Musim ini, Manchester United kembali menutup perjalanan mereka dengan raihan nol gelar. Kegagalan di Liga Champions melawan Barcelona membuat lemari piala Setan Merah tidak ketambahan trofi baru. Meski begitu, masih ada target yang ingin diraih skuad asuhan Ole Gunnar Solskjaer di sisa musim ini.
Tiket otomatis menuju kompetisi elit Eropa menjadi hadiah hiburan tersisa yang bisa diraih United. Syaratnya hanya satu yaitu mengakhiri kompetisi minimal pada peringkat keempat. Meski begitu persaingan menuju posisi sakral ini sangat ketat. United harus bersaing dengan tiga kesebelasan lain yaitu Tottenham Hotspur, Arsenal, dan Chelsea, yang juga masih memiliki peluang serupa.
Keempat tim ini hanya dibedakan jarak tiga poin saja. Spurs menjadi yang paling diunggulkan karena berada di urutan tiga dengan 67 poin. Dibelakangnya ada Arsenal dan Chelsea yang sama-sama mengoleksi 66 poin. Sementara United ada di peringkat enam dengan 64 poin. Dua kesebelasan nantinya akan keluar sebagai pemilik tiket otomatis ke Liga Champions menyusul Liverpool dan Manchester City.
Berkaca dari jadwal tersisa, United sebenarnya berada dalam kondisi yang tidak diuntungkan. Hal ini tidak lepas dari jadwal mereka yang masih harus bertemu dua lawan kuat yaitu Manchester City dan Chelsea. Sementara Spurs dan Chelsea hanya menyisakan satu laga saja yang berhadapan dengan sesama enam besar. Arsenal bahkan lebih diuntungkan karena semua lawan mereka adalah tim-tim di luar enam besar.
Berkaca dari penampilan United, mengejar posisi keempat nampaknya sudah menjadi prestasi yang bagus alih-alih mengincar target yang lebih tinggi lagi yaitu posisi ketiga. Hal ini tidak lepas dari performa mereka yang masih belum konsisten. Dalam beberapa pertandingan terakhir, United mulai terlihat goyah dan kerap membuat kesalahan-kesalahan yang merugikan diri mereka sendiri.
Akan tetapi, finis keempat ternyata tidak menjamin United akan meraih tiket otomatis ke Liga Champions. Hal ini berkaitan dengan keberadaan empat kesebelasan asal Inggris yang masih tersisa pada dua kompetisi elit mereka yaitu Liga Champions dan Europa League. Apes bagi mereka, karena Spurs, Arsenal, dan Chelsea, masih bertahan di dua kompetisi tersebut yang bisa membuat peringkat keempat yang mereka raih menjadi tidak ada artinya.
Kita tentu sudah tahu kalau pemenang Liga Champions dan Liga Europa akan mendapatkan satu tiket otomatis ke Liga Champions musim depan terlepas ada di posisi berapa mereka di klasemen akhir kompetisi domestik.
“Lima tim adalah jumlah maksimal yang bisa memenuhi syarat untuk ke Liga Champions. Jika klub Premier League memenangkan Liga Champions dan yang lain menjuarai Liga Europa, namun keduanya tidak ada di empat besar klasemen liga, maka tim yang berada di posisi keempat akan jatuh ke fase grup Liga Europa,” demikian rilis dari Liga Primer.
Dalam kasus ini, seandainya United finis di posisi keempat pada akhir musim, sementara salah di antara Tottenham Hotspur, Chelsea, atau Arsenal, menjadi pemenang Liga Champions dan Liga Europa namun ketiganya tidak mengakhiri klasemen di empat besar, maka United akan tersingkir ke Liga Europa.
Kemungkinan situasi ini akan terjadi sangat besar. Hal ini dikarenakan Spurs punya peluang untuk menjadi juara Liga Champions. Bukan tidak mungkin, laga semifinal melawan Ajax akan mengganggu fokus mereka karena Pochettino berhasrat memberikan gelar pertamanya selama menangani Spurs. Begitu juga dengan Chelsea dan Arsenal yang salah satu dari mereka bisa mengambil tiket Liga Champions via klasemen liga atau melalui jalur khusus via Liga Europa.
Bayangkan empat besar klasemen akhir Premier League diisi Manchester City, Liverpool, Arsenal, dan Manchester United. Namun United harus tergusur ke Liga Europa, karena Chelsea dan Tottenham Hotspur menjadi juara Liga Europa dan Liga Champions pada akhir musim.
Jika kejadian ini terjadi, maka musim ini benar-benar menjadi musim yang penuh dengan nelangsa bagi para penggemar United. Apalagi jika Liverpool yang ternyata menjadi juara Premier League. Sudah pasti luka di hati para penggemar United semakin perih. Gagal ke Liga Champions karena regulasi, ditambah rival yang akrab dengan kata-kata next year mengakhiri puasa juara, sudah pasti menjadikan musim 2018/2019 menjadi musim terburuk bagi Manchester United.
Hanya ada satu cara jika United tidak ingin situasi tersebut menimpa mereka. Caranya dengan mengakhiri musim pada posisi ketiga. Pertanyaannya, apakah United bisa mewujudkan hal tersebut di tengah performa mereka yang tidak konsisten?