Foto: Man United News

Sebagai pecinta sepakbola, kita pasti sering penasaran bagaimana seorang pemain bisa menceritakan keadaan ketika segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik. Mungkin kita selama ini hanya akrab dengan kata-kata klise dari mereka setelah pertandingan, ekspresi di depan kamera, atau kata-kata bijak di media sosial.

“Kami bermain untuk tim” dan “kami akan terus berjuang” atau kata-kata sejenis lainnya, semua itu sering sekali terucap dari para pemain selepas hasil negatif sebuah laga. Dan kata-kata itu pula yang sering terlontar dari lisan para pemain Manchester United selama musim ini.

Bahkan lebih parahnya, kata-kata yang terlontar dari para pemain Setan Merah saat ini sudah sampai pada titik di mana membuat kita jenuh. Rasanya kita memang benar-benar mempertanyakan apakah mereka mengatakannya karena mereka percaya, atau apakah karena hanya ingin membuat situasi lebih tenang saja.

Mungkin hal itulah yang juga sedang dialami Luke Shaw. Ia tampaknya sama seperti kita yang sudah bosan mendengar kata-kata klise di depan kamera. Maka dari itu, ia lebih memilih mengungkapkan sesuatu yang sepertinya telah mengejutkan banyak orang belakangan ini.

“Musim 2021/2022 sejauh ini, secara umum, tentu saja tidak cukup baik bagi kami. Saya pikir, di mana kami ingin berada dan di mana kami sekarang adalah dua tempat yang sama sekali berbeda. Kami tidak seperti yang diharapkan dan itulah kenyataannya,” kata Shaw kepada talkSPORT.

“Jelas kami sangat terpukul karena tersingkir dari Piala FA. Itu adalah kompetisi yang kami rasa bisa kami menangkan. Kami tidak dalam posisi yang kami inginkan di liga, dan tentu saja, kami tidak mendapatkan hasil positif. Bagaimana keadaannya pun, kami berada dalam pasang surut. Itu tidak cukup baik untuk tim yang ingin memenangkan gelar.”

“Jika Anda melihat tim papan atas dan konsistensi mereka, mereka berada di level tinggi dan memenangkan pertandingan secara konsisten. Sedangkan kami belum melakukan itu. Itu semua adalah masalah, dan itu semua merupakan sesuatu yang perlu kami tingkatkan. Jujur, kondisi yang kami alami sangatlah buruk.”

Komentar Shaw ini, bagaimanapun, bisa dikatakan sebagai cerminan sedih tentang seberapa jauh Manchester United jatuh di musim ini. Bek sayap itu dengan jujur sampai mengacu pada tim papan atas dan tidak menyebut United berada di jajaran tersebut. Seolah-olah sekarang ia memang bermain untuk tim papan bawah.

Namun kendati begitu, Luke Shaw sendiri masih memiliki sedikit keyakinan. Ia menambahkan kalau saat ini satu kompetisi besar seperti Liga Champions masih bisa diperjuangkan. Meski banyak yang ragu kalau United bisa lolos ke babak selanjutnya atau bahkan juara di akhir kompetisi, namun itu bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai.

“Kami masih berada di Liga Champions. Banyak orang akan meragukan kami, tetapi kami harus memiliki keyakinan bahwa kami dapat lolos. Bahkan memenangkannya akan jadi penting untuk kami. Dampaknya akan mengubah kondisi dalam ruang ganti. Capaian itu bisa membuat semua orang bangga, dan kami harus memperjuangkannya,” ungkap Shaw.

Ya mungkin Luke Shaw merasa kalau United setidaknya bisa menjadi tim underdog di panggung Eropa, dan tidak ada yang salah dengan itu. Karena selama masa pasca Sir Alex Ferguson Anda, semua orang memang telah menilai Setan Merah sebagai salah satu tim non-favorit untuk kompetisi apa pun.

Kejujuran Shaw ini juga mungkin sangat mencerminkan rekan setimnya yang lain yang memiliki perasaan sama. Kejujurannya ini sangat menunjukkan bahwa ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan sampai United dapat kembali menjadi ”klub papan atas”. Dan pastinya itu adalah langkah yang sulit untuk dilakukan.

Kebenaran memang menyakitkan. Akan tetapi, rasanya seolah-olah Luke Shaw telah membuka tabir kenyataan bagi semua pihak. Ia telah menguak tentang di mana sebetulnya posisi Manchester United berada sekarang. Ia sangat tahu, dan ia sangat mengerti.

Bukankah itu merupakan nilai positif? Dan bukankah ketika seseorang telah menerima kenyataan pahit seperti itu, semuanya akan berjalan jauh lebih mudah?

Seperti kata Barasuara dalam lirik lagunya yang berjudul Taifun,

Saat kau menerima dirimu

Dan berdamai dengan itu

Kau menari dengan waktu

Tanpa ragu yang membelenggu

Jadi mari kita berdo’a saja, semoga nasib baik memang masih ada di pundak Setan Merah.