Mungkin saat ini mata para suporter Manchester United sedang tertuju pada Bruno Fernandes dan Odion Ighalo setelah mereka membuat dampak yang luar biasa. Namun kendati begitu, mereka berdua masih pemain baru. United sebetulnya sudah punya beberapa pemain yang telah memberi dampak besar sejak awal musim ini. Beberapa pemain ini juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghargaan player of the year atau pemain terbaik di tahun ini.

Sedikit terlepas dari itu, sekarang Premier League sedang dihadapkan oleh simpang siur nasib musim mereka yang diisyaratkan akan berakhir pada 29 pertandingan. Ini bukan situasi yang bisa diramalkan siapa pun, tetapi ketika pandemi virus corona memburuk, tampaknya tindakan yang lebih keras langsung diambil oleh pemerintah Inggris. Ya walau di satu sisi masih ada kemungkinan musim ini akan dimulai kembali pada 4 April mendatang.

Keputusan-keputusan kedepannya tentang Premier League, baik berlanjutnya kompetisi atau berhentinya kompetisi, rasanya semua itu memang berada di luar kendali United. Namun, keputusan yang masih mungkin “berada dalam kendali” Setan Merah tetap bisa dilakukan. Salah satunya adalah pemilihan pemain terbaik untuk penghargaan Sir Matt Busby tahun ini.

Tidak ada perdebatan bahwa musim ini adalah musim yang naik turun bagi United. Akan tetapi, satu hal di mana saat kenaikan sedang terjadi, pasukan Ole Gunnar Solskjaer seolah dipaksa harus berhenti sejenak karena polemik virus bernama Covid-19. Maka muncul kabar bahwa penghargaan pemain tahun ini mungkin tidak akan diselenggarakan pada bulan Mei. Tapi menarik untuk menerka, siapa saja di antara pemain United yang layak mendapatkan penghargaan bernama Sir Matt Busby Award tersebut.

Aaron Wan-Bissaka

Statistik Aaron Wan-Bissaka belum terlalu mengesankan di musim ini. Tapi semua suporter United dan pundit sepakbola pasti menyadari kehebatannya dalam menangani pertahanan di pos bek kanan. Dan tidak mengherankan bahwa mantan pemain Crystal Palace itu menjadi salah satu bek kanan yang paling dinlai apik, di samping pemain Leicester City Ricardo Pereira.

Ada keluhan tentang pengaruhnya yang masih terbatas dalam skema menyerang ala Solskjaer. Ditambah lagi sejauh ini ia hanya memberikan dua asis kepada rekan setimnya dalam 26 pertandingan Premie League. Namun sekali lagi, sebenarnya United akan berada dalam masalah serius jika mereka bermain tanpa Wan-Bissaka. Pemain berusia 22 tahun itu dapat dengan mudah beradaptasi dan tampak menjadi pemain paling energik ketika duel satu lawan satu.

Sangat menyegarkan bagi suporter United untuk memiliki bek kanan yang bisa diandalkan (lagi) sejak kepergian Gary Neville. Mungkin sekarang gambarannya ada pada Wan-Bissaka. Dengan komposisi pemain bertahan yang masih dinilai kurang, maka United rasanya akan terdesak jika tidak memilih Wan-Bissaka sebagai pemain terbaik. Setidaknya, United mungkin bisa memasukannya ke dalam nominasi penghargaan Sir Matt Busby.

Marcus Rashford

Sejak kepergian Robin van Persie pada musim 2012/2013, United tidak memiliki pemain depan yang mampu menyabet gelar penghargaan Sir Matt Busby. Penyebabnya bukan hanya cerminan dominasi David de Gea terhadap gelar tersebut –yang telah dimenangkannya empat kali dalam lima tahun. Namun juga lebih kepada bentuk lini serang (terutama striker) United yang terus-menerus tidak stabil.

Para penyerang Setan Merah tidak secara teratur mencetak gol, baik saat masih di bawah Louis van Gaal atau bahkan Jose Mourinho. Masalah inilah yang juga sedang Solskjaer atasi. Fokus pelatih asal Norwegia itu, salah satunya adalah untuk melepaskan belenggu Rashford dan Anthony Martial dari inkonsitensinya dalam mencetak gol. Oleh sebabnya, mereka akhirnya mampu mencetak empat gol atau lebih pada tujuh kesempatan di musim ini.

Beberapa orang mungkin mengklaim cedera punggung Marcus Rashford saat ini akan membuatnya keluar dari nominasi pemain terbaik United. Tapi rasanya itu bisa dikecualikan karena pemain asal Inggris itu sudah mencetak 19 gol di semua kompetisi. Ia bahkan berhasil menempatkan dirinya di puncak daftar pencetak gol terbanyak Setan Merah musim ini. Jadi dengan begitu, tampaknya masih wajar jika Rashford juga mampu menyabet gelar penghargaan Sir Matt Busby.

Fred

Fred sempat dinilai sebagai pemain gagal yang merugikan uang 52 juta paun milik United di musim lalu. Ia juga pernah melewatkan tur musim panas dan tidak bermain di awal musim ini. Namun, pendapat Fred adalah pemain gagal sekarang sudah berubah sejak ia menjadi salah satu pemain kunci pasukan Setan Merah. Dengan perlahan dan pasti, Fred yang sekarang sudah jauh lebih matang. Bahkan ia sudah bisa beradaptasi dengan prmainan cepat Premier League.

Lewatlah sudah hari-hari di mana Fred harus bertanggung jawab atas harga mahalnya sendiri. Sejauh ini Solskjaer telah mengambil peran penting dari pemain berusia 26 tahun itu. Fred telah terbukti ampuh dalam membuat kesan baik di beberapa bulan terakhir ini. Permainannya telah mengubah wajahnya menjadi lebih favorit di mata suporter.

Seperti Wan-Bissaka, sulit rasanya memikirkan di mana United akan berada di musim ini jika mereka bermain tanpa Fred. Ia sudah berdiri tegak di tengah cedera Scott McTominay dan Paul Pogba. Dan ia sekarang tidak dapat diganggu gugat lagi, bahwa dirinya sudah tidak terpisahkan dari cara bermain pasukan Solskjaer. Pemain asal Brazil itu kemungkinan bisa menjadi salah satu kandidat kuat penyabet gelar pemain terbaik United di tahun ini.