Foto: Manchester Evening News

Manchester United dilaporkan memiliki beberapa nama manajer dalam radar mereka sebagai pengganti potensial untuk Ole Gunnar Solskjaer. Namun, hanya terdapat dua nama seperti Massimiliano Allegri dan Brendan Rodgers yang paling potensial untuk menggantikan Solskjaer sebagai bos United selanjutnya.

Kabar ini sebenarnya diawali dari mantan bos Juventus, Massimiliano Allegri, yang dilaporkan sedang belajar bahasa Inggris untuk kebutuhan karier manajerialnya. Menurut The Guardian, manajer asal Italia itu sedang tertarik untuk mengambil peran baru sebagai manajer di Premier League, dan ia bahkan menyempatkan diri untuk menghadiri pertandingan Liga Champions antara Tottenham dan Bayern Munich di London.

Dikabarkan bahwa Allegri sangat ingin menggantikan Ole Gunnar Solskjaer di Old Trafford di tengah beberapa hasil buruk yang diraih pria asal Norwegia itu di sepanjang awal musim ini. Meski di satu sisi, United sendiri sebenarnya tidak sedang secara aktif mencari pengganti Solskjaer di tahap awal musim ini, akan tetapi Allegri telah diidentifikasi sebagai salah satu nama dari beberapa penerus potensial Solskjaer jika petinggi klub memutuskan untuk melakukan perubahan di sektor kursi manajer.

Massimiliano Allegri sendiri meninggalkan Juventus pada akhir musim lalu, dan ia digantikan oleh mantan bos Chelsea Maurizio Sarri. Ia sekarang sedang menganggur dan mengincar tantangan baru berikutnya. Sebelumnya, banyak yang menawari Allegri jabatan melatih di Premier League, termasuk Manchester United dan Chelsea, namun ia menolak semua tawaran itu dengan alasan kurang tertarik.

Tapi sekarang, Allegri justru butuh tantangan di Inggris sebagai agenda baru untuk kariernya, dan ia juga telah meluangkan waktu untuk belajar bahasa Inggris di masa penganggurannya ini. Bahkan, ia sedikit menunjukkan ketertarikannya untuk melatih United, dan dianggap bersedia untuk mengambil pekerjaan di Old Trafford meskipun harus rela tidak bermain di Liga Champions. Namun, menurut Mirror, kepindahan Allegri tidak mungkin terjadi sebelum awal musim depan karena ia masih terikat kontrak dengan Juventus hingga 2020.

Selain itu, terapat nama Brendan Rodgers yang juga masuk ke dalam radar manajer baru Manchester United. Rodgers, yang sekarang sedang membawa Leicester City masuk ke posisi ketiga klasemen Premier League musim ini, dikabarkan menjadi kandidat kedua yang potensial untuk menggantikan Ole Gunnar Solskjaer sebagai bos United.

Menurut mantan bek Chelsea, Jason Cundy, ia mengatakan bahwa bos The Foxes tersebut akan melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada yang dilakukan Solskjaer saat ini di Old Trafford. Jika berkaca pada fakta, Setan Merah sendiri memulai musim ini dengan buruk setelah hanya mampu berada di urutan kesepuluh klasemen dengan raihan sembilan poin dari tujuh pertandingan yang dimainkan. Sedangkan Leicester, mampu mengumpulkan 14 poin dari tujuh pertandingan pembuka mereka di Premier League musim ini berkat tangan dingin Rodgers.

Bahkan, pertandingan terakhir Leicester berakhir sangat mengesankan setelah mengalahkan Newcastle dengan skor telak 5-0, dan ada harapan besar bahwa klub pemenang Premier League musim 2015/2016 itu akan menduduki posisi enam besar di musim ini. Oleh karena itu, menurut Jason Cundy, Brendan Rodgers dinilai sangat potensial untuk menggantikan Solskjaer sebagai manajer United.

Cundy juga menambahkan bahwa Brendan Rodgers berhasil datang ke Leicester dan mengubah klub tersebut menjadi lebih positif dari sebelumnya. Dan hal ini bisa menjadi alasan terbesar mengapa United harus menjadikan Rodgers sebagai manajer mereka berikutnya.

“Anda telah melihat Brendan masuk ke sana dan mengubah Leicester menjadi lebih positif dari sebelumnya. Jadi, apakah Brendan adalah pilihan terburuk untuk Manchester United? Saya rasa tidak. Lihatlah pekerjaan yang dia lakukan sekarang. Lihat bagaimana dia membuat mereka (Leicester) bermain. Setiap pemain di tim Leicester itu melakukan persis apa yang dia inginkan, dan mereka telah membuktikannya,” ujar Jason Cundy dilansir dari talkSPORT.

“Dan Brendan juga telah berhasil mengelola Celtic dan Liverpool. Jika Anda bisa mengelola kedua klub sepakbola seperti itu dan melakukan pekerjaan yang layak, jelas dia adalah pilihan cerdas untuk klub lain yang lebih besar. Apakah Anda mengatakan pada saya bahwa dia tidak bisa melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada Ole sekarang? Saya harus memberitahu Anda bahwa dia sangat-sangat bisa.”

Namun terlepas dari itu, kedua nama ini masih terlalu awam untuk diprediksi sebagai pengganti Ole Gunnar Solskjaer. Ditambah lagi, kedua manajer ini juga memiliki isi CV yang sangat jauh berbeda, dan belum tentu keduanya akan sesuai dengan apa yang sedang dibutuhkan Manchester United saat ini. Karena, gambaran situasi United sekarang merupakan sesuatu yang sulit untuk dinilai. Tidak mudah, apalagi untuk manajer baru, melakukan perubahan di sana.

Massimiliano Allegri misalnya, semua orang pun rasanya masih sulit untuk menerka apakah mantan pelatih yang berhasil memenangkan gelar Serie A bersama AC Milan dan Juventus itu bisa sukses di Old Trafford. Di atas semua prestasinya yang pernah mencapai dua final Liga Champions dan dinobatkan sebagai pelatih Serie A terbaik sebanyak empat kali, jam terbangnya di Inggris masih angat minim. Bahkan ia sama sekali belum menguji kariernya luar tanah kelahirannya.

Lalu Brendan Rodgers, berdasarkan catatan kariernya, mantan bos Swansea City itu jauh dari label manajer syarat akan prestasi. Meski pernah berhasil membawa Celtic juara liga, itu tidak akan bisa dijadikan tolak ukur dalam melatih United yang sedang berada dalam kondisi pelik. Jadi, tampaknya bisa disimpulkan jika isu kedua nama manajer ini hanyalah bumbu-bumbu penyedap penambah runyam situasi United dan Solskjaer di musim ini.

Sumber: talkSPORT, Mirror, The Guardian