Ketika pertama kali didatangkan pada 2014, Louis van Gaal diharapkan mampu menstabilkan kondisi United yang sebelumnya tengah terpuruk bersama David Moyes. Namun dari tiga tahun kontrak yang diberikan manajemen, ia hanya bertahan dua musim saja meski pada musim keduanya, United memutus puasa trofi Piala FA yang sudah berlangsung 12 tahun.
Jamie Jackson, dari Guardian, berkesempatan untuk mewawancarai mantan pelatih Ajax ini. Wawancara ini dilakukan untuk mengorek beberapa fakta yang belum pernah ia ungkapkan sebelumnya. Berikut jawaban-jawaban dari mantan manajer yang pernah membawa AZ Alkmaar juara Eredivisie ini.
Wayne Rooney Bukan Pemain Terbaik
“Saya minta maaf. Ketika saya datang, dia sudah terlalu tua. Terlepas dari itu, dia salah satu pemain terbaik saya. Tapi dia profesional sebagai pemain di sesi latihan atau ketika pertandingan. Namun di luar lapangan dia bisa menjadi orang yang berbeda. Saya menjadikannya kapten agar ia bisa membenahi dirinya di luar sepakbola, karena ada tanggung jawab besar yang menjadikannya panutan. Namun saya merasa kami tidak sepenuhnya berhasil mengatur kehidupannya di luar lapangan, dan itu sedikit banyak berkontribusi terhadap penurunan performanya seiring waktu.
Saya Jarang Berbicara dengan Glazer
“Woodward paling sering bertemu Glazer. Saya hanya berbicara dengan Glazer ketika mereka datang menghadiri sisi latihan atau ketika pertandingan. Mayoritas ketika kami bertemu tim-tim top dan untungnya kami memenangkan banyak pertandingan-pertandingan tersebut, terutama melawan Liverpool.”
Memanggil Mantan Pemain Tidak Selalu Bekerja Dengan Baik
“Untuk menjadi direktur olahraga, Anda harus tahu tentang permainan ini. Metode kepelatihan, pengalaman, pendidikan remaja, pemandu bakat, dan Anda harus berpikir tentang itu dalam satu struktur. Jadi, Anda perlu banyak pengalaman di dunia sepakbola. Untuk menjadi direktur olahraga, Anda harus mengembangkan diri Anda, Anda harus punya jaringan yang besar dan Anda harus bisa memanfaatkan jaringan tersebut.”
“Terkait Rio Ferdinand yang tertarik menjadi direktur, saya hanya bisa berkata bahwa pemain yang baik belum tentu menjadi manajer atau direktur teknis yang baik. Inilah yang terjadi dengan Solskjaer. Mantan pemain, anak lama, tidak selalu menjadi pilihan yang baik. Itu (menjadi pelatih yang baik) bisa saja terjadi tetapi itu tidak selalu menjadi pilihan yang baik.”
Saya Terkejut Solskjaer Jadi Manajer United
“Saya terkejut dengan dipilihnya Solskjaer menjadi manajer meski ia selalu menang di awal-awal kepelatihannya. Manchester United adalah salah satu klub terbesar di dunia yang membutuhkan manajer dengan pengalaman dan bukan manajer yang baru melatih satu atau dua tim di level yang rendah. Jangan bandingkan dia dengan Guardiola karena dia seorang gelandang tengah yang punya orientasi taktik yang sangat baik.”
Saya Tidak Menggunakan Filosofi Sepakbola Saya di United
“Ketika saya menerima pekerjaan itu, kami tidak pernah berbicara soal filosofi atau sistem apa pun yang dimainkan. Berbeda dengan klub lain dimana saya selalu berbicara soal filosofi. Di United, kami selalu memainkan gaya yang ingin dimainkan. Kami selalu memakai sistem yang sama dengan sedikit perbedaan, tergantung lawan yang dihadapi.”
Anda Tidak Bisa Menuntut Banyak Waktu di United
“Anda tidak bisa menuntut begitu banyak waktu di United. Para penggemar juga tidak akan mengizinkan itu. Begitu juga dengan Solskjaer. Mereka akan menuntut banyak meskipun dia mantan pemain. Satu-satunya keuntungan Solskjaer adalah karena dia mendapat banyak kredit sebagai mantan pemain.”
Manchester United adalah Klub Komersil
“Saya senang jika ada yang masih ingat dengan komentar saya ketika pertama kali menangani United kalau klub ini adalah klub komersil. Saya pikir Anda harus mengubah struktur dalam organisasi karena sekarang keseimbangan antara sepakbola dan komersial justru lebih condong ke sisi komersial.”
“Contohnya adalah ketika kami harus ke Amerika Serikat untuk memainkan banyak pertandingan pada waktu yang singkat. Secara komersial, hal itu sangat bagus tetapi bagi saya bukan yang terbaik. Semua orang senang, tapi saya tidak. Di AS kami memenangi semua pertandingan tetapi kami kalah pada pertandingan pertama di liga melawan Swansea. Itu disebabkan karena setiap pemain kelelahan. Itu tidak baik.”
“Ketika saya berada di sana, saya bingung dengan sosok Ed Woodward. Orang yang tidak tahu apa-apa soal sepakbola, namun membuat banyak keputusan penting untuk klub tersebut. Bukan hal yang bagus bagi sebuah kesebelasan lebih mementingkan sisi komersial. Sangat disayangkan apabila klub seperti United terpuruk hanya karena kesalahan satu orang.”
“Soal pemandu bakat, United tidak punya organisasi yang bagus untuk memberikan pemain terbaik. Kemudian pendidikan kepada para pemain di Manchester juga tidak bisa dikatakan bagus. Berapa banyak pemain yang ingin datang?”
“Di Manchester United, Anda mempunya depatermen yang fantastis. Tetapi orang-orang di dalamnya butuh bimbingan dari seorang direktur teknis yang berpengalaman. Anda harus memaksimalkan departemen itu tidak hanya untuk tim utama tetapi juga tim muda. Pemain muda dididik untuk memiliki filosofi United agar langkah ke tim utama menjadi lebih mudah. Ini adalah aspek yang sangat penting bagi sebuah kesebelasan.”