahun. Sekarang, dia berhak memiliki kehidupan bersamaku di luar sepakbola. Bisa dibilang, dia sangat bahagia.”

Manchester United menjadi kesebelasan terakhir yang dipegang oleh Van Gaal. Selama dua musim, kariernya di Manchester tidak terlalu bersinar. Ia hanya menghasilkan satu trofi saja yaitu Piala FA. Akan tetapi, di era kepelatihannya, United dengan berani memberikan kesempatan 13 pemain akademinya untuk melakoni debut. Bahkan beberapa nama seperti Jesse Lingard, Marcus Rashford, Andreas Pereira, dan Timothy Fosu Mensah (dipinjam Fulham) masih bertahan hingga sekarang.

Selama dua musim kepengurusannya, aksi Van Gaal juga kerap menghasilkan momen-momen ekspresif. Perseteruan, tingkah lucu, serta ucapan yang kontroversial menjadi warna di era kepelatihannya. Berikut adalah momen-momen menarik Van Gaal selama menangani United.

Tidak Tahu Carrington

Van Gaal diumumkan sebagai pelatih United pada 19 Mei 2014 atau saat ia masih menangani timnas Belanda. Jurnalis Sky Sports, Gary Cotterill kemudian mengadakan wawancara singkat di tengah persiapan untuk ke Piala Dunia. Untuk menutup sesi wawancara, Gary kemudian mengucapkan, “sampai ketemu di Carrington.” Mendengar ucapan tersebut, Van Gaal dengan enteng berkata, “Carrington, apa itu?” Setelah diberi tahu apa itu Carrington, Van Gaal hanya tertawa geli.

Louis Van Gaal’s Army

Jelang pertandingan melawan Liverpool, Van Gaal mendapat sorotan setelah pengakuan Wayne Rooney dan Michael Carrick kalau ruang ganti United saat itu sangat kaku. Mendengar hal tersebut, Van Gaal tidak mau ambil pusing. Ia justru senang dengan sikap fans yang masih mendukungnya. Ia kemudian melantunkan chant “Louis Van Gaal’s army” sambil meninju tangannya. Yang membuat tertawa tentu saja suara berat dari si meneer.

Diving di Old Trafford

Van Gaal tidak henti mencari sensasi. Saat menghadapi Arsenal pada Februari 2016, ia melakukan diving sebagai bentuk protes kepda Mike Dean karena menganggap pemain Arsenal melakukan diving sehingga United saat itu dihukum tendangan bebas. Van Gaal turun ke area taktik, berargumen kepada Mike Dean, langsung melemparkan tubuhnya ke bawah. Selepas pertandingan, ia meminta maaf.

Pemakaian Istilah-istilah “Nakal”

Selain perilakunya yang terkadang nyeleneh, Van Gaal juga dikenal dengan kutipan-kutipan menarik yang kerap ia keluarkan dalam konferensi pers sebelum dan sesudah pertandingan. Tidak jarang, ia menggunakan kata-kata yang sedikit ‘nakal’ hingga membuat para pendengarnya tertawa. Masih ingat ketika Juan Mata terlihat malu-malu saat mendengar Van Gaal meminta para pemainnya untuk lebih horny di atas lapangan, atau ketika Van Gaal menyebut Robert Huth sebagai masokis setelah ia menarik rambut Fellaini ketika keduanya bertemu.

Mike dan Michael

Kisah lucu Van Gaal selanjutnya adalah kesalahan penyebutan nama para pemainnya. Saat mengangkat Chris Smalling sebagai kapten ketiga, ia tidak memanggilnya Chris melainkan Mike. Tidak hanya sekali, yang kedua bahkan ia memanggil Smalling dengan Michael. Tidak hanya Smalling, Will Keane juga menjadi korban. Saat itu, ia memanggil pemain yang pernah bermain di Hull City tersebut dengan nama kembarannya yaitu Michael.

Perseteruan Dengan Wartawan

Sama seperti Jose Mourinho, Louis Van Gaal juga pernah berseteru dengan para wartawan. Tercatat dua kali ia berkonflik dengan para kuli tinta ini saat menangani Manchester United.

Yang pertama adalah ketika United siap bertanding melawan Stoke City. Van Gaal marah kepada awak media yang ia anggap sebagai pemicu merebaknya isu pemecatan dirinya. Saat itu, posisi Van Gaal sedang diujung tanduk karena performa United yang tidak menjanjikan. Ia bahkan meminta media untuk memberikan permintaan maaf kepada dirinya. Suasana konferensi pers saat itu pun berlangsung tegang.

“Adakah seseorang disini memiliki perasaan untuk meminta maaf kepada saya? Itu yang membuat saya bertanya-tanya. Saya pikir saya sudah dipecat seperti yang saya baca. Atau rekan saya (Jose Mourinho) yang dipecat. Selamat Hari Natal dan Selamat Tahun Baru. Nikmati wine dan pie. Selamat tinggal,” ucapnya sambil meninggalkan ruangan konferensi pers.

Selain konferensi pers tersebut, Van Gaal sempat kesal dengan Neil Custis, wartawan The Sun. Neil ketika itu mengkritik performa Wayne Rooney dalam pertandingan United melawan Newcastle yang berakhir imbang 3-3. Hal ini yang membuat dirinya marah dan memanggil Custis “gendut”. “Kami tidak sedang membahas Wayne Rooney. Kamu yang mengkritiknya. Saya tidak. Kamu, yang gendut itu,” tuturnya yang diikuti gelak tawa seisi ruangan.