Menjadi kapten sebuah tim sepakbola tidaklah mudah. Ia adalah pemimpin untuk membawa para pasukannya jauh melangkah. Dengan segala tuntutan itu, dia tidak boleh melakukan hal yang gegabah. Bertindak salah maka dia akan mendapat sumpah serapah.
Harry Maguire memang bukan kapten yang sempurna. Masih jauh kapabilitasnya jika dibandingkan nama-nama macam Gary Neville, Eric Cantona, hingga Roy Keane. Meski begitu, Harry sedang berusaha untuk ke sana alias mendekati level pemain-pemain ini sebagai seorang kapten.
Setidaknya itulah yang ingin disampaikan tim editorial situs resmi Man United dalam tulisannya yang berjudul Why Leader Maguire Deserves Our Backing atau dalam bahasa Indonesianya berarti Mengapa Kapten Maguire Layak Mendapat Dukungan dari Kami. Kata Kami disini sudah pasti merujuk pada suporter Setan Merah secara keseluruhan.
Tulisan ini sendiri seperti mencoba untuk meredam nada-nada sumbang yang mengitari sang kapten setidaknya sepanjang musim 2021/22. Musim ini, performa Maguire memang tidak konsisten. Dia dianggap sebagai biang keladi betapa mudahnya gawang United kebobolan. Inilah yang membuat kritikan plus hujatan datang bertubi-tubi ke arahnya.
Yang menarik, United seperti tidak jera untuk terus memainkannya disaat masih ada pemain lain yang tersedia di lini belakang. Inilah yang membuat suporter semakin heran dengan Rangnick dan stafnya. Seperti tidak ada ketegasan untuk memarkir Harry dan mencoba pemain lain seperti Bailly dan Jones misalnya.
Imbasnya kemudian merembet ke tim nasional. Keputusan Southgate untuk kembali memanggil Maguire menimbulkan pertanyaan. Akan tetapi, kegaduhan tersebut langsung diredam oleh sang manajer dengan menyebut kalau Maguire tetap bek tengah terbaik untuk timnas Inggris.
Southgate sudah berbicara fakta. Ketika bermain bersama negara, Maguire memang tampil lebih baik ketimbang di klub. Kalau sudah begini, kita berbicara tentang sistem dan sistem bertahan Inggris memang cukup baik dengan keberadaan Maguire di sana.
Jauh berbeda jika dibanding dengan konsep bertahan ala United yang hingga saat ini masih belum bisa bertahan sebagai sebuah unit. Ini yang membuat pertahanan mereka rentan kebobolan dan Maguire kembali menjadi sasaran karena dia dianggap sebagai pemimpin dari pemain belakang lainnya. Plus banderolnya yang selangit.
Dalam pertandingan melawan Atletico Madrid, Maguire sebenarnya tidak melakukan kesalahan yang sifatnya konyol. Hanya, yang kurang dari pertandingan itu adalah komunikasi sehingga shape United dalam proses bertahan terlihat tidak karuan.
Begitu pula ketika sedang melakukan build up. Dalam gambar bergerak yang dirilis Ruang Taktik, ada setidaknya tiga momen dimana McTominay dan Varane bisa keluar dari skema pressing Atletico untuk menjadi opsi umpan bagi Maguire. Sayangnya, hal itu tidak dilakukan oleh dua pemain ini sehingga membuat Maguire hanya muter-muter tidak jelas sambil membawa bola.
Dalam gambar ini, situasi United sedang ingin menguasai bola sehingga membuangnya jauh-jauh ke depan jelas bukan menjadi opsi karena bola lambung akan membuat penguasaan bola menjadi 50:50.
APAKAH SEMUA SALAH MAGUIRE?
… atau, para pemain Man. United lain juga terlibat?
Ini bukan berarti bek seharga £80m bek yg lebih baik dari Van Dijk ya 🤪#molaxruangtaktik pic.twitter.com/mHwsJOFuWF
— Ruang Taktik (@ruangtaktik) March 18, 2022
Belajar Jadi Kapten Ideal
Seperti yang sudah disebut dalam tulisan di situs resmi klub, Maguire kini sedang mencoba menjadi kapten yang ideal bagi United. Ambisi dan dedikasinya sudah muncul sejak pertama kali dia datang dari Leicester 2019 lalu.
Maguire saat itu langsung datang dan berkenalan dengan semua karyawan di delapan kantor baik di dalam maupun di sekitar Old Trafford. Hal itu ia lakukan kembali ketika dia ditunjuk sebagai kapten. Hal ini semata-mata untuk mencoba memahami semua aspek dalam klub ini. Ia juga mengajak para pemain baru yang datang setelah dirinya untuk melakukan hal yang sama.
“Dari petugas logistik hingga petugas katering. Mereka-mereka ini yang membantu kami memenangkan pertandingan. Jadi, mereka juga menjadi bagian tim ini sehingga saya ingin para pemain lain juga ikut mengenal mereka juga,” tuturnya.
Maguire juga langsung gerak cepat ketika Covid 2020 lalu engan membantu anak-anak mendapatkan makanan dan mengunjungi beberapa sekolah setelah Inggris melonggarkan peraturan lockdown.
Yang terbaru adalah ketika Harry meluangkan waktunya untuk menonton tim U-18 bermain di semifinal Youth Cup. Kepala tim akademi, Nick Cox saat itu mengungkapkan kalau Maguire memberi pidato singkat kepada bocah-bocah ini.
“Ini bukan gimmick tapi Harry datang dan menonton laga tim junior. Hal ini penting bagi para pemain muad kami kalau mereka semua mendapat dukungan dari seluruh klub dan kapten klub jadi senang rasanya dia bisa hadir dan mengucapkan beberapa kata lalu duduk dan menonton pertandingan bersama kami,” kata Cox.
Bisa jadi hal-hal ini yang membuat Maguire tidak bisa dijatuhkan dari jabatannya sebagai kapten. Bahkan menurut tulisan itu, dia langsung belajar tentang sejarah United, membaca, dan menonton beberapa dokumenter tentang klub. Bahkan dia selalu mengambil peran utama ketika tim merayakan peringatan Tragedi Munich.
Maguire sedang belajar memahami tanggung jawab sebagai kapten. Tentu tidak mudah tapi ia memiliki kemauan dan dedikasi yang cukup menjadi modal awal. Tinggal ke depannya bagaimana dia mengaplikasikan apa yang ia pelajari tentang klub ini di atas lapangan. Dan seperti tulisan yang dibuat oleh situs resmi United tersebut, Maguire butuh dukungan dari kita.