Mikael Silvestre memang bukan pemain terhebat Manchester United. Akan tetapi, ia punya cerita menarik saat ada satu momen di mana ia memilih Manchester United alih-alih bergabung dengan Liverpool.

Pemain berkebangsaan Prancis tersebut bergabung dengan Manchester United dari Inter Milan pada musim panas 1999 senilai empat juta paun. Ia menjalani sembilan tahun kariernya bersama United. Ia berhasil meraih empat gelar Premier League dan satu Liga Champions. Kesuksesannya ini mungkin tak akan ia dapatkan jika bergabung bersama The Reds.

Ceritanya, ia dikontak oleh manajer Liverpool, Gerard Houllier, yang tertarik untuk merekrutnya. Di sisi lain, kariernya di Inter juga mulai menghadapi awan mendung.

“Di musim panas itu, Marcello Lippi tiba di Inter dan merekrut wing-back lain, Grigoris Georgatos, yang sedikit lebih tua ketimbang aku,” kata Silvestre.

“Menit bermainku akan berkurang dan aku ingin bermain. Gerrard Houllier pernah menjadi pelatihku di level usia muda di Prancis, jadi kami saling mengenal satu sama lain, dan dia menelepon serta memintaku bergabung dengan Liverpool.”

“Dia bilang kalau ia ingin aku main di bek kiri buat mereka, dan meski akan ada kompetisi, aku berada dalam posisi yang bagus untuk memulai banyak pertandingan.”

Silvestre hampir menjawab tawaran mantan pelatih timnas Prancis tersebut. Untungnya, beberapa hari kemudian ada telepon tidak terduga.

“Namun, Alex Ferguson meneleponku beberapa hari kemudian untuk mendaftarkan minatnya. Pilihannya menjadi mudah, karena United baru saja memenangi Treble.”

“Sir Alex bilang, ‘Kamu bakal main bek kiri dan bek tengah. Aku membutuhkanmu di kedua posisi itu.’ Aku ingat ketika aku tiba di Manchester pada Kamis, dan pada Sabtu aku sudah memainkan pertandingan pertamaku, di Anfield, dari semua tempat, menghadapi Liverpool!”

Silvestre merasa kalau itu adalah kegilaan. Soalnya, ia bisa saja ada di Anfield memakai jersey warna merah yang lain. Namun, telepon Fergie membuatnya terbang lebih ke timur, ke Manchester.

“Itu adalah kegilaan: Aku bahkan tak tahu rekan-rekanku atau bicara bahasanya dengan baik. Di hari pertandingan, aku bicara sedikit dengan Houllier, yang bertanya dengan bertanya, ‘Mengapa kamu tak bergabung dengan kami?’ Namun, dia mengatakan kalau dia memahami pilihanku.”

Silvestre bertahan di Old Trafford sampai musim panas 2008. Ia dianggap surplus setelah naiknya penampilan Patrice Evra. Silvestre kemudian pindah ke Arsenal dan bertahan di sana selama dua musim. Ia kemudian mengakhiri kariernya di Chennaiyin yang berlaga di Liga Super India pada 2014.

Soal Fergie dan Beckham

Sebagai orang dalam, Silvestre kemudian menceritakan soal hubungan Sir Alex Ferguson dan David Beckham. Ia percaya kalau hubungan keduanya merenggang setelah insiden sepatu yang terkenal itu.

Beckham kemudian meninggalkan Manchester United pada 2003. Ia bergabung dengan Real Madrid dengan biaya transfer senilai 24,5 juta paun. Kepindahan Beckham ditengarai karena hubungan buruknya dengan Ferguson.

Ceritanya, MU kalah dari Arsenal di Piala FA. Beckham pun mendapatkan hairdryer treatment dari Fergie. Tak bisa mengontrol amarahnya, Fergie menendang bola yang mendarat pada wajah suami Victoria tersebut.

Silvestre ada di sana, menyaksikan insiden tersebut. Ia bercerita kalau semua orang terkejut. Namun, hal-hal macam ini biasa terjadi di ruang ganti.

“Itu hanya tendangan asal dari bos. Sayangnya sepatu itu terbang lurus ke wajah Beckham! Dia sangat marah, kami harus campur tangan untuk mencegah terjadinya konfrontasi.”

“Tapi itu adalah akhirnya. Itu memengaruhi hubungan mereka dan mungkin jadi salah satu alasang mengapa David pergi musim panas itu dan bergabung dengan Real Madrid.”

Info yang menarik, Silvestre!

Sumber: Manchester Evening News