Kinerja Manchester United musim ini masih jauh dari harapan para penggemarnya. Sempat terbang tinggi setelah menang 4-0 melawan Chelsea, nyatanya United langsung dihempaskan ke bumi setelah inkonsisten mereka yang terjadi sejak pekan kedua. Yang terbaru, United tumbang dari West Ham United dengan skor 2-0 sekaligus meneruskan catatan buruk mereka ketika bertandang.

Tidak hanya dari segi hasil, penampilan United juga dinilai tidak mencerminkan tim yang kuat. Penambahan beberapa pemain di lini belakang ternyata tidak diimbangi dengan penguatan di sektor tengah dan depan. Hal ini menyebabkan United kerap tampil buruk ketika membangun serangan.

Hasil minor ini membuat kinerja Ole Gunnar Solskjaer mulai dipertanyakan banyak orang. Tidak sedikit yang meminta United untuk memecat manajer asal Norwegia tersebut. Ia dianggap miskin taktik, tidak punya kreativitas, dan tidak bisa mengeluarkan potensi pemain yang menurutnya adalah pemain favoritnya, sehingga berimbas kepada hasil akhir tim di atas lapangan.

Keriuhan mengenai tekanan Solskjaer ini sampai juga di telinga Ed Woodward. Wakil ketua eksekutif Manchester United ini memberikan klarifikasi mengenai nasib Solskjaer dan target klub di masa yang akan datang. Hal ini diungkapkan saat Ed bertemu dengan para pemegang saham untuk membahas tentang pendapatan serta rencana mereka berikutnya.

“Kami dan para penggemar di seluruh dunia yang tumbuh menuntut keberhasilan. Sukses berarti meraih piala. Target itu standar dan tidak berubah untuk United. Kemajuan di sisi bisnis menopang investasi kami dalam sisi sepakbola. Banyak kemajuan dari investasi ini seperti akademi, rekrutmen, dan fasilitas tempat latihan. Semuanya terlihat dari belakang layar.”

“Investasi ini bergerak bersama dengan komitmen yang kami buat untuk Ole dan staf kepelatihannya pada bulan Maret sehingga memberi landasan bagi kami untuk sukses. Sementara kami yakin investasi ini memberikan hasil, penting bagi kami untuk sabar, sementara Ole dan timnya membangun untuk masa depan. Kami akan fokus pada strategi jangka panjang dan tidak terpengaruh gangguan jangka pendek,” tutur Woodward seperti dikutip Manchester Evening News.

Omong Kosong Ucapan Woodward

Jika melihat dari statement di atas, maka bisa dipastikan kalau Solskjaer masih didukung penuh oleh orang yang melicinkan jalan Malcolm Glazer mengambil alih MU pada 2005 ini. Solskjaer sendiri dikontrak oleh Setan Merah selama tiga musim atas penampilan apiknya sebagai caretaker musim lalu.

Namun ada baiknya kalau penggemar United untuk tidak terlalu mempercayai omongan lulusan Universitas Bristol ini. Hal ini tidak lepas dari sikap Woodward yang gemar menjilat ludahnya sendiri. Perkataannya di depan media kerap tidak konsisten dan justru menjadi senjata makan tuan bagi dirinya sendiri.

Dukungan kepada manajer, seperti yang ia katakan pada paragraf sebelumnya, adalah perkataan klise yang selalu diulang-ulang ketika United mendapat hasil buruk.  Kenyataannya, dua manajer sebelum Solskjaer juga mendapat ucapan serupa namun memiliki akhir yang mengenaskan.

Beberapa kali Ed Woodward menyebut kalau dia mendukung Louis van Gaal saat musim keduanya (2015/16) tidak berjalan dengan baik. Saat itu, tim-tim gurem macam Bournemouth, Stoke City, dan Norwich City mengalahkan United. Saat Van Gaal mempersiapkan mental kalau dia benar-benar dipecat, Ed memilih untuk mendukungnya dan tidak akan memecatnya.

“Saya tidak akan memecatmu. Percayalah pada dirimu sendiri dan jangan pernah membaca koran,” tutur Woodward. Namun ketika Van Gaal sumringah setelah mempersembahkan Piala FA, ia dipecat setelah pertandingan final. Hanya enam bulan setelah Woodward menyatakan dukungannya kepada mantan pelatih AZ tersebut.

Situasi yang sama juga terjadi kepada Jose Mourinho. Ketika hasil buruk terus-menerus diraih United pada musim 2018/19, Woodward berujar hal yang sama pada rapat tiga bulanan Manchester United kalau dia mendukung penuh Jose Mourinho yang saat itu sudah mendapat kontrak tambahan satu tahun.

“Semua orang di klub bekerja tanpa lelah untuk menambah 66 trofi milik Manchester United dan 25 trofi milik Jose. Itulah yang dituntut oleh penggemar kami yang bersemangat mengenai sejarah kami. Alasan itu pula yang membuat kami mendatangkan Mourinho dan bersamanya kami sudah memenangkan tiga trofi. Salah satu usaha kami sekarang mempertahankannya (Mourinho) dengan investasi yang berkelanjutan,” tuturnya.

Sama seperti Van Gaal, Mourinho hanya berumur enam bulan saja sejak Woodward mendukung Mourinho dalam rapat tersebut. Bukan tidak mungkin Solskjaer juga akan bernasib sama dengan dua pendahulunya.

Omongan-omongan klise Woodward tidak hanya sebatas kepada manajer, saat pertama kali menjabat, Woodward berkata kalau MU tidak akan membeli pemain dengan harga yang tidak wajar. Namun setelah mengucapkan kalimat tersebut, ia malah memberikan uang tambahan kepada Everton demi memuluskan langkah mendapatkan Marouane Fellaini. Beberapa transfer dengan uang besar pun terus dilakukan dari Angel Di Maria, Paul Pogba, Romelu Lukaku, dan yang terbaru Harry Maguire. Bahkan Anthony Martial yang baru menjalani musim pertamanya dengan baik bersama Monaco, langsung dibayar lebih dari 30 juta paun.

Lelucon terakhir yang masih terus dilestarikan oleh Woodward adalah direktur olahraga. Dalam diskusi bersama beberapa dewan direksi, ia menyebut kalau sampai detik ini mereka masih mencari sosok yang tepat. Yang menarik, ia berujar kalau pekerjaan dia dan timnya sejauh ini masih sangat tepat. Seolah-olah mengindikasikan kalau direktur olahraga tidak perlu untuk tim seperti United.

“Banyak spekulasi tentang peran ini (Direktur Sepakbola) berpusat pada rekrutmen, tetapi kami percaya kalau cara kerja kami adalah yang benar. Kami terus melihat perkembangan direktur sepakbola ini, namun para pemain yang kami datangkan musim panas ini menunjukkan kalau cara perekrutan kami sudah tepat.”

So, masih mau percaya dengan omongan Ed Woodward?