Jika memecat Solskjaer dianggap terlalu cepat dan melengserkan manajemen dirasa merupakan tindakan yang terbilang sulit, maka United punya cara sederhana yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan klub ini agar tidak terpuruk jauh lebih dalam. Caranya adalah dengan mencari seorang direktur olahraga.

***

Hal ini memang tidak mudah untuk dilakukan. Sama seperti pemain atau pelatih, tidak banyak direktur sepakbola yang kondisinya tidak terikat dengan klub mana pun. Namun bagi manajemen, cara ini yang bisa mereka lakukan sebagai sebuah sinyal kalau mereka juga perhatian terhadap Manchester United.

Hasil-hasil buruk yang diterima United membuat manajemen ditunjuk menjadi biang keladi dari kegagalan mereka yang selama enam musim kesulitan untuk finis di papan atas. Mereka dianggap tidak serius dalam menjalankan tim ini di sepakbola dan hanya fokus dalam pengembangan finansial klub.

Sudah bukan berita baru kalau United memang benar-benar membutuhkan direktur olahraga. Jauh sebelum musim 2018/2019 dimulai, isu ini sudah muncul ketika seorang Jose Mourinho “mendeskripsikan” dirinya sebagai sosok yang menangis ketika meminta seorang bek tengah tambahan. Namun permintaan itu kemudian ditolak oleh Ed Woodward dengan banyaknya dalih yang menyebut kalau dua musim sebelumnya, Mourinho sudah mendapat bek tengah sehingga tidak perlu adanya bek tengah tambahan.

Penolakan seperti ini yang jelas tidak boleh lagi terjadi untuk tim sekelas Manchester United. Meski Ed Woodward memiliki jabatan sebagai wakil dewan eksekutif United, namun dia kerap dianggap sebagai orang yang tidak paham mengenai sepakbola. Dia tidak tahu dan bahkan cenderung sok tahu soal hal-hal teknis yang sebenarnya merupakan ranah bagi seorang pelatih untuk menilai sebaik apa skuadnya.

Kita sudah sering diberikan pemandangan betapa sok tahunya seorang Ed Woodward terkait sepakbola. Khususnya soal transfer yang tidak memiliki arah yang jelas meski sudah investasi lebih dari 1 miliar paun.

Dia bisa membuat seorang Marouane Fellaini menjadi pemain yang jauh lebih mahal dari harga aslinya. Selain itu, ia juga membeli beberapa pemain dengan hanya melihat sisi komersial si pemain. Yang paling sensasional adalah memberikan status gaji tertinggi kepada Alexis Sanchez yang pada musim terakhirnya bersama Arsenal cenderung menurun.

Musim ini, kita juga masih dibuat geram oleh Woodward. Meski ia sudah mendatangkan pemain incaran Solskjaer, namun performa tim di bursa transfer cenderung melambat. Ia bahkan memilih untuk tidak mencari pemain pengganti ketika beberapa pemain di luar posisi pemain belakang memilih untuk meninggalkan Manchester. Terutama dalam sektor penyerang. Hal ini yang kemudian membuat United sekarang nampak kesulitan untuk mencetak gol.

Membantu Pekerjaan Manajer

Hampir semua kesebelasan Premier League memiliki seorang direktur olahraga. Jabatan ini disebut-sebut harus dimiliki oleh sebuah klub sepakbola dalam kondisi permainan yang semakin hari semakin modern ini.

“Peran direktur teknik adalah peran yang harus dimiliki untuk menjaga kepentingan klub dalam jangka menengah hingga jangka panjang. Ada enam hal yang muncul ketika direktur teknik bekerja yaitu tim utama, tim perempuan, cara rekrutmen, akademi, ilmu kedokteran dan olahraga, serta departemen peminjaman pemain,” tutur Dan Ashworth, direktur sepakbola Brighton and Hove Albion.

Akan tetapi, United masih memakai cara lama yaitu mengandalkan duet manajer dan dewan eksekutif untuk menjalankan tugas-tugas seperti yang dijabarkan Ashworth tersebut. Sayangnya, Ed Woodward bukan orang yang kompeten dalam menjalankan hal tersebut. Hal ini tergolong wajar mengingat ia memiliki latar belakang sebagai seorang akuntan dan mengawali pekerjaannya di United sebagai seorang direktur finansial klub.

Di sinilah peran penting seorang direktur olahraga. Keberadaan Dof akan memudahkan kerja sang manajer untuk lebih fokus terhadap perkembangan timnya dari segi taktik dan juga mentalitas. Mereka berdua juga bisa berkolaborasi untuk menentukan pemain mana yang akan direkrut dan pemain mana yang akan dilepas, tergantung dari kebijakan kedua orang tersebut. Hubungan yang harmonis antara keduanya akan menghasilkan sebuah tim yang kuat dari segi filosofi seperti yang dialami Manchester City dan Liverpool. Selain itu, direktur olahraga juga membuat seorang manajer tidak lagi merasa sendiri seperti yang dialami Mourinho dan sekarang mulai menimpa kepada Solskjaer.

“Jika manajer dibiarkan bekerja sendirian maka dia menjadi target yang mudah untuk disasar. Semua orang butuh bantuan dalam sepakbola. Seorang direktur olahraga itu sangat penting dalam sepakbola modern,” tutur Luis Campos, sahabat Jose Mourinho sekaligus seorang direktur olahraga kesebelasan Prancis, Lille.

Selain itu, sosok direktur olahraga bisa membebaskan seorang Ed Woodward untuk fokus kepada peningkatan United secara finansial dan tidak lagi melakukan intervensi kepada internal tim. Sesuatu yang merupakan win-win solution jika melihat keadaan United sekarang ini yang begitu berantakan di segala aspek.

***

Memang terkesan panic buying jika menunjuk direktur olahraga saat ini. Namun sebenarnya tidak ada kata terlambat mengingat direktur olahraga tidak bermain di atas lapangan layaknya pemain atau berdiri di bangku cadangan seperti seorang manajer.

Waktu kurang lebih dua bulan ini bisa digunakan untuk sang direktur terpilih untuk belajar tentang filosofi Manchester United dari segi pemain, gaya bertanding, dan pola rekrutmen, sebelum nantinya bergerak ketika bursa transfer sudah dibuka. Namun hal ini kembali lagi ke tangan Ed Woodward dan keluarga Glazer mengingat mereka yang punya hak dan wewenang untuk mengajak seseorang bergabung ke dalam jajaran teknis United.

Salah satu kendala yang dihadapi United sudah pasti dari kebebalan Ed Woodward dan Glazer itu sendiri, Beberapa waktu lalu, Woodward sempat menyebut kalau tim ini masih bisa merekrut pemain yang dibutuhkan manajer tanpa seorang direktur olahraga. Keberhasilan mendapat James, Wan-Bissaka, dan Maguire dijadikan sebagai alasan. Bahkan United sempat disebut-sebut akan tetap mengangkat direktur olahraga namun Ed tetap menjadi pemberi keputusan akhir terkait siapa yang akan direkrut klub ini di bursa transfer.

Akan tetapi, jika Ed Woodward masih ingin pekerjaannya aman di Manchester United, maka menunjuk direktur olahraga jelas menjadi sebuah keharusan. Biarkan sang direktur dan manajer yang bekerja untuk perkembangan tim, sementara Woodward dan Glazer dibebaskan untuk mengumpulkan pundi-pundi uang dengan menjual brand klub ini.

Lagipula, apakah Woodward tidak mau mendapatkan rasa simpati dari para penggemar United jika dia tidak terlalu ikut campur dengan urusan yang terkait dengan internal tim Manchester United dan membiarkan direktur olahraga bekerja dengan kewenangan yang ia miliki?