2012/2013 adalah kali terakhir Manchester United meraih gelar Premier League. Setelah kesuksesan ke-20 sepanjang sejarah tersebut, prestasi United kemudian merosot. Mereka sulit menjadi penantang gelar dan berpotensi untuk kembali puasa gelar liga yang keenam kalinya secara beruntun. Hanya satu gelar Piala FA, Piala Liga, Community Shield, dan Liga Europa yang bisa diraih United setelah 2013.

Dalam periode waktu yang sama, tetangganya justru bertransformasi denga melakukan apa yang dulu dilakukan oleh United. Gelar demi gelar mereka kumpulkan. Yang terbaru, City meraih Piala Liga yang keenam setelah mengalahkan Chelsea. Jika semesta berkehendak, maka mereka berpeluang menutup musim 2018/2019 dengan quadruple yang jelas lebih bagus dari predika treble United 20 tahun silam.

Kenyataan semakin pelik ketika melihat Liverpool juga sudah mulai bertarung memperebutkan gelar juara. Jika mereka berhasil melakukannya musim ini, maka hal tersebut jelas membuat malu United yang gelar Liga Inggrisnya hanya dibedakan dua piala saja dari mereka. Bahkan musim lalu, mereka menembus partai puncak Liga Champions, sebuah posisi yang tidak bisa diraih United sejak 2011.

Beberapa penggemar United kerap mengolok penggemar Liverpool dengan ungkapan Next Year. Kata-kata ini adalah ejekan bagi penggemar Si Merah yang selalu percaya kalau setiap tahunnya mereka bisa menjadi juara. Namun jika Liverpool tiba-tiba mendadak menjadi juara Premier League musim ini, maka label next year bukan tidak mungkin akan disematkan kepada United yang terus kebingungan mencari cara meraih gelar Premier League maupun Liga Champions.

Hal ini yang ditakutkan oleh Ole Gunnar Solskjaer. Jelang pertandingan melawan Liverpool yang berakhir imbang tanpa gol, Ole khawatir apabila tim favoritnya puasa gelar sepanjang apa yang dialami oleh Liverpool. Enam musim tanpa gelar liga jelas sudah terlalu lama mengingat Sir Alex Ferguson hanya tiga musim saja membawa United puasa gelar.

“Saya punya banyak sekali penggemar Liverpool di Norwegia dan setiap tahun mereka selalu menganggap akan menjadi tahun mereka. Namun itu hanya terjadi sampai di bulan Oktober. Selanjutnya mereka akan kembali bilang kalau tahun depan akan menjadi tahun mereka,” tuturnya kepada Sky Sports.

Liverpool terakhir kali mengangkat gelar liga terjadi pada musim 1989/90. David De Gea, Marcus Rashford dan Kylian Mbappe belum lahir, Kasper Schmeichel bahkan masih berusia tiga tahun pada saat itu. Seiring bertambahnya tahun, Liverpool tetap belum bisa meraih gelar liga sementara Kasper Schmeichel sudah melakukannya bersama Leicester. Mbappe bahkan sudah menjadi juara dunia. Hal-hal seperti ini tentu tidak ingin dialami oleh United kedepannya.

“Kami belum memenangi liga selama beberapa tahun dan kami ingin kembali ke sana. Kami harus memastikan kalau kami tidak terlalu bahagia ada di empat besar. Jika kamu membidik target terlalu rendah dan mencapai targetmu, maka itu terlalu berbahaya daripada membidik terlalu tinggi dan melewatkannya.”

“Memenangi liga adalah pekerjaan sulit. Liga ini sulit untuk dimenangkan. Ada lima sampai enam tim saja yang bisa melakukannya di Premier League. Leicester City dan Blackburn Rovers adalah keajaiban. Setelah itu, ada beberapa tim yang bisa menjuarainya.”

Puasa gelar dalam kurun waktu yang panjang sebenarnya sudah sering dialami oleh Manchester United. Mereka pernah tidak mendapatkan gelar apapun selama 37 tahun pada musim 1910/11 sampai 1947/48. Itupun hanya gelar Piala FA. Pada 1964/65, Matt Busby meraih gelar liga keenam setelah absen tujuh musim.

Setelah menjuarai Liga Inggris pada musim 1966/67, butuh 26 tahun bagi mereka untuk bisa mengulanginya kembali bersama Sir Alex Ferguson. Bahkan sang gaffer nyaris dipecat tiga tahun sebelum meraih gelar liga pertamanya. Seandainya Fergie dipecat, maka chant 20 times 20 times belum tentu bisa didengar di penjuru Old Trafford.

Enam tahun sudah terasa lama bagi United menunggu gelar Premier League ke-14 mereka sepanjang sejarah. Jangan sampai mereka harus menunggu hingga seperempat abad dan hanya menjadi penonton saat tim-tim lainnya mengangkat gelar liga.

Namun jika tim ini tetap tidak mempunyai perencanaan yang jelas dan masih disibukkan dengan pecat memecat pelatih, perekrutan pemain yang mulai tidak jelas dalam beberapa musim terakhir, serta konflik internal klub, maka bukan tidak mungkin para penggemar United akan berubah menjadi penggemar Liverpool yang tiap tahunnya selalu berkata Next Year will be our year.