“Kultum” manajer pada saat tengah laga bisa dibilang bak pisau bermata dua. Bisa menjadi kebaikan, tapi bisa jua menjadi keburukan. Salah memberikan motivasi, alih-alih meningkatkan moril pemain justru menjatuhkannya. Tapi hal tersebut tampaknya tak berlaku bagi The Special One, Jose Mourinho. Terbukti kultum yang ia berikan pada laga terakhir melawan Sunderland dan Middlesbrough manjur. Pada babak kedua, United menunjukkan agresivitas yang lebih baik dan berhasil menambah pundi-pundi gol. Tercatat 2 gol dilesakkan United pada babak kedua di kedua pertandingan itu.

Dilansir dari Thepeoplesperson, pria asal Portugal tersebut mengaku meminta para pemain United untuk lebih agresif menyerang pada saat istirahat paruh waktu.

“Pesan saya waktu itu adalah pertandingan memang ada di bawah kontrol kita (United). Tetapi kontrol tersebut tak bisa berlangsung selamanya. Kita perlu meningkatkan permainan, melakukan tekanan lebih tinggi, bermain lebih cepat, dan melakukan banyak operan pendek yang cepat,” kata Mou.

Bukan kali yang pertama sebenarnya Mou membeberkan isi kultumnya pada pemain United sebelum babak kedua dimulai. Sebelumnya tercatat ada dua, yaitu laga yang kala menjamu West Ham pada 31 November dan pada saat Derby Manchester pertama musim ini, 10 September lalu.

United vs West Ham : 4-1

Tim berjuluk The Hammers ini berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Ashley Fletcher, meski United mendominasi babak pertama, di mana United unggul lebih dulu pada menit ke 2 melalui gol Zlatan Ibrahimovic. Laga ini menjadi penting karena United harus meraih kemenangan agar mengamankan posisi di semifinal EFL Cup.

“Setelah gol West Ham, kita punya 10 menit dimana kita merasakan hal tersebut dalam sekali. Karena itu adalah tendangan ke gawang pertama kita (United) dan mereka menyeimbangkan skor,” jelas Mou.

Namun, Mou menyanjung permainan United di babak kedua yang menunjukkan kepercayaan diri tinggi dan keindahan dalam permainan.

“Di babak kedua kita (United) berhasil menunjukkan permainan sepakbola menyerang yang indah. Saya bilang pada mereka di paruh waktu untuk bermain dengan baik karena mereka berhenti bermain baik karena kebobolan,” kata Mou.

Lebih lanjut lagi Mou mengatakan pada pemain United untuk melupakan gol West Ham di babak pertama. Selain itu, kata dia, gol tersebut tidak layak untuk masuk, permainan United di babak pertama sudah baik.

“Saya bilang pada mereka untuk melupakan gol Fletcher dan tetap percaya diri. Karena permainan United sudah baik. Dimana sebuah gol dengan performa baik adalah kebahagiaan yang sebenarnya,” kata Mou.

United vs City : 1-2

Laga Derby Manchester yang pertama jua menjadi saksi dari kultum Mou kepada pemain United. Namun sayang pada laga ini, kultum paruh waktu Mou tak berhasil membawa United memenangi laga.

Dilansir dari Manchester Evening News, Mou mengatakan para pemain United gagal untuk mengaplikasikan instruksinya. Dimana dalam laga ini United harus mengakui keunggulan City, 1-2.  United kewalahan dalam babak pertamanya, sampai blunder dari Claudio Bravo, berhasil memberikan Zlatan kesempatan untuk mencetak gol.

Mourinho mengakui dirinya kecewa pada saat itu dengan performa individual para pemain United. Di mana tekanan pada laga derby berhasil mengusik fokus dari para pemain.

“Apa yang saya katakan pada saat paruh waktu sebenarnya sama dengan apa yang saya katakan pada mereka dari 3 hari sebelumnya. Jadi ketika kita sedang bersiap-siap, menganalisa, dan mencoba mengurangi kemungkinan-kemungkinan dalam pertandingan, kita sudah membahas hal ini,” jelas Mou.

Namun, sayang instruksi Mou pada paruh waktu tidak berjalan sebagaimana mestinya. Dimana Mou mengatakan pada para pemain untuk tidak bermain-main di lini belakang. Namun hal tersebut tidak diindahkan dan terjadi sebanyak 20 kali dalam pertandingan.

“Jadi inti dari apa yang saya katakan pada mereka di paruh waktu adalah untuk tidak melakukan apa yang tidak saya suruh. Tapi mereka tidak mengindahkan itu. Maka saya pikir anak-anak (para pemain United) mengalami tekanan dari pertandingan derby,” kata Mou usai pertandingan tersebut.

Komunikasi antara pelatih dengan pemain merupakan salah satu kunci kesuksesan dari sebuah tim. Dimana motivasi dari pelatih pada saat momen paruh waktu bisa menjadi senjata ampun untuk mendongkrak performa buruk tim di babak pertama.

Mourinho dalam beberapa kesempatan dipuji oleh para pemain United sebagai pelatih yang mampu mendongkrak performa individual. Semoga komentar-komentar positif tersebut berlanjut adanya dan kultum Mou mampu membawa United ke performa terbaik!

***

Semalam, kultum Mou terbukti manjur. United memang menguasai pertandingan di babak pertama, meski dua sepakan Paul Pogba hanya membentur mistar. Di babak kedua, United sempat kebobolan terlebih dahulu, hingga akhirnya mencetak gol lewat sontekan Anthony Martial dan Paul Pogba.

Sumber : Manchestereveningnews.co.uk, Thesun.co.uk, dan Thepeoplesperson.com.