Selalu ada seberkas cahaya di tengah gelapnya musibah. Di tengah performa Manchester United yang berantakan sepanjang 2021/22 masih ada beberapa hal positif yang bisa membuat kita sedikit tersenyum. Salah satunya adalah kehadiran sosok Anthony Elanga.
2022 tampak menjadi tahun spesial bagi perjalanan karier Elanga. Tempat di tim utama tampak sudah paten menjadi miliknya. Tidak hanya itu, ia juga mulai sering nongol di papan skor meski belum terlalu rutin. Musimnya menjadi lengkap ketika ia mendapat panggilan dari tim nasional senior Swedia.
“Kami telah mengikuti Anthony dengan cermat dan dia telah membuat kesan positif baik di tim nasional U-21 maupun di klub,” kata Janne Andersson, pelatih timnas Swedia.
Melihat apa yang sudah ia tunjukkan sejauh ini di atas lapangan, bisa dibilang Elanga sudah memanfaatkannya dengan baik. Bagaimana tidak, Elanga tidak pernah dilirik oleh Ole Gunnar Solskjaer sebelum sang manajer dipecat. Padahal, Ole juga yang memberikannya debut pada musim lalu. Dengan situasi seperti ini, bisa langsung berintegrasi dengan skema manajer yang belum lama mengenalnya tentu bukan hal yang mudah. Namun, Elanga mampu menjalani semuanya dengan baik.
Elanga mungkin saja tidak mendapat kesempatan main sejak awal bersama timnas nanti. Wajar, mengingat Swedia akan menghadapi partai krusial melawan Republik Ceska dalam play-off Piala Dunia 2022. Mengingat masih ada nama Alexander Isak, Dejan Kulusevski, Emil Forsberg, dan Zlatan Ibrahimovic, besar kemungkinan Janne akan memilih nama-nama itu untuk mengisi lini depan. Namun, Elanga akan menjadi prioritas apabila para striker ini mengalami kebuntuan ketika menghadapi pertahanan lawan.
Nama Joseph Elanga mungkin kurang terkenal dibandingkan pemain Kamerun lain di generasinya. Namun di Malmo, Joseph adalah andalan bagi kesebelasan Swedia tersebut. Ia bersahabat dengan Zlatan Ibrahimovic. Kebiasaan Joseph yang sering mengundang Zlatan ke rumahnya membuat Elanga seperti mendapat inspirasi dari pemain berjuluk Lord tersebut.
Layaknya Ibra yang bisa membuat kesan kepada siapa saja dengan cepat, Elanga juga demikian. Setelah pindah ke Inggris dan bermain untuk Hattersley FC, ia hanya butuh 10 menit untuk bisa mengambil hati pelatihnya. Sejak saat itu kariernya pelan-pelan mulai menanjak.
Beruntung bagi United karena Elanga mau memilih akademi mereka sebagai tempat pengembangan dirinya di dunia sepakbola. Hyde adalah tepat yang banyak dihuni pendukung City. Akan tetapi, ia menolak untuk gabung ke sana dan memilih United.
Tinggal di Hyde tentu bukan perkara mudah untuk Elanga. Jarak dari rumahnya menuju tempat latihan United di Carrington terbilang sangat jauh. Meski begitu, Elanga terus menjalani hari-harinya dengan enjoy dan seperti tidak mempermasalahkan jauhnya jarak tersebut.
Elanga pernah melakukan perjalanan dari rumah menuju Aon Training Complex pada dini hari untuk bisa berlatih di pusat kebugaran klub sebelum ia dan rekan setimnya terbang ke Spanyol untuk melawan Villarreal di Uefa Youth Cup. Aktivitas itu ia ulangi lagi ketika tim ingin terbang ke Italia menghadapi Atalanta.
Menurut Manchester Evening News, dedikasi seorang Elanga memang luar biasa. Petugas keamanan di Carrington kaget ketika Elanga sudah datang pada pukul empat pagi hanya untuk berlatih. Tidak banyak pemain muda yang rela datang sepagi itu untuk menjalankan rutinitas yang melelahkan. Ia juga hanya butuh empat bulan untuk bisa sembuh dari cedera bahu yang dikhawatirkan bisa membuat musimnya pada 2020/21 berakhir.
Elanga sudah berada di jalur yang tepat untuk menjadi pesepakbola yang sukses. Ia punya dedikasi, mentalitas, dan hasrat yang luar biasa. Tidak hanya sekadar mengandalkan talenta. Tinggal bagaimana apakah skill sepakbolanya juga cukup membawanya ke tempat yang ia inginkan.
Sejak musim panas lalu, Elanga bekerja bersama pelatih pribadinya untuk memperkuat fisik, meningkatkan kecepatan, dan meningkatkan teknik melompat agar bisa menyundul bola. Ia juga berlatih berbagai jenis penyelesaian akhir.