Ketika sedang sibuk melakoni tur pra-musim, muncul sebuah kabar yang menyebut kalau David de Gea akan segera memperpanjang kontrak baru di Manchester United. Hal ini diperkuat dengan rumor kalau ia akan menjadi pemain dengan gaji tertinggi di skuad sekaligus menggusur Alexis Sanchez.

Hal ini kemudian diperkuat dengan klaim Guardian yang melansir kalau De Gea akan menanda tangani kontrak baru dengan gaji senilai 290 ribu paun per pekan. Gaji ini setara dengan apa yang diraih Paul Pogba dan dikabarkan telah disetujui oleh perwakilan sanga penjaga gawang. Angka 290 ribu paun meleset sedikit dari rumor sebelumnya yang menyebut kalau De Gea akan mendapat 375 ribu paun per pekan.

Akan tetapi, hingga Premier League memasuki pekan kelima, rumor tersebut tidak kunjung terealisasi. Ternyata, pembicaraan kontrak antara United dengan penjaga gawang utama United tersebut masih menggantung. Hal ini diungkapkan langsung oleh Ole Gunnar Solskjaer jelang menghadapi Leicester City. Sama seperti sebelumnya, perpanjangan kontrak De Gea masih dalam tahap ‘sedang dibicarakan’ antara kedua kubu.

“Saya ingin David tetap di sini. Dia tahu itu dan dia adalah penjaga gawang terbaik di dunia. Kami telah melihat kualitasnya selama bertahun-tahun dan saya harap saya bisa memastikan dia akan menyelesaikan kariernya di Manchester United yaitu di level tertinggi. Sejauh ini ada banyak pembicaraan (kontrak baru), dan diskusi antara David dan klub. Mudah-mudahan kita bisa menyelesaikannya,” tutur Solskjaer dalam konferensi pers Jumat (13/9) lalu.

Menanti Sikap Manchester United

Apa yang dialami De Gea saat ini tidak jauh dari apa yang dirasakan mantan rekan setimnya, Ander Herrera. Pembicaraan kontraknya saat itu berbelit-belit. Diisukan akan segera menambah durasi tinggal, namun Herrera akhirnya memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak dan hijrah ke PSG secara gratis.

Soal gaji disinyalir menjadi kendala. Di usia yang sudah memasuki kepala tiga, perwakilan Herrera meminta gaji yang nominalnya tidak bisa dipenuhi United. Kubu si pemain akhirnya tetap mempertahankan nilai tersebut sehingga United memutuskan untuk tidak melanjutkan pembicaraan dan melepasnya secara gratis.

Di sisi lain, De Gea juga mengalami situasi serupa. Masalah gaji menjadi sesuatu yang disebut-sebut membuat dirinya masih enggan membubuhkan tanda tangannya di atas surat kontrak. Kontribusinya yang vital sejak didatangkan pada musim panas 2011 membuat ia merasa pantas mendapatkan gaji yang jauh lebih tinggi dari saat ini.

Persoalan gaji ini juga ditegaskan melalui kabar yang dilansir oleh The Sun beberapa waktu lalu. Beberapa pemain, termasuk De Gea, dikabarkan galau karena ancaman klub yang akan memotong gaji mereka sebesar 25 persen jika klub gagal mencapai target utama yaitu meraih satu tiket ke Liga Champions Eropa.

Target yang sebatas posisi empat dan mengincar piala domestik juga disinyalir menjadi alasan De Gea belum mau memperpanjang kontrak. Dalam delapan tahun kariernya, hanya satu kali saja ia bisa mengangkat trofi Premier League. Sisanya hanya piala kelas dua, seperti gelar Piala Liga atau Europa League.

Jika ini yang menjadi alasan utama, maka besar kemungkinan kalau De Gea sebenarnya ingin mencari klub baru. Kesebelasan yang menjanjikan banyak trofi untuk diraih atau setidaknya mampu bersaing di papan atas secara konsisten. Hal ini memang belum bisa dipenuhi United yang hanya satu kali saja menapak posisi tiga besar sejak Sir Alex Ferguson pensiun.

Menarik melihat reaksi United akan seperti apa. Seandainya tidak ada kejelasan hingga Desember, maka Januari 2020 nanti De Gea bisa bernegosiasi dengan klub lain dan pindah dari United secara free transfer pada musim panas. Jika ini yang terjadi, maka United yang akan rugi terutama dari segi finansial.

Penjaga gawang kelahiran Toledo ini direkrut hanya dengan nilai 18,9 juta paun pada saat itu. Dikutip dari Transfermarkt, nilai De Gea saat ini berada dalam kisaran 65 juta Euro (57 juta paun). Jika United bisa menjual De Gea pada angka tersebut, maka itu adalah sebuah keberhasilan karena mereka mendapat untung yang cukup lumayan. Untung yang didapat bahkan bisa lebih besar lagi mengingat tidak sedikit yang menyebut kalau ia pantas dihargai lebih dari 50 juta paun.

Menjualnya pada bulan Januari jelas menjadi opsi yang tepat ketimbang melepasnya secara gratis. Uang hasil penjualan De Gea nantinya bisa bermanfaat bagi Ole Gunnar Solskjaer yang sudah menargetkan lima pemain yang pembeliannya dicicil dalam dua bursa transfer (musim dingin dan musim panas 2020).

United Masih Bisa Hidup Tanpa De Gea

United juga tidak perlu panik jika kehilangan De Gea. Sergio Romero dan Lee Grant bisa menjadi pengganti yang sepadan. Belum termasuk para pemain muda yang sedang dipinjamkan macam Dean Henderson, Kieran O’Hara, dan Joel Pereira. Stok yang cukup mengingat regenerasi kiper United nampak tidak sepayah zaman ketika Peter Schmeichel hengkang.

“Ada beberapa kiper Liga Inggris yang bisa naik kelas. Ketika saya datang, saya berusia 34 tahun, jadi ada banyak kesempatan bagi para penjaga gawang untuk bisa sampai ke sana (menjadi kiper United). Ini semua soal ‘ya’ atau ‘tidak’. Namun saya bukan petinggi United,” tutur Edwin van der sar, penjaga gawang yang posisinya digantikan De Gea.

Sejak meraih penghargaan sebagai kiper terbaik musim 2017/18, penampilan De Gea lambat laun mulai menurun. Setidaknya dalam enam bulan terakhir. Beberapa bola mudah mulai sering masuk ke gawangnya. Tidak hanya itu, blunder juga kini mulai akrab dari penjaga gawang berusia 29 tahun tersebut.

“Penampilan De Gea pada masa lalu tidak bisa dijadikan patokan. Yang dilihat saat ini adalah performanya sekarang. Jika melihat enam bulan terakhir, maka Anda bisa melihat permainannya jauh lebih buruk dari apa yang telah ia lakukan sebelumnya. Jika Anda melihat gol yang masuk ke gawangnya, beberapa datang karena kesalahannya. Kesalahannya dalam enam bulan terakhir lebih banyak dibanding tujuh tahun sebelumnya,” tutur mantan penjaga gawang Fulham, Mark Schwarzer.

“United harus membuat keputusan, apakah nilai De Gea saat ini sepadan dengan jumlah gaji yang ia mau? Ada banyak spekulasi mengenai masa depannya, dan saya rasa ia juga masih berpeluang untuk pergi.”