Sepanjang 26 tahunnya bersama Manchester United, Sir Alex Ferguson punya sejumlah pemain yang menjadi pemimpin bagi pemain lainnya. Dengan ban kapten di lengan kirinya, ada nama Steve Bruce, Eric Cantona, Roy Keane, Gary Neville, dan Nemanja Vidic. Kesamaan dari mereka adalah pernah mengangkat trofi Premier League dan meninggalkan tanda besar di ruang ganti.
Meski demikian, bukan kelima orang itu yang dianggap oleh Fergie sebagai kapten paling ideal buatnya, melainkan Bryan Robson. Pemain yang mengawali kariernya di West Bromwich Albion tersebut, membela United sejak 1981 hingga 1994. 12 tahun di antaranya ia habiskan sebagai kapten terlama The Red Devils.
Tahun ini, Heavy Jacket Productions dan Mob Sports, merilis film otobiografi Robson yang berjudul Robbo: The Bryan Robson Story. Dalam promosi film tersebut, diundanglah Sir Alex Ferguson dalam sesi tanya jawab. Fergie kemudian mengungkapkan kalau Robson adalah kapten terbaik yang pernah ia miliki.
“Ya, dengan mudah dia adalah kapten terbaik yang aku miliki. Aku pikir selama masanya di United, dia adalah pemain terbaik.”
Sir Alex menganggap Robson adalah kapten yang hebat. Alasannya adalah karena para pemain lain mencintai dan menghargainya.
“Mereka merespons padanya dan dia adalah kapten dengan masa bakti terlama pada masaku.”
“Ini sulit buat seorang kapten karena terkadang dia harus mengatakan yang sebenarnya pada para pemain. Dorongan yang dia harus berikan pada mereka terkadang bisa sangat tidak stabil dan dia seperti itu, tapi para pemain memang mencintainya,” terang Fergie.
“Mereka menghargai waktu yang dia ambil untuk mereka dan hal lain, dia satu-satunya kapten yang aku tahu, yang bisa membuat keputusan di lapangan. Dia tidak perlu melihat ke arahku.”
“Dia akan melakukannya dan itu tak biasa. Faktanya, sangat tak biasa karena dia punya keberanian untuk melakukannya.”
Robson pun mengingat kembali contoh ketika Sir Alex belum melatih United.
“Ini bukan cuma kamu doang bos, tapi juga buat Big Ron [Atkinson] ketika kami bermain di final Piala FA menghadapi Everton [pada 1985],” balas Robbo.
“Ketika Kevin Moran diusir wasit [setelah menit ke-78], aku merasa aku punya energi besar di laga itu dan Ron kemudian berteriak padaku: ‘Robbo, kamu pindah ke belakang.”
“Aku bisa mendengarnya dan aku bilang: ‘Tidak. Big Frank Stapleton, dia bagus ketika mundur ke belakang. Aku ingin menggunakan semua energiku di lini tengah.”
Pada jeda perpanjangan waktu, United tak kebobolan dengan Stapleton mengisi pos sebagai bek. Ron lalu datang dan bilang pada Robsob: “Aku akan bilang, aku senang bahwa Frank melakukan tugas dengan baik di bek tengah, jadi dia bisa main di sana dan kamu bisa bertahan di tengah.”
“Aku lolos dari momen itu, tapi seandainya seseorang mencetak gol, aku pikir kepalaku mungkin bakal dipenggal,” terang Robson.
Sumber: Manutd.com