Foto: Metro.co.uk

Jendela transfer musim panas akan selalu menjadi permainan bisnis untuk memperoleh begitu banyak kesepakatan. Dan bagi Manchester United, hal ini merupakan sesuatu yang harus mereka lakukan sampai hari terakhir atau tenggat transfer nanti. Namun saat ini, United sedang dihadapkan oleh polemiknya sendiri. Dikutip dari Metro.co.uk, mereka menolak untuk menjual Chris Smalling, dan masih plin-plan dalam mendatangkan Jadon Sancho.

Meskipun kabar baiknya adalah, tinggal tiga minggu lagi untuk mengetahui seberapa sukses strategi United di bursa transfer musim panas ini. Tapi memang tidak bisa dipungkiri, banyak suporter yang menjadi tidak sabar dalam melihat pergerakan Setan Merah. Banyak dari mereka yang ingin Smalling dijual ke AS Roma, sebelum United memenuhi harga tetap Borussia Dortmund senilai 108 juta paun untuk Sancho.

Sekali lagi, semua langkah ini merupakan gambaran dari sebuah bisnis. Bisnis yang tidak tahu kapan aliran pendapatan besar akan didapatkan oleh sebuah klub, atau kerugian yang menanti di belakangnya. Para suporter United harus bisa mengerti kondisi ini. Pada dasarnya, masalah terkait Smalling dan Sancho pun serupa. Meski di sisi lain, status kedua pemain itu berbeda.

Manchester United telah lama menjadi pengagum Sancho, yang tampil begitu luar biasa untuk Borussia Dortmund. Mereka memiliki ketertarikan yang tinggi untuk merekrutnya sebagai pengisi pos sayap kanan. Pemain berusia 20 tahun itu bahkan sudah memenuhi kriteria pemain yang mungkin ada di daftar rekrutan pemain ideal United musim panas ini.

Namun pihak Dortmund tahu akan keinginan United itu. Maka mereka bersikeras untuk membanderol Sancho dengan harga sebesar 108 juta paun. Mereka terus mengklaim jika harga pemainnya itu sudah tetap. Tidak ada penawaran lain. Maka untuk merekrutnya, United hanya perlu mengirim Dortmund uang sejumlah 108 juta paun. Cukup simpel bukan?

Bahkan di sisi lain, United juga adalah satu-satunya klub di yang sangat tertarik untuk merekrut Sancho musim panas ini. Cuma sayangnya, mereka masih beranggapan harga sebesar 108 juta paun di masa pandemi Covid-19 ini sama sekali tidak realistis.

Padahal di satu sisi, semua pecinta sepakbola pasti tahu bahwa Dortmund secara rutin telah menjadi klub penjual pemain. Dan ini merupakan model bisnis mereka yang sudah lama diterapkan. Jadon Sancho pasti akan pergi pada suatu saat, entah di musim panas ini atau di musim-musim panas setelahnya. Sama seperti halnya Erling Haaland, atau Jude Bellingham –pemain-pemain yang baru direkrut Dortmund.

Maka wajar-wajar saja Dortmund menetapkan harga bagi pemain-pemainnya. Apalagi para pemainnya itu telah diincar banyak klub. Dortmund juga membutuhkan uang dari hasil penjualannya itu, dan pada titik tertentu, mereka pasti berusaha untuk membangun kesepakatan. Mungkin United dapat memanfaatkan titik itu sebagai bahan pertimbangan mereka dalam merekrut Sancho.

Situasi ini mirip pula dengan masalah United terkait masa depan Chris Smalling saat ini. Ia tampil luar biasa ketika bermain bersama AS Roma musim lalu. Dan jelas inilah yang menjadi alasan mengapa Giallorossi menginginkan pemain berusia 30 tahun itu kembali dengan kontrak permanen.

Roma juga tahu kalau Smalling tidak memiliki masa depan yang bagus di United. Apalagi ditambah fakta bahwa United perlu menjual beberapa bek tengahnya. Sementara itu, Roma sendiri ingin menyelamatkan setiap nilai Euro yang mereka bisa, maka mempermanenkan Smalling merupakan jalan yang tepat.

Namun, United tidak ingin pemain yang bermain mengesankan di luar Inggris musim lalu pergi tanpa nilai transfer yang maksimal. Sama seperti Dortmund yang belum mau melepas Jadon Sancho jika harganya masih di bawah 108 juta paun. Kasus Smalling mungkin lebih mudah dipecahkan daripada Sancho. Terutama dengan langkah pendekatan tanpa merusak kepentingan terbaik kedua klub.

Tapi kesepakatan yang tampaknya relatif mudah ini turut menunjukkan mengapa perburuan Sancho bisa sampai berlarut-larut begitu lama seperti sekarang. United harus introspeksi diri. Karena mungkin alasan kenapa mereka masih belum mendapatkan Sancho adalah –bisa jadi– akibat mereka masih bersikukuh dengan kesepakatannya sendiri.

Manchester United agaknya peru kembali melihat sifat agresif dari jendela transfer Chelsea. Seharusnya mereka bisa terpicu dan merasa tersaingi untuk belajar bagaimana The Blues berhasil melakukan serangkaian pendekatan yang tidak merusak kepentingan klub lain.

Hanya waktu yang akan memberi tahu seberapa sukses strategi United musim panas ini. Banyak hal yang bisa terjadi di dalam dan di luar lapangan dalam tiga minggu ke depan yang dapat memengaruhi keinginan Dortmund untuk berbisnis.

Namun sekali lagi, Manchester United masih perlu berusaha untuk melakukan pendekatan yang tidak merusak kepentingan klub lain. Mereka harus sadar bahwa tidak menjual Smalling karena harganya tidak maksimal adalah sebuah kesalahan. Dan tidak membayar harga yang diminta Dortmund untuk Sancho juga merupakan sebuah langkah yang kurang efektif.