Pengumuman kampanye nasional dari Kick It Out, yaitu Take A Stand, berhasil mendorong seluruh komunitas sepakbola untuk secara terbuka mengambil tindakan. Terutama terhadap rasisme dan bentuk diskriminasi lainnya. Manchester United, yang menjadi salah satu partner Kick It Out, sangat antusias menanggapi kampanye ini.

Kampanye Take A Stand

Take A Stand sendiri adalah kampanye terbaru dari Kick It Out yang bertujuan menjadi poros untuk tindakan melawan rasisme secara terbuka. Tujuannya tidak lain tidak bukan adalah guna menjadi bagian dari perubahan positif yang selama ini diimpi-impikan.

Adanya kampanye ini dinilai akan menekan angka laporan diskriminasi yang sempat meningkat 42 persen di musim lalu. Sebuah angka yang sebelumnya juga membuat badan amal khawatir, terutama tentang peningkatan diskriminasi di platform online yang diderita oleh para pemain sepakbola.

Hal ini juga yang akhirnya membuat perusahaan-perusahaan media sosial mendapat banyak kritik. Itu karena mereka dinilai gagal dalam mengambil tanggung jawab yang cukup atas komentar ofensif di platform mereka. Padahal mereka telah terlibat dalam diskusi dengan Kick It Out, Premier League, FA, dan Pemerintah selama 18 bulan terakhir. Tapi nyatanya, tidak ada hasil signifikan dari semua itu.

Ada juga fakta lain yang muncul dari diskusi tersebut. Yaitu soal kemitraan antara Kick It Out, Twitter dan Facebook –sebuah platform media sosial terbesar di dunia yang juga memiliki Instagram. Namun, kerjasama ini tidak membuahkan hasil apa-apa. Sebagian besar suporter sepakbola malah lebih banyak menyaksikan beberapa bentuk diskriminasi di media sosial.

Oleh karena itu Kick It Out langsung berinisiatif sendiri untuk membuat gebrakan besar dalam menyelesaikan masalah ini. Kampanye baru yang mereka buat, yaitu Take A Stand, adalah jawabannya. Take A Stand merupakan satu solusi yang ditawarkan untuk mengubah kesadaran adanya diskriminasi menjadi sebuah tindakan.

Peran sekolah dan pemuda untuk perubahan

Kampanye ini sangat didukung oleh mitra Kick It Out itu sendiri, yaitu Manchester United. United bahkan menggarisbawahi bahwa mereka sudah berkomitmen terhadap kesetaraan dan keragaman. Itulah sebabnya mereka sangat antusias dengan gerakan yang dibuat oleh Kick It Out.

Selain itu, United juga sudah berjanji pada bulan Juni lalu untuk menyumbangkan semua hasil dari pencetakan jersey (dengan label Black Lives Matter) ke Kick It Out. Uang yang terkumpul pun langsung digunakan oleh Yayasan Manchester United untuk mendanai lokakarya anti diskriminasi. Pendanaan tersebut sekarang –tepatnya di musim 2020/2021– akan digunakan untuk mempromosikan misi Kick it Out di komunitas paling beragam yaitu di Greater Manchester.

Staf Yayasan Manchester United juga akan memberikan kelas anti diskriminasi di 48 sekolah menengah dan dasar. Kelas ini nantinya akan berpuncak pada dua festival sepakbola di tahun depan. Pembinaan wasit juga akan diberikan kepada siswa kulit hitam dan etnis minoritas setempat. Tujuannya adalah untuk memberi mereka kualifikasi wasit dan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan dari pertandingan resmi.

Dikutip dari Sky Sports, United mengatakan bahwa lebih dari 1000 orang pemuda akan terlibat dalam kemitraan ini. United juga akan membekali mereka pengetahuan tentang kesetaraan, keragaman, dan inklusi. Hal ini langsung dinyatakan sendiri oleh direktur pelaksana Manchester United dan ketua Yayasan Manchester United, yaitu Richard Arnold.

“Di Manchester United kami memiliki tanggung jawab untuk menjunjung tinggi nilai-nilai klub. Yaitu dengan mempromosikan kesetaraan, keragaman, dan inklusi di seluruh komunitas kami. Tentunya dengan dipimpin melalui Yayasan klub. Semua gerakan ini dilakukan secara langsung di dalam sekolah,” ungkap Richard Arnold.

Selain dari perwakilan United, ketua Kick It Out Sanjay Bhandari juga menunjukkan komitmen penuhnya dalam gerakan kampanye baru Take A Stand. Ia sudah berjanji untuk menantang semua orang di seluruh komunitas sepakbola yang masih rasis dan diskriminatif. Ia pun menegaskan bahwa akan mengambil tindakan atau membuat janji publik dalam perang melawan diskriminasi.

“Melalui kampanye Take A Stand yang kami buat, kami ingin menciptakan budaya di mana setiap orang berada dan individu mengambil tanggung jawab pribadi untuk menjadi bagian dari perubahan. Salah satu cara untuk mencapainya adalah melalui pendidikan dan bekerja di lapangan dengan komunitas lokal,” ujar Sanjay Bhandari dikutip dari Sky Sports.

“Tujuan dari semua ini adalah untuk mempromosikan opini agar masyarakat lebih inklusif. Kemitraan kami dengan Yayasan Manchester United akan membantu kami mencapai hal itu. Kami berharap dapat bekerja sama dan membantu lebih banyak anak-anak muda untuk mendapatkan keterampilan dan kualifikasi baru melalui kekuatan sepakbola.”