Sejak 6 November 2016 lalu, Manchester United sempat membukukan hasil tak terkalahkan dalam 17 pertandingan di semua kompetisi. Namun, catatan itu harus terhenti ketika tim asuhan pelatih Jose Mourinho takluk dengan skor 2-1 di markas Hull City dalam lanjutan Piala Liga Inggris pada 27 Januari 2017 lalu, meski mereka tetap lolos ke babak berikutnya karena unggul selisih gol 3-2. Kini, setelah kekalahan itu, United kembali tak terkalahkan dalam enam laga terakhir di semua kompetisi. Jika ditotal, maka catatannya jadi hanya satu kekalahan dalam 24 laga terakhir di semua kompetisi.

Pencapaian itu tentu saja cukup istimewa, mengingat tim Setan Merah sempat terseok-seok ketika mengawali musim 2016/2017. Namun, perlahan tapi pasti, sang pelatih baru asal Portugal tersebut mampu membawa United menunjukkan kelasnya, baik di kompetisi domestik maupun di level Eropa dalam turnamen Europa League. Bahkan, hingga saat ini The Red Devils masih mampu bertahan di empat kompetisi; Liga Europa, Piala Liga Inggris, dan Piala FA, selain juga di Premier League Inggris, dan jadi satu-satunya di Britania Raya. Peluang meraih minimal tiga gelar pun sudah di depan mata.

Mengulik penampilan impresif Wayne Rooney dkk., hingga menjelang akhir musim ini, tentu saja muncul sebuah pertanyaan menarik. Apakah kunci sukses United bersama Mourinho? Salah seorang legenda hidup Setan Merah, Michael Owen, pun mencoba memberikan pendapatnya.

Owen menilai era Mourinho jauh lebih baik jika dibandingkan masa David Moyes dan Louis van Gaal, karena pelatih 54 tahun itu punya banyak pemain dengan kecepatan lari di atas rata-rata dalam timnya saat ini. Owen menyebut faktor kecepatan dari para pelari itulah yang jadi kunci sukses United saat ini.

“Ketika Anda bermain di klub seperti United, Anda punya pemain-pemain seperti ini. United tidak memiliki itu beberapa musim sebelumnya bersama Moyes dan Van Gaal. Mereka kurang memiliki kecepatan di berbagai area. Sekarang ini ada banyak tipe pemain kencang pada diri Anthony Martial dan Marcus Rashford. Ada banyak kecepatan di tim United saat ini,” kata Owen dikutip dari BT Sport.

Penilaian mantan penyerang yang memperkuat United selama tiga musim pada periode 2009-2012 itu mungkin bisa jadi benar. Setidaknya ada 10 pemain The Red Devils yang dikenal punya kecepatan. Rashford sendiri berada di puncak daftar ini, dengan kecepatan 35,21 kilometer per jam (km/jam). Bahkan, catatan bomber muda berusia 19 tahun itu mampu membawanya menjadi pemain kedua tercepat di Premier League saat ini, di bawah striker Southampton Shane Long, yang punya rekor 35,31 km/jam. Setelah itu, ada bek Eric Bailly yang ternyata sanggup mencatatkan 34,84 km/jam.

Kemudian, ada nama Jesse Lingard dengan torehan 34,54 km/jam, yang sebelumnya sempat jadi pemain tercepat di tim Setan Merah hingga rekornya dipatahkan Rashford. Lalu, diikuti pula oleh Luke Shaw dengan 33,77 km/jam, dan Phil Jones dengan 33,59 km/jam. Selain itu, Martial, Matteo Darmian, dan Ander Herrera juga dikenal sebagai pelari yang masuk dalam 10 besar tercepat United. Bermodalkan kelebihan tersebut, setidaknya Mourinho mampu meracik strategi permainan timnya dengan memanfaatkan umpan panjang ke lini depan atau area sayap untuk menciptakan gol-gol.

Namun, kunci sukses Mourinho menangani United musim ini sepertinya tak hanya karena kecepatan para pemain saja. Melihat jadwal padat yang harus dihadapi The Red Devils sepanjang musim ini, tak salah jika strategi sang pelatih dalam membagi kekuatannya di setiap kompetisi yang masih dijalani juga menjadi salah satu poin penting kesuksesan United hingga akhir musim ini. Faktanya, Mourinho berani melakukan rotasi dan meminggirkan status pemain bintang yang melekat pada beberapa anak asuhnya. Bayangkan saja, pemain sekelas sang kapten Rooney, Michael Carrick, Juan Mata, Marouane Fellaini, Daley Blind, hingga Matteo Darmian harus rela bergantian turun sebagai starter.

“Saya punya kelompok pemain yang hebat, dan saya sudah katakan pada mereka bahwa akan ada kekecewaan dari mereka yang tidak saya pilih. Mereka berlatih keras untuk bisa bermain. Tetapi, akhirnya mereka tidak terpilih, dan ini akan terjadi karena hanya akan ada satu pertandingan di liga setiap pekannya,” ungkap Mourinho beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari ESPNFC. Memang hanya ada beberapa pemain yang selalu diturunkannya hampir di setiap pertandingan, seperti dua bintang anyar Paul Pogba dan Zlatan Ibrahimovic. Mourinho pasti tahu benar apa yang dilakukannya.