Selama memperkuat Manchester United, Wes Brown bukanlah pilihan utama di mata Sir Alex Ferguson. Meski begitu, loyalitas dan dedikasinya terhadap Setan Merah membuatnya memilih untuk tetap menetap di klub ini hingga 14 musim dan bermain lebih dalam 300 pertandingan. Kelebihannya bermain di dua posisi membuat Sir Alex begitu menyayangi pemain asli Manchester ini.

Satu-satunya musim terbaik Brown terjadi pada 2007/2008. Itulah kali pertama dirinya bisa mencicipi lebih dari 50 pertandingan bersama United. Cederanya Gary Neville membuat posisi bek kanan lowong. Brown menjadi satu-satunya pemain yang bisa mengisi posisi tersebut karena O’Shea juga mengalami cedera.

Pada musim tersebut, United mengakhiri kompetisi dengan meraih dua gelar bergengsi yaitu Premier League dan Liga Champions. Khusus untuk gelar yang disebut terakhir, Brown adalah kunci dari keberhasilan mereka meraih gelar tersebut.

Semua diawali dari pertandingan semifinal menghadapi Barcelona. Brown punya tanggung jawab yang begitu besar yaitu menghentikan Lionel Messi. Paham kalau tugas Brown akan berat, Sir Alex hanya menitipkan pesan singkat yang berisi tiga kata. Tiga kata yang sangat berguna sepanjang 180 menit pertemuan mereka.

“Jangan menjatuhkan diri,” kata Brown meniru ucapan Sir Alex.

La Pulga saat itu belum sehebat sekarang namun dia sudah memiliki potensi untuk menjadi pemain terbaik dunia bersama Cristiano Ronaldo. Satu musim sebelumnya, Messi mengejutkan dunia dengan trigol ke gawang Real Madrid. Sebulan kemudian, ia seolah-olah menjadi Maradona dan meliuk melewati lima pemain Getafe yang ia anggap berseragam Inggris.

“Messi baru berusia 20 tahun, tetapi dia sudah menjadi salah satu pemain terbaik dunia. Semua orang tahu tentang dia. Dia dan Ronaldo masih muda, tapi mereka baru saja finis di tiga besar Ballon d’Or. Inilah kali pertama kami menghadapi Messi dan itu membuat kami bersemangat,” tuturnya.

Pada 1998/1999, Brown merasakan apa itu treble. Namun perannya tidak terlalu banyak karena hanya bermain empat pertandingan saja. Sembilan musim kemudian, ia mencicipi jumlah pertandingan yang lebih banyak sehingga ia merasa inilah waktu yang tepat untuk bisa membawa tim ini juara dengan keringatnya sendiri.

“Saya merasa baik pada saat itu karena saya begitu bugar. Gaz (Gary Neville) cedera pada akhir musim 2006/2007, jadi saya ditempatkan di bek kanan. Saya menghabiskan sebagian besar musim di bek kanan. Rio dan Vida berada di tengah. Pada leg pertama, pelatih memainkan saya sebagai bek tengah.”

Pesan Fergie yang meminta Brown untuk jangan menjatuhkan diri tidak lepas dari kebiasaan para pemain Barca yang pandai dalam mencari celah. Mereka semua pandai dalam mencari celah sempit. Oleh karena itu, Fergie meminta para pemain belakangnya untuk terus memberikan pengawalan ketat sehingga memaksa mereka untuk terus melepaskan umpan lambung. Sesuatu yang bukan menjadi ciri khas tim Catalan tersebut.

“Anda harus disiplin, fokus, tetapi harus disertakan keberanian dan energi untuk menghukumnya dengan seragan balik jika memenangi bola. Dengan hal itu, Anda mungkin memiliki satu peluang yang sangat bagus. Paling banyak mungkin dua atau tiga setengah peluang.”

Brown melakukan tugasnya dengan baik pada leg pertama. United mencuri hasil imbang tanpa gol. Seharusnya, United bisa menang jika penalti Ronaldo tidak melebar. Namun hasil tersebut sudah cukup bagus bagi mereka menatap leg kedua.

Pada pertandingan itu, Barcelona tampil cukup dominan. Namun mereka jarang membuat peluang berbahaya. Soal Messi, Brown sukses mematikan pergerakannya. Yang menarik, saat itu Brown bermain sebagai bek tengah dan posisi bek kanan diisi Owen Hargreaves. Pada praktiknya, Brown menguasai dua tempat yaitu bek tengah sebelah kiri dan fullback kiri ketika Evra baru melakukan transisi dari menyerang ke bertahan.

“Atmosfer Camp Nou sangat gila. Kami tidak bisa berteriak. Saya tidak bisa berteriak memanggil Rio. Yang dibutuhkan hanyalah fokus. Dalam otak saya, saya hanya bisa berpikir ‘Di mana Evra?’, ‘Di mana Rio’, ‘Di mana Hargreaves?’ Jika Anda tidak berada dalam posisi tepat maka mereka akan menghukum Anda.”

“Ketika Messi mendapatkan bola, kami tidak ingin dia membuka banyak ruang. Kami ingin ada seseorang yang berada di dekatnya. Jangan terlalu khawatir tentang apa yang terjadi di belakang Anda. Jika dia bergerak lebih banyak ke tengah maka jangan khawatir, cukup maju, dan bayangi dia. Orang lain harus tahu apa yang harus dilakukan di belakang Anda. Sangat sederhana, tidak ada yang rumit.”

Apa yang diungkapkan Brown adalah cerminan dari gaya main United yang begitu memukau bersama Sir Alex Ferguson. Meski para pemain sudah punya posisi baku, namun para pemain ini kadang bisa berubah peran ketika teman setimnya sedang berada dalam kesulitan. Pemain menyerang harus bisa bermain bertahan. Begitu juga sebaliknya, pemain bertahan harus memiliki kemampuan dalam menyerang.

Tulisan ini diambil Dari tulisan Wes Brown dalam situs resmi United yang berjudul “How We Stopped Messi And Barca”.