Jose Mourinho sepertinya sudah muak dengan perlakuan wasit dan perangkat pertandingan kepadanya. Pelatih asal Portugal itu sering mengkritik wasit yang berakhir pada hukuman larangan mendampingi klubnya bertanding, baik itu di Manchester United ataupun di klub sebelumnya. Namun, yang membuat ia benar-benar muak adalah ketidakadilan yang ia terima. Baru-baru ini, Mou menyindir keputusan wasit dan perangkat pertandingan pada Juergen Klopp dan Arsene Wenger.

Pada pertandingan Liverpool dan Chelsea, Klopp terlihat marah-marah ketika wasit memberi hadiah penalti usai Diego Costa dijatuhkan di kotak terlarang. Tak hanya itu, mantan manajer Borussia Dortmund itu juga berteriak tepat di depan ofisial keempat Neil Swarbick saat Simon Mignolet sukses menepis eksekusi penalti Costa. Sementara itu, Wenger mendapat sanksi empat pertandingan karena mendorong wasit di lorong stadion setelah berulang kali lolos dari hukuman FA di masa lalu.

“Kalian mengetahui dengan jelas bahwa saya berbeda. Peraturan untuk saya juga berbeda. Saya berbeda dalam segala hal. Saya menonton tim dari dalam hotel, saya dilarang ke stadion, asisten saya dihukum larangan datang ke stadion enam laga padahal dia tak menyentuh siapa pun,” ujar pria 54 tahun itu.

Kejadian antara Klopp dan Swarbick tidak diakhiri dengan hukuman bagi Klopp, ia malah dipuji oleh Swarbick. “Kemarin satu orang ofisial keempat berkata pada seorang manajer: Saya menikmati semangat Anda, jadi lakukan apa yang ingin Anda lakukan. Saya diberitahu untuk duduk atau saya akan diusir ke tribun. Jadi semuanya berbeda bagi saya. Lalu jangan tanyakan saya pertanyaan yang meletakkan saya pada situasi yang sulit,” imbuh Mourinho.

Mendengar komentar Mourinho, Klopp angkat bicara. Menurutnya, tak ada perlakuan spesial yang ia dapatkan. Lolos dari hukuman menurutnya adalah sebuah keberuntungan.

“Saya tidak tahu apakah setiap manajer diperlakukan berbeda, saya tahu ketika saya melakukan protes kepada Swarbrick bukan hal bagus. Mungkin saya beruntung karena tak diusir di laga itu,” tutur Klopp.

“Itu adalah pertandingan yang emosional. Hal ini tidak sesederhana untuk meredam emosi saja, saya pribadi tahu hal itu, mungkin Mourinho dan Wenger juga mengerti. Terkadang kami bisa bersikap di luar kendali jika menghadapi laga seperti itu. Tapi yang jelas saya masih jauh lebih buruk ketika masih muda, tapi itu telah berubah saya kini mulai membaik,” tambahnya.

Namun, ketidakadilan yang mungkin di terima Mourinho itu memberi dampak positif bagi dirinya sendiri. Mourinho justru lebih hati-hati dalam berkomentar. Pada konferensi pers usai imbang melawan Hull City di Old Trafford, Mou enggan berkomentar ketika di tanya pendapatnya soal Oumar Niasse yang harusnya diusir wasit. Tapi Mourinho tetap Mourinho, ia malah menyindir jurnalis sekalinya tidak mengkritik wasit.

Mourinho merasa pertanyaan jurnalis kepadanya dapat membuat ia mengkritik wasit dan berujung pada hukuman. “Saya tidak mengerti mengapa kalian (jurnalis) bertanya soal itu kepada saya. Jika saya berada di tempatmu, saya akan mengatakan dan menulis dari apa yang saya lihat, apa yang saya rasa, apa opini saya. Saya takkan bertanya itu kepada manajer, ” ungkap Mourinho.

“Laga demi laga, saya hanya akan menulis tentang apa yang terjadi. Karena jika saya berbicara, saya dihukum dan saya tidak ingin itu terjadi.”