Manchester United dikaitkan dengan sejumlah transfer. Seperti dengan musim lalu, musim panas ini nama pemain sekaliber Jadon Sancho masih menjadi headline di berbagai kolom berita. Ditambah lagi, saat ini muncul nama seperti Raphael Varane dan Eduardo Camavinga yang dikabarkan akan pindah ke Old Trafford.
Bersamaan dengan para pemain itu, nama Kieran Trippier pun tidak luput dari media. Kabar ini disertai dengan Ole Gunnar Solskjaer yang diduga tertarik untuk memperkuat pos bek kanan lain. Selain untuk merotasi Aaron Wan-Bissaka, ia juga ingin timnya tampil lebih menyerang.
Kieran Trippier telah menghabiskan dua tahun terakhir di Spanyol setelah bergabung dengan Atletico Madrid dari Tottenham Hotspur dengan harga sekitar 20 juta paun. Dan sejak saat itu, ia tampil dan terbukti menjadi pembelian yang mengesankan untuk klub juara La Liga musim 2020/2021 tersebut.
Diego Simeone sebetulnya telah mempertahankan prinsip relatif defensif Atleti. Akan tetapi dengan Trippier sebagai bek kanan tim, mereka mampu bermain lebih menyerang. Rival sekotra Real Madrid itu pun mampu bermain maju ke depan dengan memanfaatkan kualitas Trippier dalam penguasaan bola.
Dari para pemain di skuat Simeone –yang mengumpulkan setidaknya 1.000 menit di lapangan di La Liga musim lalu–, tidak ada yang dapat menciptakan operan progresif lebih baik dari Trippier. Rata-rata para pemain Atletico memiliki jumlah operan progresif lebih sedikit daripada Tripper.
Operan progresif didefinisikan sebagai operan lengkap yang menggerakkan bola ke arah gawang lawan. Setidaknya operan itu sekitar jarak 10 yard dari titik terjauhnya. Dan Trippier telah melakukan enam operan, atau operan yang diselesaikan ke dalam kotak penalti dalam laga terakhirnya bersama ATM.
Kieran Trippier telah menjadi bagian integral dari bagaimana Atleti bergerak menuju ke gawang lawan. Ia adalah pemain yang juga berperan sebagai tumpu serangan tim, dan ia juga sering menghasilkan peluang ketika bermain bersama tim.
Peluang-peluang Trippier, yang mencakup dua tindakan ofensif yang langsung mengarah ke tembakan, seperti operan dan dribel, itu semua sangat krusial untuk ATM. Hanya Yannick Carrasco dan Angel Correa saja yang memiliki rata-rata lebih banyak dalam melakukan hal yang sama untuk Atleti per-90 menit di musim lalu.
Namun hal terpentingnya adalah, dari perspektif United, Trippier memiliki keahlian yang berbeda dengan Wan-Bissaka. Jika ia masuk ke skuat Solskjaer, maka ia akan sangat cocok untuk skenario pertandingan tertentu. Kapan pun United membutuhkan skema menyerang, Trippier terbukti lebih efektif daripada Wan-Bissaka.
Menambahkan mantan pemain Spurs itu akan memberi Solskjaer opsi untuk menggunakan tiga bek dalam formasi. Sementara untuk persoalan lain, ia juga menawarkan pertahanan mantap di bek kiri mengingat kemampuannya untuk tampil di kedua pos bek sayap. Persis seperti yang ia tunjukkan di Euro 2020.
Selain itu, Kieran Trippier juga terkenal dengan umpannya dari bola mati. Gareth Southgate sering memanfaatkan hubungannya dengan Harry Maguire saat bertugas di laga internasional selama bertahun-tahun. Maka itu berarti, ia juga bisa menjadi opsi kedua untuk diplot sebagai pengeksekusi tendangan bebas atau sudut di posisi kanan.
Sekarang Tripper sudah berusia 30 tahun, maka mantan bek Spurs tidak mungkin menuntut untuk bermain setiap minggu. Akan tetapi ia akan menjadi alat yang sangat berharga bagi Solskjaer untuk digunakan ketika waktunya tepat. Harganya yang dikabarkan tidak terlalu mahal dapat menjadi celah. Karena sekali lagi, Trippier bisa menjadi solusi bagi United.