Foto: Man United News

Jendela transfer di Inggris sekarang sudah dibuka. Kegembiraan seputar kedatangan pemain baru di Manchester United mulai menjangkiti seluruh suporter di seluruh dunia. Meskipun mereka pada umumnya sering menjadi korban saga transfer musim panas dalam beberapa tahun terakhir.

Hari ini, tampaknya stigma semacam itu akan terus berlanjut untuk tim Setan Merah. Terutama setelah mereka gagal lolos ke Liga Champions musim depan. Jelas hal ini akan membuat klub berada pada posisi yang kurang menguntungkan ketika bernegosiasi dengan pemain target mereka.

Jika merujuk pada kabar di media belakangan ini, para pemain yang ingin direkrut Manchester United rata-rata memiliki profil yang mengesankan. Seperti misalnya Frenkie De Jong, Jurrien Timber, Pau Torres, Alessandro Bastoni, Christopher Nkunku, Darwin Nunez, dan beberapa nama lainnya.

Kendala utama bagi semua pemain ini jika direkrut United adalah, fakta bahwa mereka sudah bermain di tim yang lolos ke Liga Champions. Bahkan sebelum jendela transfer musim panas dibuka. Dan dari sinilah bisa dibilang gagalnya United lolos ke Liga Champions merupakan sebuah kerugian.

Asumsi barusan terbukti benar belakangan ini. Tepatnya ketika Liverpool berhasil merekrut target penyerang United yakni Darwin Nunez. Hampir pasti pemain Benfica itu pindah ke Anfield. Ditambah menurut David Ornstein dari The Athletic, Liverpool telah mencapai kesepakatan verbal dengan Nunez perihal persyaratan pribadi.

Dengan kejadian ini, sontak memunculkan pertanyaan; jika Manchester United lolos ke Liga Champions, apakah mereka akan berhasil merekrut Darwin Nunez? Karena contoh lain tentang kerugian gagal lolos ke Liga Champions juga mempengaruhi negosiasi transfer antara United dan Frenkie de Jong.

Kendala utama dalam merekrut De Jong juga adalah karena keinginan si pemain untuk bermain di Liga Champions. Dengan posisi Manchester United yang hanya bermain di Europa League musim depan, tampaknya mereka akan sulit meyakinkan pemain internasional Belanda itu untuk bergabung.

Frenkie de Jong bahkan sempat membuat komentar baru-baru ini saat wawancara dengan wartawan. Ia tampak menunjukkan keinginannya untuk tetap tinggal di Camp Nou. Dan ironisnya, ia juga berkata bahwa “sama sekali tidak ada kesepakatan resmi” yang terjadi terkait kepindahannya ke Old Trafford.

De Jong lalu menambahkan dengan menyebut Barcelona sebagai “klub impiannya”. Ya memang tidak ada yang tahu seperti apa faktanya. Secara verbal, ia masih ingin melanjutkan kariernya di Barcelona. Tapi secara finansial, Barcelona saat ini sedang mengalami krisis ekonomi, dan mungkin kondisi inilah yang akan membuat De Jong terpaksa dijual.

Terlepas dari itu, pada intinya kegagalan Manchester United bermain di Liga Champions musim depan telah memengaruhi keyakinan pemain yang akan mereka rekrut. Itu berarti, proyek jangka yang dicanangkan terpaksa akan turut terganggu.

Kalau sedikit menilik pertanyaan sebagian suporter tentang transfer United, hal ini jelas sangat berbeda. Sebagian di antara mereka pernah mempertanyakan; “mengapa Manchester United perlu meyakinkan pemain yang tidak ingin bermain untuk mereka?

Karena sayangnya, kenyataan yang terjadi adalah para pemain yang ingin direkrut memiliki hak untuk tidak diyakinkan bermain di Manchester United. Secara statistik (musim 2021/2022) Manchester United memiliki penghitungan poin terendah sejak mereka berkompetisi di Premier League. Wajar torehan ini bukanlah opsi baik bagi pemain yang berambisi memenangkan trofi.

Walaupun untungnya bagi Setan Merah, satu-satunya “sosok impian” yang bisa mereka yakinkan adalah Erik Ten Hag. Ia adalah seorang manajer yang memiliki kemampuan untuk membangun kembali tim, dan bersaing di kompetisi elit Eropa. Maka rencana jangka panjang Setan Merah sedang menuju ke arah yang benar.

Jadi saat ini, kunci untuk melakukan negosiasi transfer adalah kemampuan untuk menghadirkan visi jangka panjang bagi para pemain yang ingin direkrut. Meski sulit, Manchester United telah mengambil jalan yang benar dengan mendapatkan sosok seperti Erik ten Hag. Dan hal yang serupa pasti bisa mereka lakukan.

Setelah musim yang amburadul kemarin, esok masih ada rencana jangka panjang yang siap membawa Setan Merah kembali ke masa kejayaannya. Mereka diharapkan bisa mulai bersaing dengan klub-klub terbaik Eropa seperti dulu lagi.

Maka untuk para suporter United di luar sana, berdo’alah yang banyak dan biarkan waktu yang menjawab!