Sulit mencapai tim utama United,Largie mencari kesempatan bersama Almeria. Foto: Utdinfocus

Beberapa waktu lalu, Manchester United resmi melepas sepuluh pemainnya dengan status bebas kontrak. Kesepuluh pemain ini semuanya merupakan pemain akademi Setan Merah yang dianggap gagal untuk naik ke tim utama sehingga kontraknya tidak lagi mendapat perpanjangan. Yang menarik, semua pemain ini berusia 19 tahun.

Satu yang mengejutkan adalah hengkangnya Angel Gomes. Pemain kelahiran tahun 2000 pertama United ini sebenarnya dinilai sebagai pemain yang punya masa depan untuk menjadi penggawa inti Setan Merah. Beberapa kali Ole Gunnar Solskjaer memainkan pemenang Piala Dunia U-17 2017 ini, namun Gomes tampaknya sudah ingin menembus skuad utama secara rutin.

Selain Gomes, ada satu nama lagi yang kepindahannya dari United menimbulkan pro dan kontra. Dia adalah Largie Ramazani. Sama seperti Gomes, sosoknya dipandang memiliki masa depan di Old Trafford.

Bahkan, saat saya melihat kolom komentar akun Fanbase Manchester United di Facebook yang membahas seorang Largie, banyak penggemar United yang menyebut kalau pemain ini memiliki kemampuan seperti Eden Hazard. Entah apakah dia benar-benar sebagus itu, namun yang jelas ia mendapat penilaian tinggi dari beberapa penggemar United yang mungkin rajin menyaksikan dia bertanding.

Latar belakang Largie memang sama dengan Hazard. Ia sama-sama berasal dari Belgia. Selain itu, posisinya adalah pemain sayap yang beroperasi di sisi kiri. Akan tetapi, Largie memilih untuk meninggalkan Inggris, sedangkan nama Hazard justru menjadi legenda di Inggris, lebih tepatnya di kota London.

Menurut Manchester Evening News (MEN), United sebenarnya sudah menawarkan kontrak baru kepada Largie untuk tetap bertahan di Old Trafford. Akan tetapi, sumber yang sama menyebut kalau si pemain merasa masa depannya bukan di Manchester sehingga ia ingin mencari tempat lain.

Meski begitu, pemain kelahiran Berchem-Sainte-Agathe – Sint-Agatha-Berchem ini memiliki statistik yang bagus saat bermain di Premier League 2. Total ia mencetak sembilan gol dan dua asis. Ditambah dengan satu gol pada EFL Trophy, maka Largie sudah mencetak 10 gol bersama tim cadangan hanya dari 17 penampilan di semua level United. Bersama tim utama, Largie sendiri baru bermain enam menit bersama tim utama. Sejarah itu terjadi ketika United kalah dari Astana saat Ole memilih membawa pemain-pemain mudanya. Namun, sejak saat itu Ole tidak pernah lagi memainkan Largie bersama tim utama.

Ingin mendapat kesempatan merupakan alasan umum bagi para pemain-pemain muda lulusan akademi yang kesulitan menembus tim utama. Termasuk Largie sendiri yang menginginkan menit main, sesuatu yang tampak sulit untuk ia cari di United saat ini.

Stok pemain sayap United di sisi sebelah kiri bisa dibilang sudah penuh. Mereka mengandalkan Marcus Rashford yang usianya juga masih muda sehingga tampaknya Rashford tetap akan menjadi pilihan utama. Di belakang Rashford sudah menunggu Daniel James. Selain itu, pemain lain seperti Anthony Martial, Mason Greenwood, hingga duet maut Jesse Lingard dan Andreas Pereira juga bisa beroperasi di kiri. Lengkap sudah rintangan yang harus dilalui Largie selain juga permintaan gajinya yang dianggap tidak bisa dipenuhi oleh pihak klub.

“Saya ingin berterima kasih kepada klub karena telah membantu saya menjadi pemain sepakbola yang lebih baik dan membuat saya dan keluarga merasa betah selama berada di sini. Hari ini, saya mengucapkan selamat tinggal kepada Manchester United tetapi saya membawa banyak kenangan, pelajaran, dan momen luar biasa yang hidup bersama saya selamanya. Saya ingin berharap klub bisa sukses di masa depan dan terima kasih telah memberi saya kesempatan,” kata Largie dalam surat perpisahan yang ia tulis kepada United.

Almeria menjadi kesebelasan yang dikabarkan selangkah lagi mendapatkan tanda tangan Largie. Saat ini, Rojiblancos sedang berada pada peringkat keempat Segunda Division musim ini. Peluang mereka untuk promosi ke La Liga cukup besar mengingat mereka hanya berjarak satu poin dari peringkat kedua Huesca.

Bermain di klub kecil menjadi pilihan Largie untuk mematangkan permainan sepakbolanya. Sebuah pilihan yang bijak ketimbang menunggu peluang bersama United yang mungkin tidak kunjung datang. Largie kini tinggal berharap keputusannya memilih Almeria menjadi keputusan yang tepat sebelum ke depannya ia akan bermain bersama klub yang jauh lebih besar lagi.