Selain berburu pemain anyar dan menyingkirkan pemain-pemain yang sudah tidak diperlukan lagi, Manchester United juga bersiap untuk memberikan kontrak baru kepada pemain-pemain lama yang dianggap masih layak memperkuat Setan Merah pada musim depan. Setelah Luke Shaw, Anthony Martial, dan trio Jones-Young-Smalling, manajemen United kini siap memperpanjang masa bakti Jesse Lingard.

Belum jelas berapa lama Lingard akan diikat United. Namun menurut laporan dari The Sun, pemain berusia 26 tahun ini akan ditawari gaji 130 ribu paun. Angka ini naik 30 ribu paun dari gaji yang ia terima sebelumnya. Kontrak Lingard sendiri sebenarnya masih berlaku hingga musim panas 2021 mendatang. Namun Solskjaer ingin mengikat pemain kelahiran Warrington ini secepat mungkin agar tidak digoda oleh kesebelasan lain.

Lingard adalah representasi dari keberhasilan akademi United memrpoduksi pemain yang bisa menjadi pilar penting di tim utama mereka. Ia sudah berada di klub ini sejak berusia tujuh tahun. Meski begitu, langkahnya untuk bisa berada di posisi sekarang terbilang sangat berat.

Perkembangannya tergolong lambat untuk bisa melangkah ke tim utama. Jika Angel Gomes sudah diberi debut pada usia 16 tahun, Lingard melakoni pertandingan resmi United pertamanya pada usia 21 tahun. Sebelumnya, ia lebih akrab sebagai pemain pinjaman di beberapa kesebelasan divisi bawah. Pada saat pra-musim saja, dirinya bisa memakai seragam merah United pada saat itu.

Namun, tiap kali diasingkan ke kota lain, Lingard akan selalu kembali ke Manchester untuk memperkuat United. Kini, ia sudah mengantungi 167 penampilan dan mencetak 29 gol. Sekelumit dari golnya tersebut menghasilkan empat gelar yang sudah diraihnya bersama Setan Merah.

Kriteria Pemain yang Disukai Solskjaer

Salah satu faktor yang membuat Lingard diberikan kontrak baru adalah kehadiran Ole Gunnar Solskjaer. Manajer anyar United ini begitu menyukai penampilan Lingard sejak ia masuk menggantikan Mourinho pada Desember lalu. Solskjaer dilaporkan ingin menjadikan Lingard bagian dari rencana masa depannya bersama United.

Mantan manajer Molde ini berniat untuk membangun dinastinya sendiri dengan beberapa pemain potensial yang beberapa di antaranya diambil dari akademi United sendiri. Lingard adalah salah satu pemain tersebut karena sudah bermain bersamanya sejak masih menangani tim cadangan United.

“Dia menunjukkan penampilan apik bersama timnas Inggris dan dia juga memperlihatkan betapa bagusnya dia bersama kami. Dia selalu muncul dengan gol dan dia adalah seseorang yang membuat saya tidak pernah ragu untuk dimasukkan dalam skuad United,” kata Solskjaer memuji Lingard ketika mengalahkan Arsenal awal tahun lalu.

“Dia telah melalui sistem sehingga dia tahu apa artinya klub ini. Dia tahu sejarah, dia tahu segalanya tentang klub dan dia adalah seseorang yang kami cintai,” tuturnya menambahkan.

Satu hal yang disukai Solskjaer dalam diri Lingard adalah energi dan work-rate yang ia punya. Tidak jarang ia diberi kebebasan oleh Solskjaer untuk menyusuri berbagai sudut lapangan. Bahkan ia kerap dijadikan false nine untuk menambah daya gedor United di muka gawang lawan.

“Lingard punya energi dan bisa bermain di posisi yang berbeda. Ia bisa bermain di lini tengah dengan tiga pemain di depan. Ia juga bisa bermain di sisi sayap, dan di lini depan. Sangat menyenangkan melihatnya bermain. Kadang dalam latihan ia bisa bekerja sama dengan baik bersama Rashford, Greenwood, Chong, dan pemain muda lainnya,” ujarnya kepada Soccerway.

Begitu juga dengan Lingard yang menyukai karakter Solskjaer yang mengerti dirinya sebagai pemain. “Dia yang membuat saya menikmati sepakbola dengan senyum,” kata Lingard saat diwawancarai oleh Telegraph.

Kritik, fashion, dan YouTube

Lingard mencetak lima gol dan empat asis sepanjang 2018/2019. Angka ini sebenarnya tidak cukup bagus dari penampilannya pada musim 2017/2018 ketika ia membuat 13 gol dan tujuh asis. Apiknya penampilan Lingard saat itu membawanya menjadi pemain inti dalam skema 3-4-3 Gareth Southgate pada Piala Dunia 2018. Di Rusia, ia menyumbang satu gol cantik ke gawang Panama.

Namun musim lalu, penampilan Lingard jauh dari kata puja dan puji. Sebaliknya, kritik dan hujatan datang terus menerus. Penampilannya cenderung inkonsisten. Banyak suporter yang kini tidak menyukai Lingard karena di usianya yang sudah mendekati 27 tahun, ia masih jauh dari kata pesepakbola yang matang secara permainan.

Ia kini mulai dikenal sebagai sosok yang lebih mementingkan fashion dan kehidupan pribadinya. Mereka pakaian JLINGZ dan kanal You Tube pribadinya justru menjadi label yang melekat ketika membicarakan sosok Lingard. Bahkan oleh penggemar United di Indonesia, nama Lingard kerap diplesetkan menjadi Atta Halilingard, merujuk kepada salah satu YouTuber terkenal tanah air.

“Saya sebenarnya menyukai Jesse Lingard dan saya tidak keberatan kalau dia punya merek pakaian. Namun meluncurkan mereka pakaian beberapa hari sebelum tim melawan Liverpool jelas tidak bisa saya terima,” kata Gary Neville beberapa waktu lalu.

Roy Keane menambahkan, “hal-hal seperti ini (Lingard meluncurkan mereka pakaian) membuat saya khawatir mengenai kondisi ruang ganti tim saat ini. Ruang ganti yang bagus tidak akan mentoleransi perilaku-perilaku seperti itu.”

Kritikan dan hujatan keras untuk Lingard mencapai puncaknya pada bulan lalu. Saat itu Lingard mengunggah gambar lebah sebagai upaya untuk mengenang tragedi Manchester beberapa tahun lalu. Akan tetapi, dalam postingan tersebut disertai dengan logo JLINGZ yang membuatnya mendapat hujatan.

Selain itu, dalam acara treble reunion, Lingard dan Rashford dikritik karena dirasa tidak pantas hadir pada acara tersebut. Hal ini ditambah dengan gaya pakaian mereka yang cukup mewah. Kritikan yang dibalas keduanya dengan unggahan 0,0012%. Angka yang menunjukkan betapa sedikitnya pemain akademi yang memiliki karier bagus di Premier League dan mereka menjadi bagian dari angka kecil tersebut.

Semoga dengan kontrak barunya nanti Lingard bisa mencapai penampilan terbaiknya pada musim 2019/20. Para suporter United tentu jauh lebih senang melihat Lingard mencetak gol dan asis di atas lapangan ketimbang tampil di depan kamera. Dengan banyaknya gol dan asis yang dibuat, bukan tidak mungkin merek JLINGZ akan laku keras di pasaran dan subscriber di akun YouTube Lingard melonjak signifikan.