Henrikh Mkhitaryan mengugkapkan cerita asal-usul panggilan Micki yang sekarang melekat pada dirinya. Jose Mourinho pun memanggilnya Micki. Namun, nama itu ternyata diberikan oleh pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, yang dulu pernah melatih Micki ketika di Borussia Dortmund.

Beberapa tahun yang lalu, sempat tenar meme yang menceritakan sulitnya mengeja nama-nama pemain Borussia Dortmund. Pemain-pemain yang kerap membuat komentator, manajer, dan fans kesulitan itu diantaranya adalah Kevin Großkreutz, Sokratis Papastathopoulos, Jakub Blaszczykowski, Lukasz Piszczek, dan Henrikh Mkhitaryan itu sendiri.

Klopp yang saat itu masih menukangi Dortmund tampaknya kesulitan mengeja beberapa nama pemainnya itu. Pelatih asal Jerman itu sampai memberi nama panggilan kepada Mkhitaryan yang ia didatangkan Klopp ke Dortmund pada 2013 silam setelah Micki berkelana di beberapa negara di Eropa.

“Ketika saya pertama kali datang ke Dortmund, Jurgen Klopp bilang, ‘Dengar, Mkhitaryan, itu nama keluargamu, itu terlalu panjang. Kalau Henrikh, itu juga terlalu panjang. Kita sebut kamu Micki. Apakah kamu keberatan?’ Saya lantas menjawab, ‘Oke, tidak masalah.’ Dan sejak itu mereka mulai memanggil saya Micki,” ungkap Micki.

Meski keduanya kini berada dalam sisi yang bersebrangan. Micki membela United dan Klopp menangani Liverpool yang dikenal sebagai rival abadi United. Namun pemain yang sangat dekat dengan ayahnya ini bukanlah kacang yang lupa kulit, ia masih mengenang jasa Klopp ketika melatihnya di Dortmund.

Micki memang cukup dekat dengan Klopp. Pemain asal Armenia itu juga berterima kasih kepada Klopp. Ia merasa Klopp sangat membantunya untuk berkembang dan bisa menjadi pemain hebat seperti sekarang ini.

“Saya berterima kasih kepada dia (Klopp) karena dia merekrut saya dari Shakhtar Donetsk ketika saya di Ukraina, saya berterima kasih padanya karena dia melatih saya dengan sungguh-sungguh,” ujar pemain 28 tahun ini.

“Kebanyakan yang ia lakukan pada saya adalah menyangkut kepribadian, aspek psikologis karena saya benar-benar tertekan setelah beberapa pertandingan dan tampil sangat buruk. Namun dia menunjukkan segala sesuatunya, menunjukkan bagaimana dan apa yang harus saya lakukan.”

Meski sempat memukau publik sepakbola Jerman pada musim pertamanya dengan catatan 13 gol, Micki tak mampu mengulang performa impresifnya pada musim kedua. Ia hanya mampu mencetak lima gol. Dortmund juga sedang mengalami masa krisis saat itu.

“Kami sangat sering kalah, dan saya merasa kami tidak memiliki keberuntungan sedikitpun. Saya dikontrak dengan uang yang banyak, dan saya sangat tertekan. Saya mengalami banyak malam buruk di apartemen saya di Dortmund, hanya sendirian, berpikir dan berpikir. Saya tidak mau pergi keluar, meskipun itu untuk makan malam,” imbuh Micki.

Micki sekali lagi mengungkapkan bahwa Klopp benar-benar membantunya. Dukungan mental yang Klopp berikan mampu membuat Micki bangkit dan berhasil menemukan performanya kembali pada musim ketiga. Ia berhasil mencetak 23 gol dan dinobatkan sebagai pemain terbaik Bundesliga.

“Dia selalu mendukung saya, menyebut bahwa tidak masalah karena semua orang melakukan kesalahan, semuanya bermain buruk, namun Anda tidak perlu tertunduk. Dia mengajarkan untuk selalu mendongakkan kepala,” imbuh pemain  terbaik Armenia tahun 2009, 2011, 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016 ini.

Meski sempat mengalami kesulitan, namun Micki mulai memukan performa terbaiknya kembali. Ia mampu beradaptasi cepat di Inggris dan mulai bermain impresif. Micki mampu menjadi kreator serangan yang dapat diandalkan oleh Mourinho.