Ole Gunnar Solskjaer tampaknya bersungguh-sungguh untuk membangun Manchester United dengan pemain muda sebagai pilar utamanya. Setelah merekrut Daniel James dan Aaron Wan-Bissaka, mereka juga memberikan kontrak baru kepada para pemain mudanya. Setelah Marcus Rashford yang gajinya memicu perdebatan, kini giliran Andreas Pereira dan Axel Tuanzebe yang memperpanjang masa baktinya di United.

Musim lalu, menjadi musim penuh pertama Andreas bersama MU setelah dua musim dipinjamkan ke La Liga Spanyol. Ia sukses mencetak satu gol yang membawanya mendapat predikat gol terbaik versi klub. Sadar akan potensinya, pihak klub mengikatnya hingga musim panas 2023 plus opsi perpanjangan satu tahun.

“Saya telah menghabiskan waktu begitu lama di Manchester sehingga sekarang saya menganggap kota dan klub sebagai rumah saya. Saya senang bisa melanjutkan karier saya di sini. Saya sudah tidak sabar untuk memulai musim ini bersama manajer,” tutur Andreas dalam situs resmi klub.

“Saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk membantu klub ini pada musim ini dan seterusnya. Saya juga berterima kasih kepada keluarga saya atas kepercayaan yang mereka miliki kepada saya dan tuhan atas kesempatan yang sudah diberikannya kepada saya.”

Berbeda dengan Andreas, Axel hanya diperpanjang kontraknya hingga musim panas 2022 saja. Namun ia juga tetap diberikan opsi tambahan satu musim kontrak. Musim lalu, Axel menunjukkan penampilan yang memukau meski bukan bersama United.

Dipinjamkan ke Aston Villa, ia membawa mantan klub Ashley Young ini kembali ke Premier League setelah tiga musim absen. Musim lalu menjadi ajang baginya untuk membayar utang-utangnya kepada penggemar Villa setelah peminjaman pertamanya yang cukup mengecewakan. Ia kemudian membuat kemitraan yang cukup solid bersama Tyrone Mings yang membuahkan hasil berupa satu tiket promosi ke Premier League 2019/2020.

“Saya tumbuh di Manchester United dan itu selalu menjadi bagian dalam hidup saya dan keluarga saya. Saya menghargai kepercayaan klub kepada saya dan saya hanya ingin membalasnya lewat penampilan di atas lapangan. Saya tahun kalau saya penuh kerja keras dan banyak belajar sepanjang musim lalu. Hal ini menempatkan saya sebagai pemain penting untuk masa depan. Saya bertekad untuk memberikan segalanya dan menunjukkan apa yang saya bisa. Saya tidak sabar untuk ikut tur dan melihat apa yang bisa saya berikan untuk musim depan,”tuturnya.

Sulitnya Mencari Posisi Tepat Bagi Andreas

Bagi United, perpanjangan kontrak Andreas dan Axel mempertegas keinginan mereka yang ingin memaksimalkan slogannya yaitu Youth, Courage, dan Success. Pemain muda dianggap sebagai pemain yang berani sekaligus pilar menuju kesuksesan. Ole seolah ingin membangun dinasti Class of 92 yang baru dengan pemain-pemain seperti Andreas dan Axel.

Namun bagi Andreas dan Axel, kontrak baru ini tidak ubahnya sebagai bentuk pembuktian kelayakan mereka untuk mengisi skuad utama musim depan. Mereka memperpanjang masa bakti disaat mereka belum yakin apakah akan menjadi pilihan utama Ole Gunnar Solskjaer atau tidak. Hal ini dikarenakan peran mereka yang sebenarnya tidak terlalu terlihat sepanjang musim lalu.

Sepanjang musim 2018/2019, Andreas hanya bermain dalam 15 pertandingan di Premier League. Akan tetapi, ia hanya mengumpulkan 594 menit saja. Rekannya sesama orang Brasil, Fred, mengumpulkan menit main yang lebih banyak meski hanya berselisih dua pertandingan lebih banyak saja dari Andreas.

Masalah posisi menjadi persoalan pelik bagi pemain yang pernah memperkuat PSV Eindhoven tersebut. Memiliki kemampuan sebagai pemain “nomor 10”, gelandang serang kiri dan kanan, serta deep lying playmaker, kenyataannya Andreas lebih banyak dimainkan sebagai seorang box to box midfielder. Posisi yang terpaksa diberikan oleh Mourinho demi memaksimalkan talentanya.

Hal ini yang membuatnya kesulitan menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang pengatur serangan. Pogba sudah mengisi perannya sebagai “si nomor 10”. Kemungkinan besar, ia tidak dijual jika tidak ada pengganti yang sepadan. Seandainya dijual, United akan berusaha mendapatkan salah satu diantara Christian Eriksen dan Isco sebagai pengganti.

Selain itu, di sisi kiri dan kanan kerap diisi Anthony Martial, Alexis Sanchez, Jesse Lingard, Marcus Rashford, hingga Romelu Lukaku. Posisi ini semakin sesak setelah Daniel James dan Diogo Dalot diikut sertakan.

Di lini tengah pun, Andreas juga sulit untuk bersaing dengan nama-nama seperti Nemanja Matic, Fred, dan Scott McTominay. Kehilangan Herrera sebenarnya bisa membuka jalan untuknya tampil lebih banyak di musim depan, namun United nampaknya lebih memilih menggantinya dengan Bruno Fernandes alih-alih memaksimalkan Pereira. Status sebagai pelapis bukan tidak mungkin akan ia rasakan lagi jika melihat situasi klub saat ini.

Tuanzebe di Tengah Ancaman Kedatangan Bek Baru

Axel Tuanzebe sudah punya penggemar dan chant khusus dari para penggemar Aston Villa. Hal ini yang belum ia punya di Manchester United. Dengan bekal penampilan gemilang musim lalu, Axel punya peluang besar dibanding Andreas Pereira untuk menjadi pemain utama musim ini.

Namun ancaman bagi Tuanzebe datang dari keinginan manajemen mendatangkan Harry Maguire. Manajemen ngotot untuk mendatangkan pemain Leicester City ini sebagai tandem Victor Lindelof. Harapan Axel untuk menjadi pemain utama sedikit mengecil seandainya United berani menebus permintaan Leicester berupa 90 juta paun.

Oleh Mourinho, Tuanzebe sebenarnya sudah disiapkan sebagai penggawa masa depan klub. Ia pelan-pelan diberikan kesempatan tampil di beberapa pertandingan termasuk pertandingan Liga Champions. Lima clean sheet dalam delapan pertandingan yang ia lakoni bersama United menandakan potensinya sebagai seorang pemain belakang.

“Axel adalah contoh bagus dari tipe pemain yang rendah hati, pekerja keras, berbakat, dan pemain yang memikirkan tim. Ia mendapat pengalaman luar biasa musim lalu dan dia akan ikut pra musim bersama kami yang membantu perkembangannya lebih lanjut,” tutur Solskjaer.

Kubu Aston Villa sendiri sudah mengambil ancang-ancang kalau Tuanzebe ternyata tidak masuk dalam skema Ole Gunnar Solskjaer. Peminjaman kembali selama satu musim hingga pembelian permanen siap dilakuan Dean Smith untuk menyelamatkan kariernya. Lagipula, Tuanzebe tidak hanya menghadapi persaingan dengan datangnya bek baru saja. Masih ada nama-nama seperti Chris Smalling, Phil Jones, Eric Bailly, dan Marcos Rojo. Keempat-empatnya sama-sama ingin membuktikan diri kalau mereka layak menjadi tandem Victor Lindelof.

***

Dua situasi di atas membuat Andreas dan Axel mau tidak mau harus bekerja ekstra keras demi menarik perhatian manajer mereka. Menunjukkan penampilan yang spesial pada pra-musim sudah harus mereka lakukan. Hal ini demi semata-mata garansi menit main yang lebih banyak. Kedua pemain ini juga menjadi harapan bagi para fans United yang sudah muak melihat attitude Pogba dan keberadaan sosok Smalling dan Jones yang dianggap tidak layak menjadi pemain inti United.