Foto: Mirror.co.uk

Striker Manchester United, Romelu Lukaku, mengakui jika ia harus kehilangan bentuk otot dan lekuk ideal tubuhnya saat ia berjibaku bersama Belgia di Piala Dunia. Ia lalu mengungkapkan bahwa ia tidak bermain dengan intensitas atau agresi yang cukup setelah itu.

Di sisi lain, Romelu Lukaku juga mengklaim bahwa ia harus kehilangan berat badannya dan membutuhkan tambahan berat badan setelahnya. Namun itu semua justru membuat bentuk tubuhnya terhambat saat kembali lagi bermain untuk Manchester United. Padahal, penyerang bertubuh jangkung itu adalah pencetak gol terbanyak United di musim lalu dengan 27 gol di semua kompetisi.

Namun kali ini ia harus berjuang menemukan bentuk performa terbaiknya. Karena bagaimanapun, meski mencetak satu gol dalam kemenangan 4-1 United atas Fulham, Lukaku baru mengoleksi total dua gol untuk klubnya itu sejak pertengahan September lalu. Dan sejauh musim ini, Lukaku hanya mencetak enam gol dalam 20 penampilan United. Hal inilah yang kemudian menyebabkan José Mourinho kembali tidak menurunkannya di pertandingan melawan Arsenal dan Southampton.

Menyikapi hal ini, Romelu Lukaku kemudian membuka suaranya dan menjelaskan jika ia memang memiliki beberapa masalah setelah kompetisi Piala Dunia bersama Belgia. Ia mengatakan bahwa beberapa masalah yang ia alami itu termasuk masalah ototnya dan bentuk lekuk tubuhnya.

“Ya, saya sedikit memiliki masalah pada otot saya. Dan itu terjadi setelah dan selama bermain di Piala Dunia. Saya merasa hebat dan saya pikir saya bermain bagus di kompetisi itu, akan tetapi kemudian ketika saya kembali ke klub, saya seakan berubah ke tipe permainan yang berbeda,” jelas eks striker Everton itu.

“Setelah Piala Dunia, saya memang sempat berpikir bahwa saya benar-benar sedikit Lelah. Tapi, Anda harus tahu, saya memiliki hal yang sama pada tahun 2014, persis itu semua setelah Piala Dunia. Ketika itu saya harus kembali ke Everton, dan saya benar-benar mengalami hal yang sama yaitu penampilan saya merosot setelah Piala Dunia.”

“Jadi sekarang saya pikir saya berada di tingkat yang sama seperti iu, dan layak untuk keluar dari situasi ini. Saya tahu saya bisa menghadapi ini semua. Saya dan staf medis United sudah melakukan banyak tes untuk melihat apa masalahnya. Saya mengalami cedera hamstring, sesuatu yang tidak pernah terjadi pada saya. Tapi sisanya, saya yakin bisa teratasi dengan mudah.”

Terlepas dari itu, sekarang Lukaku sedang berada pada periode di mana kebugaran yang ia miliki telah berbeda dari sebelumnya. Ia telah masuk ke usia yang matang sebagai pemain sepakbola, jadi ini adalah bentuk transformasi situasi dari seorang Lukaku. Semua yang bakal terjadi ke depannya, akan tergantung dari seberapa mampu mantan pemain muda Chelsea itu melewati bentuk transformasi ini.

Oleh karena itu, sekarang Lukaku sedang membenahi semua situasi yang ia alami dengan berjuang lebih keras lagi. Bahkan ia mengatakan jika ia sering membenahi kondisi kebugarannya dengan latihan di gym. Karena menurutnya, latihan kebugaran seperti itu merupakan metode yang tepat untuk mempercepat kembalinya bentuk performa terbaik dari seorang Romelu Lukaku.

“Saya lebih banyak membenahi kebugaran saya di gym, dan saya mencoba ini semua untuk mempercepat kembalinya bentuk permainan saya. Ini adalah momen yang paling penting. Saya pikir saya hanya perlu terus bekerja keras,” ungkap Lukaku.

“Saya dan manajer memiliki percakapan yang baik dalam beberapa hari terakhir, di mana dia benar-benar memberi tahu saya apa yang dia inginkan dari saya. Dan saya tahu saya harus melakukan yang lebih baik, dan saya harus terus melihat ke depan untuk meningkatkan dan mencoba mengubah bentuk permainan saya guna membantu tim untuk menang.”

“Saya tidak bermain dengan intensitas yang cukup belakangan ini. Saya bermain dengan agresi yang tidak cukup, dan saya kira memang begitu keadannya. Saat melawan Fulham, saya pikir saya bermain dengan intensitas seperti yang dilakukan orang lain. Saya senang bermain di level yang layak lagi seperti itu, dan sekarang ini semua tentang bagaimana meningkatkannya dan melanjutkan semua itu secara konsisten.”

 

Sumber: The Guardian