Foto: 101 Great Goals

Jesse Lingard mungkin tidak menyangka bahwa dia akan dirumorkan hijrah ke Leicester City pada bursa transfer Januari nanti. Dia juga tambah tidak menyangka, karena dirinya diisukan akan ditukar dengan James Maddison.

Siapa yang tidak terkejut ketika membaca berita kalau Manchester United akan berupaya menukar Jesse Lingard plus uang 45 juta pounds demi mendapatkan James Maddison. Baik pendukung Setan Merah maupun Leicester City sudah pasti terheran-heran. Namun bagi Mirror, yang disebut sebagai media pertama yang memberitakan kabar ini, mereka pasti mendapatkan uang yang banyak hasil click dari orang-orang yang penasaran akan berita ini. Terlepas dari benar atau tidaknya berita ini, mereka berhasil mendapatkan perhatian dari berita absurd ini.

Selain yang kaget, tidak sedikit juga penggemar yang tertawa ketika membaca berita ini. Bagaimana tidak, kita membahas seorang Lingard, pemain yang selalu dianggap pemain muda karena pergaulannya bersama pemain yang usianya lebih muda dalam tim utama, yang siap ditukar dengan salah satu pemain terbaik Leicester sejauh ini.

Pada awalnya, Lingard adalah contoh dari pepatah kalau kerja keras tidak akan mengkhianati hasil. Menjalani banyak sekali peminjaman, namun ia selalu menjalani proses tersebut dengan ikhlas demi kesempatan bermain di tim utama. Namun ketika hal itu sudah didapat, Lingard tidak mendapat dukungan. Sebaliknya, justru caci maki yang ia terima dalam kurun setahun terakhir.

Selain menjadi bahan caci maki, Lingard juga menjadi bahan tertawaan suporternya sendiri. Mereka yang malas untuk mengeluarkan umpatan, lebih memilih untuk mentertawakan pemain bernomor punggung 14 ini. Ya setidaknya penggemar United mendapat hiburan di tengah penampilan tim yang masih inkonsisten.

Muncul sebuah video yang diberi judul “Jesse Lingard, Most Beautiful Goals and Assists of 2019” di dunia maya. Dalam video ini berisi gol-gol dan asis terbaik Lingard sepanjang 2019. Mau tahu berapa durasi video tersebut? Delapan detik. Lho, kok singkat? Ya, memang singkat karena sepanjang 2019 dia memang tidak menghasilkan apa-apa di Premier League.

Bahkan yang lebih membuat kita tertawa sembari geleng-geleng kepala adalah ketika Lingard disandingkan dengan pohon. Pohon dianggap masih berkontribusi dengan memberikan kesejukan dan oksigen untuk umat manusia bernapas, sedangkan Lingard kerap membuat pendukung United sesak napas.

Foto: Twitter.com

Kesebelasan mana yang masih memainkan pemain depan yang tidak bisa memberikan kontribusi apa pun di Premier League selama setahun kecuali United. Jika di klub-klub lain, pemain seperti ini hanya akan menjadi pemain cadangan, maka di United Lingard masih sering menjadi pemain inti.

Sebenarnya, ia mengakhiri 2019 dengan satu gol ke gawang Astana. Akan tetapi, itu semua tidak cukup karena lawan yang dihadapi hanya klub selevel Astana dan ia bermain bersama pemain yang usianya delapan sampai sembilan tahun lebih muda darinya. Ketika di sekelilingnya adalah pemain yang usianya setara dengan Lingard, sosoknya langsung hilang dalam sekejap mata.

Sebenarnya Ole Gunnar Solskjaer beberapa kali menyebut kalau peran Lingard di atas lapangan tidak sebatas mencetak gol atau asis saja. Yang dibutuhkan Ole dari dirinya adalah kemampuannya sebagai tukang lari dari lini pertama untuk melakukan pressing kepada pemain belakang lawan yang sedang melakukan build up play.

Namun alasan itu tidak bisa diterima oleh penggemar United yang ingin mendapat lebih dari Lingard. Ia bukannya tidak bisa mencetak gol. Pada musim 2017/2018, ia menunjukkan penampilan yang luar biasa bersama Jose Mourinho yang membuatnya dibawa oleh Gareth Southgate ke Piala Dunia. Namun setelah penampilan apiknya itu, Lingard perlahan-lahan menghilang dari peredaran.

Lingard mengungkapkan ada beberapa faktor yang membuat penampilannya menurun. Satu yang menjadi viral adalah kondisi keluarganya yang berantakan karena salah satu keluarga yang sakit dan harus mengurus segala sesuatunya sendiri, tapi hal itu bukan berarti membuatnya harus tampil buruk di setiap pertandingan. Dia harus berusaha melupakan sejenak masalah pribadinya tersebut karena dia adalah pemain profesional yang dibayar mahal oleh United.

Banyak yang berkata “Amin” ketika rumor pertukaran ini terjadi. Namun, Leicester jelas bukan klub dengan manajemen bodoh yang mau menukar pemain terbaiknya dengan pemain yang kontribusinya sangat nihil. Disinyalir, harga Maddison berada di angka 80 juta pounds. Jika 45 juta plus Lingard, maka si pemain memiliki harga sekitar 35 juta pounds. Luar biasa sekali harga Lingard bisa lebih mahal dari Sadio Mane atau bahkan Toni Kroos ketika Real Madrid mendatangkannya pada 2014 lalu.

Tak ayal muncul anekdot yang menyebut kalau Leicester akan menerima 45 juta pounds saja tanpa Lingard dan meminta United untuk menyimpan pemainnya tersebut. Anekdot yang menandakan kalau Lingard ini seperti kantong kresek di pasar yang tidak berharga.

Setelah rumor pertukaran dengan Madisson, muncul berita yang tidak kalah hebohnya. Ia disebut-sebut masuk sebagai klien baru dari super agen Mino Raiola yang sedang melebarkan jalur dengan mengambil pemain-pemain asal Inggris sebagai kliennya.

Yang menarik, jika biasanya pemain yang berada di bawah naungan Raiola sebisa mungkin akan dibawa ke klub-klub besar yang siap membayarnya mahal demi mendapatkan komisi, maka Lingard disebut-sebut meminta Mino untuk membujuk United agar terus mempertahankannya untuk jangka waktu yang sangat lama mengingat kontraknya akan habis 2021 mendatang.

Sebuah asumsi yang jelas lebih masuk akal. Memangnya kesebelasan besar macam Real Madrid, Barcelona, atau bahkan Juventus mau merekrut Lingard? Ah, pemain ini memang tidak henti-hentinya membuat kita semua tertawa terbahak-bahak.