Foto: Getty Images

Tidak ada yang membantah kalau Mason Greenwood adalah salah satu pemain berbakat milik Manchester United. Namun, di tengah kasus hukum yang sedang ia jalani, apakah dia masih punya tempat dalam skuad utama Setan Merah?

Suatu siang saya menjalani rutinitas seperti biasa setelah menulis untuk website ini yaitu membuka akun media sosial saya untuk melihat ada berita apa saja yang sedang hangat dibicarakan pada hari itu.

Hal pertama yang saya lihat adalah berita dari salah satu fanpage Manchester United di Indonesia. Berita tersebut memuat kutipan dari jurnalis Inggris, Rob Blanchette, mengenai kasus yang menimpa Mason Greenwood. Kutipan tersebut mengungkapkan kalau kepolisian Manchester resmi memperpanjang masa bebas bersyarat penyerang muda United tersebut selama satu setengah bulan hingga pertengahan Juni 2022. Penyelidikan pun sudah memasuki tahap akhir untuk kemudian diserahkan ke pengadilan. Pada saat di pengadilan nanti akan ditentukan apakah Greenwood bebas sepenuhnya atau kembali masuk penjara.

Membaca berita tersebut membuat saya tersadar kalau kini sudah hampir setengah musim United ditinggal oleh Greenwood karena harus terjerat kasus kekerasan fisik dan seksual terhadap kekasihnya, Has Robson.

Yang menarik dari berita tersebut adalah pendapat yang terdapat dalam kolom komentar. Hampir sebagian besar pendukung United di sana merindukan kehadiran Greenwood di lini serang United. Mereka kangen dengan liukan si nomor 11 yang bisa bermain apik di kedua sisi lapangan tersebut.

Sangat lucu memang karena saya ingat betul sebelum Greenwood terkena kasus ini banyak sekali suporter United yang menyebut pemain kelahiran 2001 tersebut sebagai sosok yang maruk bin egois. Entah kenapa kini tiba-tiba mereka merindukan pemain yang sebelumnya banyak dihujat karena penampilannya yang tidak sebagus musim lalu.

Sebagai suporter United yang tidak punya hubungan kedaerahan dengan kota Manchester, sejatinya saya memang merindukan kehadiran Greenwood di sisi lapangan. Seandainya dia ada di atas lapangan, United setidaknya memiliki alternatif gol lain selain Ronaldo di saat Rashford, Martial, dan Cavani tidak bisa diharapkan.

Kehilangan Greenwood semakin membuat lini depan United terlihat katro. Bagaimana tidak, sampai United menyelesaikan laga melawan Brentford semalam, Greenwood masih tercatat sebagai top skor ketiga United musim ini di semua kompetisi setelah Ronaldo dan Bruno. Bayangkan, ada sebuah kesebelasan yang pemainnya masih tercatat sebagai pencetak gol terbanyak tim meski sudah tidak lagi bermain sejak akhir Januari 2022.

Sayangnya, kasus Greenwood cukup berat karena ada bukti berupa rekaman suara dan foto-foto Robson yang babak belur. Inilah yang membuat langkahnya untuk kembali ke dalam skuad terbilang tidak mudah.

Pemain sepakbola adalah seorang pesohor dunia olahraga. Gemerlapnya dunia si kulit bundar inilah yang kemudian bisa membuat si atlet lupa diri seperti yang dialami oleh Greenwood. Meski dia memiliki skill yang luar biasa dibidangnya. Akan tetapi, hal itu tidak diikuti dengan pengendalian diri serta attitude yang kemudian membuatnya bisa melakukan segala sesuatu semaunya sendiri.

Klub juga sudah pasti akan berhati-hati untuk bisa membawa kembali pemainnya bertemu dengan penggemar setelah tersandung masalah. United tentu tidak mau dicap sebagai klub penampung kriminal yang nantinya bisa memberi pengaruh di mata para sponsornya. Tidak hanya itu, mereka juga bisa kehilangan beberapa suporternya yang akan memberi dampak dalam angka kunjungan di stadion.

Musim ini, Greenwood bukanlah satu-satunya pemain Premier League yang sedang terlibat masalah hukum. Sebelumnya ada Benjamin Mendy dan Gylfi Sigurdsson yang menjalani kasus terkait seks. Mendy sedang didakwa dengan 8 kasus pemerkosaan. Sementara itu, Gylfi terjerat kasus seks dengan anak di bawah umur.

Kedua klub ini cukup tegas dalam memberi hukuman kepada kedua pemain tersebut. Mendy sepertinya sudah diasingkan oleh City. Bahkan, pihak klub mengumumkan akan mengembalikan uang para fans yang membeli jersey dengan nama Mendy di baliknya. Begitu juga dengan Sigurdsson yang tidak didaftarkan oleh Everton dalam skuad Premier League musim ini.

Menarik untuk melihat bagaimana kelanjutan kasus Greenwood ini. Sebelumnya, United sudah menghapus wajah Greenwood dalam daftar pemain pada situs resmi mereka. Tapi, setelah dicek pada hari ini, wajah Greenwood sudah nampang lagi dalam daftar. Karena berbeda dari Mendy atau Sigurdsson, Greenwood sebenarnya masih dalam tahap awal untuk menjadi pesepakbola hebat. Sayangnya, semuanya buyar terkait kasus yang membuat pandangan orang terhadap dirinya kini berubah dari yang sebelumnya dianggap sebagai pemain muda berbakat milik United menjadi pemain berbakat United yang bermasalah dengan attitude serta pernah terlibat kasus kekerasan terhadap kekasihnya.