Harry Maguire menolak anggapan kalau dia membawa sial. Maguire justru menjawab kritikan haters lewat statistik: presentase kemenangan Manchester United sangat tinggi saat ia diturunkan!

“Rekorku di bawah manajer ini sudah membuktikannya. Aku belum menjadi starter sebanyak yang aku suka (untuk United) tetapi presentase kemenanganku saat aku bermain sangatlah tinggi. Tentu saja, ada saatnya aku bisa berbuat lebih banyak dan ada saatnya aku bisa berkembang dan membantu tim,” kata Maguire.

Yang jadi pertanyaan, benarkah ucapan Maguire tersebut? Dan ternyata, benar.

Mau Dibuang tapi Sayang

Maguire menjadi sosok yang kerap jadi bahan ejekan. Penampilannya tidak segagah postur tubuhnya. Terkadang, ia melakukan kesalahan fatal di lini belakang. Dampaknya besar: ban kapten di lengannya dicopot dan ia menjadi bek pilihan kelima setelah Lisandro Martinez, Raphael Varane, Jonny Evans, dan Victor Lindelof.

Baru dua laga Premier League saat Erik ten Hag menjadi manajer, ia langsung merasakan nyamannya bangku cadangan. Soalnya, kesalahannya berdampak pada kekalahan United atas Brighton dan Brentford di musim 2022/2023 lalu.

Musim ini, Maguire rencananya akan dijual. Banyak suporter United yang senang. Apalagi, West Ham United memberikan tawaran yang tidak buruk: 30 juta paun!

Kabar transfer sudah hampir terealisasi sampai akhirnya kabar buruk hadir: Maguire enggan pergi.

Maguire merasa kalau United masih membutuhkannya. Dan benar saja, lini pertahanan United rapuh karena cederanya Varane serta Lisandro. Secara mengejutkan, Maguire pun kembali naik sebagai starter United.

“Bukanlah keputusanku apakan aku main di pertandingan selanjutnya atau tidak. Aku tak yakin soal itu,” kata Maguire soal jarangnya ia bermain buat The Red Devils.

“Aku yakin dalam beberapa pekan aku akan kembali dan mencari tahu. Kalau Anda melihat ke belakang pada 15-20 laga starter untuk klub dan timnas, aku akan senang untuk duduk di sini dan bilang aku sangat bahagia dengan penampilanku.”

“Aku hanya ingin membantu tim. Aku ingin membantu tim keluar dari posisi ini saat ini. Semoga kami bisa melakukannya dalam beberapa pekan ke depan.”

Statistik Mengejutkan Harry Maguire

Dan ternyata, Maguire benar. Maguire menjadi starter di 18 laga untuk Ten Hag dan 14 di antaranya menang. Presentase kemenangannya adalah 77,7 persen. Angka ini jauh lebih tinggi daripada presentase kemenangan United di periode yang sama dengan 64,4 persen!

Uniknya, tiga dari empat kekalahan yang diterima Maguire hadir di tiga laga awal saat Ten Hag mulai melatih. Kalau presentase ini hanya dihitung per 2023, artinya, Maguire menjadi starter sebanyak 13 kali dan memenangi 12 di antaranya. Presentase kemenangannya fantastis: 92,3 persen!

Jadi, Maguire tak berdusta kalau winrate-nya sangatlah tinggi. Akan tetapi, statistik selalu membutuhkan konteks bukan?

Jadi, dari 14 kemenangan terakhirnya, enam di antaranya berasal dari babak awal kompetisi piala domestik. Artinya, tekanan terhadapnya tidak sebesar untuk laga big match. Apalagi, di piala domestik pada babak awal, klub lain juga memasang tim lapis kedua atau dari divisi yang lebih rendah.

Jadi, setengah kemenangan yang diraih Maguire itu saat United menghadapi lawan yang levelnya di bawah, di kompetisi yang tidak terlalu ketat, atau sudah memegang keuntungan yang kuat.

Misalnya, saat melawan Real Betis di Europa League. United sudah menang 4-1 di leg pertama, sehingga tekanannya tidak begitu besar. Pun saat United mengalahkan Fulham di laga terakhir musim lalu yang mana sudah tidak terlalu berarti.

Enam kemenangan lain yang diraih Maguire hadir saat melawan West Ham United, Bournemouth, Leeds United, Everton, Nottingham Forest, dan Brentford. Kalau melihat lawan-lawan ini, memang sudah seharusnya United menang, bukan?

Melihat Langsung Pertandingan

Memang betul kalau presentase kemenangan Maguire sungguhlah besar. Namun, saat melihat konteksnya kita menjadi paham mengapa angkanya sangatlah tinggi. Inipun terjadi karena Maguire tidak main setiap pekan; yang mana kalau ini terjadi presentase kemenangannya akan lebih rendah.

Selain itu, kalau melihat langsung pertandingan, akan langsung kelihatan. Kelemahan Maguire secara teknis adalah sulitnya menghadapi lawan dengan kecepatan. Sementara untuk non-teknis, Maguire tampak kurang percaya diri saat mengawal lini pertahanan The Red Devils.

Maguire juga memiliki rekor buruk dalam hal kartu. Ia mengoleksi sembilan kartu kuning musim lalu! Ini seolah menunjukkan kalau ia belum memahami betul taktik yang diinginkan oleh Ten Hag. Di sisi lain, Ten Hag menginginkan timnya main dengan garis pertahanan tinggi, yang mana dengan Maguire di sana, hal ini jadi sulit dicapai.

Maka, jangan heran kalau Maguire menjadi sulit dipercaya Ten Hag apabila menghadapi lawan tangguh macam Manchester City atau Liverpool.

Meski demikian, Maguire ingin memperbaiki diri. Ten Hag juga bilang kalau Maguire selalu berlatih ekstra untuk beradaptasi dengan gaya mainnya. Maguire juga berlatih bagaimana ia bisa membantu tim untuk melakukan build up dari belakang.

Jadi, kalau beranggapan bahwa United bisa menang setiap saat Maguire menjadi starter, jawabannya adalah belum tentu. Soalnya, ada banyak variabel yang menentukan kemenangan tersebut; bukan cuma karena Maguire semata.

Sumber: Manchester Evening News