Foto: Bleacher Report

Posisi kiper Manchester United sebelumnya pernah dideskripsikan oleh Gary Neville sebagai posisi yang memiliki tekanan paling besar di dunia sepakbola. Bahkan menurut mantan kapten United itu, situasinya semakin terlihat dalam beberapa musim terakhir.

Sekalipun David De Gea telah menjadi kiper nomor satu yang tak tergantikan di klub dalam satu dekade, namun di tiga musim terakhir, posisinya sempat banyak dipertanyakan. Entah itu karena rumor transfer kepindahannya atau karena performanya yang menurun.

De Gea sendiri banyak membuat kesalahan besar di pertandingan besar dalam beberapa musim. Termasuk di antaranya kala semifinal Piala FA melawan Chelsea di dua musim lalu, yang kemudian membuat banyak suporter United kehilangan kesabaran. Maka menjadi wajar mengapa kiper kedua United Dean Henderson justru mendapatkan banyak pujian dan banyak diharapkan bisa mengisi posisi kiper utama di musim lalu.

Henderson telah lama berbicara tentang keinginanya untuk menjadi kiper nomor satu Manchester United. Ia bahkan sampai menerima kontrak jangka panjang baru setelah ia kembali dari masa peminjaman di Sheffield United. Meskipun kemudian, ia terpaksa menunggu kesempatannya untuk bermain di tim, setidaknya sampai ketika De Gea mulai dicadangkan oleh Solskjaer.

Penampilan Henderson tidaklah buruk. Malah bisa dibilang penampilannya lumayan mengesankan. Ia juga berhasil mengoleksi empat clean sheet dalam delapan pertandingan Premier League dan tiga clean sheet dalam empat pertandingan Europa League. Dan di masa ini De Gea sempat menjadi pilihan kedua terutama ketika United bermain di Europa League.

Namun, saat ini Henderson harus berjuang kembali untuk mendapatkan tempatnya. Situasi ini belum pernah ia alami lagi sejak musim pertamanya di United, di mana waktu itu ia juga bersaing dengan Anders Lindegaard untuk mendapatkan tempat di pos kiper.

Beberapa pundit menilai bahwa situasi Dean Henderson ini disebabkan lantaran ia telah membuat beberapa kesalahan yang dikaitkan dengan kurangnya pengalaman. Oleh sebabnya De Gea kembali menggeser posisinya ketika United bermain melawan Villarreal di final Europa League.

Banyak yang masih berharap kalau Henderson bisa memulai musim ini sebagai penjaga gawang nomor satu United. Tapi sangat disayangkan, penderitaannya berlanjut ketika ia dinyatakan positif COVID-19 dan harus beristirahat untuk sementara waktu. Maka kondisi ini memberi De Gea mendapatkan kesempatan kedua untuk kembali mengisi pos utama kiper. Dan ternyata, penampilannya tidak mengecewakan.

Memang, Manchester United hanya mencatat satu clean sheet dalam empat pertandingan mereka sejauh musim ini. Akan tetapi De Gea berhasil membuat United tidak kebobolan banyak gol. Hanya sepakan Luke Ayling, tendangan Che Adams yang dibelokkan dari Fred, dan Javier Manquillo saja yang mampu menjebol gawang Setan Merah dalam empat pertandingan terakhir.

Apa yang telah De Gea lakukan sejauh ini telah menunjukkan komunikasi yang lebih baik. Ia seolah memiliki lebih banyak kemauan untuk keluar dari posisinya untuk menyapu dan mengurangi tekanan para penyerang tim lawan. Distribusi bolanya pun jauh lebih baik dan ia dapat melakukan penyelamatan yang menjadi kunci United untuk memenangkan pertandingan.

Ketika melawan Southampton misalnya, De Gea berhasil menggagalkan upaya Adam Armstrong dengan penyelamatan luar biasa dalam situasi satu lawan satu. Kemudian ketika melawan Wolves, ia juga berhasil melakukan penyelamatan ganda yang luar biasa ketika pertandingan masih imbang 0-0.

Lalu yang terakhir, ketika United melawan Newcastle, De Gea juga sangat baik dalam menggagalkan peluang Joelinton saat kedudukan sedang imbang 1-1. Ia melakukan penyelamatan dengan lengannya yang kuat, dan kemudian memainkan umpan panjang yang menakjubkan untuk mengawali serangan balik United.

Bisa dibilang De Gea sekarang menjadi berpengaruh untuk tim utama United. Dan kembalinya Henderson dari rehatnya tampak tidak mungkin untuk menggeser tempat De Gea dalam waktu dekat. De Gea telah mendapatkan kembali kepercayaan dari para penggemarnya, dan ia telah menunjukkan kualitas pertahanan yang dapat diandalkan. Maka itu berarti, memainkannya sudah bukan lagi hanya sebatas opsional.