Seorang striker tentunya dapat dikatakan sebagai striker berkualitas jika ia mampu mencetak banyak gol. Torehan gol tersebut akan berpengaruh kepada nilai sang pemain di mata orang banyak. Tak terkecuali gelar topskor atau rekor-rekor yang melihat statistik gol. Maka tidak heran jika banyak striker yang berambisi untuk menyabet gelar topskor dan memecahkan rekor-rekor gol.

Namun, striker Mancheseter United, Zlatan Ibrahimovic, tidak demikian. Zlatan sendiri memang dikenal sebagai pemain yang arogan. Tapi, perihal gol, ia tidak egois. Ia sangat mementingkan kemangan tim, striker asal Swedia itu tidak terlalu memerhatikan catatan golnya.

Setelah mengalahkan Sunderland dengan skor 3-1 pada Boxing Day lalu, Zlatan mencatatkan golnya yang  ke-50 sepanjang tahun 2016. Ia hanya kalah satu gol dengan Lionel Messi. Saat itu, Zlatan masih memiliki satu pertandingan lag sebelum pergantian tahun. Sementara itu, Messi sedang dalam masa liburan karena La Liga rehat pada akhir tahun.

Sewajarnya, siapapun pemainnya, kondisi ini akan membuat pemain tersebut terpacu untuk mengalahkan Messi. Mencetak dua gol yang artinya mengungguli Messi dalam catatan gol jelas akan menjadi suatu kebanggaan. Namun Zlatan tidak seperti itu, ia tidak terlalu mementingkan torehan golnya tersebut.

“Ketika saya mencetak gol (melawan Sunderland) itu 50 (gol sepanjang 2016), tapi itu bukan salah satu target saya karena jika pemain hanya fokus mencetak gol, artinya dia tak fokus pada dirinya sendiri. Seperti yang saya katakan, saya di sini tidak untuk fokus pada diri sendiri karena saya di sini untuk membantu rekan-rekan meraih kemenangan,” ujar pemain 35 tahun tersebut.

Ketika United menghadapi Middlesbrough, di mana itu adalah kesempatan Zlatan untuk mengalahkan Messi, sebenarnya Zlatan mencetak gol dengan tendangan taekwondo-nya menyambut umpan dari Anthony Martial. Sayang, Lee Mason yang menjadi wasit pada pertandingan tersebut menilai Ibra mengangkat kaki terlalu tinggi dan menganulir gol ke-51 Zlatan itu. Padahal, Zlatan sendiri sudah menurunkan kaki saat Victor Valdes mendekat kearah bola.

“Sulit karena kami menghormati wasit. Tapi, bagi kami itu sangat mengecewakan. Kami mencetak gol indah, gol itu membuat Zlatan dan Messi menjadi dua top scorer 2016 di sepakbola Eropa. Itu adalah gol yang bisa membuat seorang pemain setingkat dengan Messi. Jadi, itu sangat disayangkan,” tutur manajer United, Jose Mourinho.

Zlatan sendiri menyatakan bahwa dirinya hanya fokus pada kemenangan, bukan raihan gol. Apalagi, United sempat tertinggal terlebih dahulu lewat gol Grant Leadbitter pada menit ke-67. “Ketika Anda menderita seperti itu, kalah 1-0, Anda hanya ingin kemenangan,” tutur mantan pemain PSG tersebut.

Perihal gol yang dianulir, ia juga tidak menyesalinya. Zlatan tidak merasa itu hal yang penting. “Awalnya, dia mengesahkan gol tersebut, kemudian setelah 30 detik dia berubah pikiran. Mengapa dia meniup peluitnya, saya tidak tahu. Namun itu tidak penting. Kemenangan adalah sesuatu yang lebih penting, lebih dari menyamai rekor Messi. Saya tidak terlalu khawatir dengan gol,” jelas Zlatan

Zlatan juga tetap bangga dengan pencapainnya di Liga Primer musim ini. “Premier League adalah liga yang menarik. Saya hanya bisa membayangkan bagaimana sebelumnya kompetisi ini, ketika saya belum bergabung. Saya banyak mendengar dari pemain yang pernah bermain di Inggris. Dan sekarang, saya melakukannya sendiri. Ini luar biasa. Tidak sulit untuk menikmati semuanya,” kata Zlatan.

Pada akhirnya, ia tidak mencetak gol pada pertandingan tersebut dan Messi  menjadi raja gol Eropa selama 2016. Zlatan justru memberi asis kepata Martial pada menit ke-85. Messi sendiri sempat menjadi tandem Zlatan di lini depan Barcelona periode 2009 hingga 2011. Ia juga menilai Messi adalah pemain yang luar biasa.

“Apa yang dia lakukan, saya tidak tahu apakan kita akan kembali melihat pemain lain melakukan seperti yang ia lakukan. Dia memiliki caranya sendiri, gayanya sendiri, dan untuk menjadi pemain seperti itu, saya tidak berpikir itu mungkin, karena itulah menurut saya dia unik,” imbuh peraih tiga kali gelar topskor Ligue 1 itu.

“Anda mengirim bola ke Messi, dan dia akan melewati setiap pemain, itulah Messi. Saya rasa kita harus mengapresiasinya, terutama Argentina, mereka harus mengapresiasi karena mereka memiliki pemain seperti Messi dan menikmat setiap dia bermain,” tambahnya.

Sejauh ini, Zlatan telah mencetak 13 gol dan tiga asis dalam ajang liga. Sebuah catatan yang sangat baik bagi pemain yang sudah memasuki fase akhir dalam karir sepakbolanya. Ia juga menunjukan kualitasnya di luar lapangan dengan mentalnya yang luar biasa. Benar-benar striker yang ideal untuk United bukan?