Musim 2017/2018 berakhir menyedihkan bagi United. Inilah kali pertama sejak musim 2014/2015 mereka gagal mengakhiri musim dengan raihan gelar. Satu-satunya nilai positif United adalah posisi di klasemen Premier League yang setidaknya jauh lebih baik dibanding musim-musim sebelumnya. Menjadi misteri bagi para pendukung United untuk menilai apakah musim ini bisa disebut musim yang positif atau sama saja dari musim-musim sebelumnya.

Misteri lain datang dari sang manajer, Jose Mourinho. Sesaat setelah tumbangnya United di Wembley, banyak yang memberitakan kalau Jose telah menghapus akun Instagram pribadinya. Meski setelah diselidiki, akun instagram Jose sudah hilang sejak laga terakhir melawan Watford, tetap saja hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa Jose sampai mau menghapus media sosial pribadinya tersebut.

Hasil Kerja yang Kurang Dihargai

Dilansir dari The Sun, salah satu alasan Jose menonaktifkan Instagramnya tersebut dikarenakan banyaknya serangan verbal dari para pendukung United yang diarahkan kepadanya. Bahkan tidak sedikit rumor yang menyebut kalau serangan verbal yang diterima Jose sudah mengarah ke kata-kata kasar hingga kalimat bernada ancaman terhadap keluarganya.

Meski alasan tersebut masih sebatas rumor, namun tidak sedikit yang percaya kalau Jose telah mendapat kekerasan verbal dari para pendukung United. Telah kita ketahui bersama kalau masih banyak yang tidak menyukai kehadiran Jose meski ia sudah memberikan dua piala utama bagi United pada musim pertamanya.

Wajar apabila Jose merasa kecewa kepada para penggemar United. Usahanya dalam dua musim terakhir seolah tidak dihargai. Sebaliknya, hujatan selalu ia terima bahkan ketika United meraih kemenangan yang terbilang penting sekalipun.

Jika melihat dari aspek statistik maka Jose sebenarnya sudah membawa United ke arah menuju lebih baik. Di tangannya, United kembali mendapatkan citranya sebagai klub besar. Setan Merah berhasil kembali menjadi magnet bagi para pemain berlabel bintang semisal Paul Pogba, Zlatan Ibrahimovic, dan Romelu Lukaku.

Mou pula yang berhasil mengangkat posisi United dari peringkat ke-20 naik ke posisi 12 koefisien klub-klub Eropa berkat Europa League serta lolosnya mereka ke 16 besar Liga Champions musim ini sejak 2013/2014.

Akan tetapi, Jose juga tidak rentan dari beberapa kesalahan. Penggunaan taktik yang terkadang kurang tepat serta keputusan-keputusan yang terbilang ganjil seringkali dilakukan bahkan di pertandingan-pertandingan yang sangat krusial bagi United.

Salah satu kesalahan yang dilakukan Jose terjadi pada laga final kemarin. Entah apa alasannya, ia memilih memainkan Phil Jones alih-alih memasang Eric Bailly yang tidak bermain di Piala Dunia 2018 nanti. Phil Jones menjadi biang keladi dari gol yang dicetak Eden Hazard via titik putih dikarenakan ia gagal mengejar pemain Belgia tersebut dan terpaksa melanggar Hazard di kotak terlarang.

Memecah Belah Fans United

Kejadian hilangnya akun Instagram Jose pun secara tidak langsung membuat basis penggemar Setan Merah menjadi terbelah. Setidaknya itulah yang penulis saksikan saat berkunjung ke beberapa akun media sosial yang memberitakan kabar tersebut.

Tidak sedikit yang menyayangkan mengapa para penggemar United begitu tega menyerang Jose sampai membuat ia menghapus media sosialnya. Bahkan, ada beberapa penggemar yang merasa kalau mental para fans United saat ini seperti anak kecil dan tidak mencerminkan Manchester United sesungguhnya.

Akun twitter @djohno82 mengatakan, “Beberapa penggemar United harus tumbuh dewasa dan berhenti bertingkah seperti anak kecil yang merasa hilangnya Piala FA seperti menutup peluang kita meraih trofi lagi kedepannya. Banyak sekali para penggemar yang masih hidup di bawah bayang-bayang Sir Alex.”

“Saya penasaran apa jadinya kalau serangan media sosial seperti ini sudah terjadi saat Ferguson sedang menjalani fase buruknya bersama United pada 2003 hingga 2006? Biarkan dia bekerja. Serangan seperti ini justru meminta klub ini secara tidak langsung untuk terus mengalami kegagalan,” tutur penggemar United bernama Ryan Aquilina.

Dua pernyataan tersebut sudah mewakili perasaan para penggemar United yang menganggap sikap segelintif fans yang dianggap keterlaluan. Bahkan, ada yang menyebut kalau semakin lama penggemar Setan Merah seperti penggemar Arsenal yang selalu menginginkan manajernya untuk pergi.

Akan tetapi, tidak sedikit yang merasa kalau Jose layak mendapat ancaman. Bahkan ada salah satu akun twitter dengan gamblang menyebut kalau Jose harus mendapat hukuman lebih dari sekedar ancaman pembunuhan.

Kuatnya Pengaruh Sosial Media dan Manchester United

Apa yang terjadi pada Instagram Jose Mourinho sebenarnya menunjukkan betapa besarnya pengaruh media sosial dalam kehidupan. Media sosial bisa memberikan pengaruh kepada semua aspek bahkan sepakbola sekalipun.

Berkat media sosial pula kita merasa seolah-olah menjadi dekat dengan klub kesayangan. Kita bisa mengetahui bagaimana tingkah Jesse Lingard di luar lapangan, bahkan gaya rambut terbaru Paul Pogba.

Media sosial juga bisa menjadi tempat kita meluapkan kritikan karena mampu membuat jurang pemisah antara klub dengan penggemarnya menjadi buram. Sayangnya, kritikan yang kerap dikeluarkan tidak disertai dengan filter yang membuat kita dengan mudahnya mengeluarkan kalimat yang bisa berarti sebuah ancaman.

Selain itu, apa yang dialami Jose juga mengindikasikan betapa beratnya menangani kesebelasan sekelas Manchester United. Seperti yang diungkapkan akun @djohno82 tadi, siapapun manajer Setan Merah kedepannya, dia sudah akan mendapat tekanan sejak hari pertama melatih yaitu bayang-bayang kebesaran nama Sir Alex Ferguson.