Foto: Twitter

Tiga minggu setelah Manchester United mengakhiri peruntungannya di Liga Champions musim ini, Atletico Madrid kembali ke Manchester untuk menghadapi Manchester City. Sayangnya, hasil yang diperoleh tidak sebaik ketika melawan tim Ralf Rangnick sebelum jeda internasional. Atletico justru kalah 1-0 oleh City lewat gol Kevin de Bruyne.

Nampaknya City memberikan ujian kekuatan yang jauh lebih besar daripada tim United yang kehilangan ide dan kepercayaan diri. Dan bagi manajer Diego Simeone, mungkin hal ini bisa memberikan sedikit pertimbangan. Di mana dua kesempatan pergi ke kota Manchester ini merupakan sinyal lain untuk membuktikan bahwa ia bisa jadi manajer di Premier League.

Simeone sebelumnya telah didukung oleh sebagian pihak untuk direkomendasikan mengisi kursi manajer United. Gary Neville adalah salah satu orang yang mendukung wacana tersebut. Ia bahkan menyarankan kepada pihak klub Setan Merah agar memasukkan Simeone ke dalah daftar kandidat manajer permanen berikutnya.

“Diego Simeone harus menjadi kandidat. Walau kita semua tahu betapa sulitnya mengeluarkan dia dari Atletico Madrid. Dia adalah pelatih yang fantastis. Dia brutal dalam caranya memainkan sepakbola. Saya pikir dia sangat cocok dalam segala hal. Dia tangguh, dan Manchester United membutuhkan manajer yang tangguh,” ujar Neville kepada Sky Sports bulan lalu.

“Manchester United membutuhkan manajer yang bisa bersaing dengan Jurgen Klopp dan Pep Guardiola. Mereka sudah menjadi yang terbaik di liga saat ini. Jadi mereka (Manchester United) membutuhkan seseorang yang bisa berdiri di pinggir lapangan dan merasa setara dengan Klopp atau Pep. Dan saya pikir Simeone bisa.”

“Saya tidak akan mengesampingkan Simeone sama sekali, tetapi saya pikir Ten Hag dan Pochettino akan menjadi yang terdepan. Karena pihak klub lebih menginginkan pelatih progresif yang bermain dengan cara tertentu. Atau memang mungkin pelatih yang sedikit lebih murah dan mudah dinegosiasi.”

Harga Diego Simeona memang lumayan mahal. Media L’Equipe bulan lalu sempat menunjukkan angka-angka fantastis untuk jumah gaji pemain dan pelatih di sepakbola Eropa. Dan di sana tercatat Simeone adalah pelatih dengan bayaran tertinggi di sepakbola Eropa dengan gaji bulanan 3,33 juta euro.

Pelatih City Pep Guardiola dilaporkan berada di urutan kedua dengan 1,89 juta euro. Lalu disusul oleh Jurgen Klopp di tempat ketiga dengan 1,49 juta euro, Antonio Conte di tempat keempat dengan 1,49 juta euro dan Massimiliano Allegri di tempat kelima dengan 1,17 juta euro.

Hanya saja, angka-angka fantastis ini tidak perlu dianggap berat. Karena jika tujuan United adalah untuk menjadi tim terbaik di sepakbola Inggris dan menghapus budaya pemain manja, maka gaji besar manajer seharusnya tidak menjadi batu sandungan.

Selama satu dekade di klub, Diego Simeone telah memenangkan dua gelar La Liga. Ia juga berhasil mencapai dua final Liga Champions, memenangkan dua gelar Europa League, dua Piala Super Eropa dan tiga kompetisi piala domestik.

Jelas rekor-rekor ini mungkin menjadi alasan mengapa mantan pemain United seperti Gary Neville lebih memilih sosok berwibawa yang tidak masuk akal seperti Diego Simeone. Meskipun faktanya, pihak United sendiri lebih menginginkan Ten Hag atau Pochettino sebagai kandidat manajer baru mereka.

Dengan begitu, Simeone harus menunggu jika ia memang ingin mencoba hal baru dengan menjadi manajer Premier League. Mungkin ia perlu mengambil kesempatan seperti itu dan memulainya sebagai manajer Manchester United. Apalagi di satu sisi, dalam konferensi pers terbarunya, ia juga sudah sedikit menganalisa tentang apa yang perlu diubah di Old Trafford.

“United memiliki karakteristik yang berbeda dari City. United cenderung terburu-buru dam bermain dengan terlalu cepat. City lebih dalam mempertahankan posisi, dan di semua area, mereka mengelola banyak hal dengan baik. Yang paling saya sukai dari tim seperti City adalah upaya yang mereka miliki untuk merebut kembali bola dan terus bermain menyerang,” tutur Simeone dikutip dari MEN Sport.

“Maka mereka (City) menyenangkan untuk ditonton. Mereka terus berkembang karena mereka memiliki pemain hebat. Dan yang membuat khawatir saya adalah, peran penting permainan mereka ada pada Sterling atau De Bruyne. Mereka selalu aktif, tidak pernah kehilangan bola. Berbeda dengan United.”

Permainan Manchester United selalu dikenal karena ancaman mereka dalam melakukan serangan balik. Terutama ketika Sir Alex Ferguson masih memimpin tim. Tapi menurut Diego Simeone, sekarang sudah berubah. Ia bahkan menegaskan kalau Setan Merah tidak lagi benar-benar memberikan tekanan apa pun dalam skema “serangan balik” mereka.

Masih ada kurangnya kontrol yang nyata dalam pertandingan, dan secara penguasaan bola, United masih lebih berantakan dibandingkan dengan klub elit lainnya di Premier League. Dengan begitu, para pemain United harus dibimbing oleh manajer baru yang perfeksionis. Agar mereka bisa dilatih dengan ketat, sehingga visi besar sang manajer bisa tertanam dalam diri mereka.

Dan kategori perfeksionis itu sudah ada pada diri Diego Simeone. Walaupun faktanya ia mungkin tidak masuk ke dalam incaran manajer permanen baru United, namun jangan lupakan sisi kritisnya. Karena penilaian yang ia buat untuk United barusan sangat penting diambil oleh siapapun yang berhasil jadi manajer di Old Trafford musim depan.