Di bursa transfer Januari 2022, Donny van de Beek telah resmi bergabung dengan Everton, menyusul tren Anthony Martial yang juga pindah ke Sevilla dengan status pinjaman. Dengan begitu, berkuranglah opsi lini depan Manchester United.
Tapi berbeda nasibnya, Jesse Lingard justru dipertahankan oleh United meski ada minat dari beberapa klub. Dan pertanyaannya, apakah ia dapat memanfaatkan kesempatan kosongnya lini depan untuk menyelamatkan kariernya di Old Trafford? Atau bahkan ia bisa kembali mendapat perpanjangan kontrak baru?
Sebuah keanehan memang melihat Lingard gagal pergi dari Manchester United karena alasan “tidak diizinkan” memperkuat tim yang sedang bersaing memperebutkan tempat empat besar. Keengganan klub ini pun memuncak hingga Deadline Day, dan itu telah membuat Lingard frustrasi.
Padahal ia sempat memiliki performa yang gemilang ketika dipinjamkan ke West Ham tahun lalu. Tapi alih-alih mendapatkan kesempatan ketika kembali dari peminjamannya itu, Lingard justru terpinggirkan dari skuat utama. Ditambah lagi sekarang ia dilarang pergi dan harus tetap berada di Old Trafford.
Rasa kekecewaan mungkin menjadi hal yang menyelimuti pemain asal Inggris tersebut. Namun di balik ini pasti ada sisi lain yang bisa disikapi dengan positif. Seperti menganggap keputusan United menahannya di klub sebagai cara yang dapat memberinya satu kesempatan terakhir untuk menyelamatkan kariernya.
Kesempatan terakhir J Lingz di Manchester United
Karena mengingat hanya empat bulan saja waktu tersisa yang tercatat di kontraknya. Jadi sekali lagi, apakah Lingard dapat mengambil kesempatan itu?
Jesse Lingard mungkin tidak jadi pergi dari Old Trafford pada bulan ini di tengah rekannya yang diberi kesempatan pergi. Donny van de Beek ke Everton, dan Anthony Martial ke Sevilla. Mereka berdua juga adalah pemain yang terpinggirkan sama halnya seperti Lingard.
Hanya saja positifnya, pos lini depan jadi kosong, dan yang terpenting, itu bisa mengurangi persaingan Lingard di posisi tersebut. Jika melihat heatmap Lingard di masa pinjamannya di West Ham musim lalu, ia cenderung bermain baik di sayap kiri. Mirip seperti Martial, dan pada tingkat lebih rendah, agak mirip seperti Van de Beek.
Maka kepergian dua pemain United di bura transfer Januari ini seharusnya menjadi kabar baik bagi Lingard. Meskipun di sisi lain, dua pemain itu juga sebetulnya mengalami kesulitan yang sama di tim utama. Cuma yang namanya kesempatan, itu bisa datang dari mana saja.
Tantangan Lingard sekarang adalah hanya memaksakan dirinya untuk tampil all out agar bisa konsisten di hadapan manajer. Selain untuk mendapatkan tempat di tim United, konsistensinya ini pun sangat berguna untuk membuatnya masuk ke timnas Inggris di Piala Dunia 2022. Sama seperti ketika ia tampil mengesankan di West Ham, di mana ia hampir mendapatkan tempat di skuat Inggris untuk Euro 2020.
Selain itu, untuk menyematkan karier Jesse Lingard musim ini, Ralf Rangnick juga perlu memberinya kepercayaan dan menempatkan tugas di pundaknya. Fungsinya adalah agar si pemain bisa memberi dampak di United. Karena boleh jadi, Lingard telah melewatkan banyak kesempatan dan rintangan akibat minimnya jam terbang.
Posisikanlah Lingard seperti ketika ia diberikan kebebasan menunjukkan peran terbaiknya di West Ham. Itu telah membuatnya berkembang dengan pesat. Sejauh ini, Lingard tidak diberikan kebebasan yang sama sejak ia kembali ke Old Trafford. Khususnya karena ketergantungan United sudah terlalu besar pada Bruno Fernandes.
Memang sulit menyandingkan atau bahkan menggantikan Fernandes dengan Lingard di tim utama. Apalagi pemain asal Portugal itu telah tampil di hampir semua pertandingan Premier League musim ini. Butuh alasan kuat untuk membuat Lingard bisa berperan jauh lebih baik dari Fernandes.
Namun setidaknya, Jesse Lingard masih berkesempatan besar untuk bermain di pos lini depan. Ini akan menjadi tantangan terbesar Lingard. Terutama dalam menentukan nasib di empat bulan terakhir dari kontraknya. So, mari kita lihat saja bagaimana akhir dari tarian terakhir Lingard di Old Trafford.