Laga antara Manchester United melawan Barcelona baru akan digelar pada 10 April nanti atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Akan tetapi, panasnya pertemuan dua klub bersejarah di Eropa ini sudah dimulai sejak beberapa hari terakhir. Semua diawali dari masalah harga tiket untuk pertandingan tandang.
Sesuai jadwal, Barcelona sebenarnya akan menjadi pihak yang bertandang terlebih dahulu ke Manchester. Akan tetapi, perwakilan klub Catalan tersebut sudah menentukan harga tiket untuk fans United yang akan berkunjung ke Camp Nou pada leg kedua nanti. Mereka memberikan harga 102 paun atau setara dengan nilai 1,9 juta rupiah.
Harga ini membuat para penggemar United menjerit. Inilah biaya termahal yang pernah dikeluarkan United sepanjang sejarah mereka bertandang di kompetisi Eropa. Padahal, rata-rata tiket untuk penggemar yang bertandang ke Camp Nou akan mendapat harga di kisaran 39 hingga 65 paun saja atau kisaran 500 ribu hingga 1,2 juta rupiah per laga.
Upaya United untuk meminta keringanan harga tiket ke angka 75 juta paun juga tidak membuahkan hasil. Tidak adanya kesepakatan, membuat United mengambil tindakan serupa yaitu memberikan harga yang sama kepada pendukung Barcelona yang berkunjung ke Old Trafford pada leg pertama.
Dari 102 paun yang dikeluarkan pendukung Barcelona, 27 paun diantaranya (500 ribu rupiah) akan diberikan kepada fans United sebagai subsidi agar mereka bisa berangkat ke Camp Nou pada 16 April. Oleh karena itu, penggemar United nantinya hanya akan mengelurkan 75 paun (1,4 juta rupiah) saja untuk membeli tiket karena sisanya sudah ditanggung oleh United. Dilansir dari berbagai sumber, United akan mendapat jatah 4.610 kursi di Camp Nou nanti.
“Kami percaya bahwa pendukung yang akan away ke sana akan mengalami kenaikan harga tiket yang berlebihan dari tuan rumah. Kami akhirnya membuat keputusan sulit yaitu memberikan biaya yang sama kepada penggemar Barcelona untuk pertandingan tandang yaitu 102 paun. Kami akan menggunakan pendapatan tambahan yang diperoleh sebesar 27 paun sebagai subsidi kepada pendukung yang datang bertandang,” kata United di situs resminya.
Entah kenapa United kerap mengalami masalah harga tiket jika bertemu klub-klub asal Spanyol. Sebelumnya, mereka juga mengalami masalah yang sama ketika mereka bertandang ke markas Valencia, Mestalla. Musim lalu, pendukung United juga protes kepada Sevilla yang melakukan hal serupa. Pendukung United yang ingin ke Ramon Sanchez Pizjuan diberikan harga 89 hingga 133 Euro. Bahkan sekitar 200 tiket saat itu dijual hingga angka yang paling tinggi. Harga ini jauh lebih mahal ketimbang Liverpool yang bertandang ke tempat tersebut pada babak grup.
Sementara itu, kubu Barcelona buka suara terkait wacana menaikkan harga tiket tersebut. Diwakili oleh juru bicara mereka, kenaikan tiket ini dilakukan bukan karena mereka menghadapi Manchester United. Beberapa klub besar lain yang datang ke Camp Nou juga mengalami kenaikan serupa.
“Harga yang kami tetapkan sama dengan tahun-tahun sebelumnya dan sama dengan apa yang kami berikan kepada Juventus, Liverpool, dan Manchester City. Barcelona tidak membuat keputusan yang sembarangan karena lawan kami Manchester United.”
Boikot dari Penggemar Berkebutuhan Khusus
Selain masalah harga tiket, Manchester United juga disibukkan oleh ancaman boikot dari para penggemar mereka yang berkebutuhan khusus. Mereka mengancam tidak akan mendukung United di Teater Impian pada laga leg pertama nanti karena masalah keamanan yang dianggap tidak mendukung penggemar seperti mereka.
Hal ini diarenakan kejadian pada leg pertama perdelapan final menghadapi Paris Saint Germain. Ketika itu, beberapa penggemar yang duduk di tribun L (tribun pendukung berkebutuhan khusus) beberapa kali mendapat lemparan benda dari para pendukung PSG. Pada pertandingan tersebut, memang timbul gesekan antara kedua pendukung yang membuat 800 kursi Old Trafford saat itu harus diperbaiki.
Kejadian seperti ini ditakutkan akan terjadi mengingat Barcelona juga punya pendukung yang sangat besar. Salah satu pendukung United, Jon Nield, yang memiliki anak berkebutuhan khusus bernama Alex, masih bimbang apakah akan berangkat ke Old Trafford atau tidak pada leg pertama nanti.
“Alex sangat tidak nyaman ketika menonton pertandingan melawan PSG, jadi kami pergi demi keselamatan anak kami. Kami tidak bisa bersantai dengan benar dan kami takut ada sesuatu yang mengenai kepala Alex. Kami mengeluh setelah pertandingan melawan PSG dengan harapan ada aksi dari pihak klub.”
“Akan menjadi keputusan yang menyedihkan bagi Alex kalau tidak pergi karena laga melawan Barcelona adalah pertandingan terbesar musim ini, tetapi ketika Anda mengambil langkah mundur, Anda akan menyadari kalau ada sesuatu yang harus kami lakukan,” tutur Jon seperti dilansir Manchester Evening News.
Masalah terkait tribun berkebutuhan khusus yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tribun pendukung tim tamu memang menjadi sorotan khusus pihak klub sejak awal musim lalu. Mereka pun kemudian memasang jaring sementara sebagai penghalang agar tidak timbul gesekan. Hal ini bekerja dengan baik saat laga United menghadapi Young Boys dan Juventus. Akan tetapi, menjadi sia-sia ketika PSG datang ke sana.