Film seri dokumenter tentang Manchester City baru saja dirilis oleh Amazon di Inggris belum lama ini. Film dengan judul ‘All or Nothing: Manchester City’ yang terdiri atas delapan seri itu bercerita tentang perjalanan klub berjuluk The Citizen tersebut di musim 2017/2018, di mana mereka sukses menjuarai Premier League Inggris sekaligus memecahkan sejumlah rekor. Namun, film dokumenter itu ternyata membuat manajer Manchester United Jose Mourinho tersinggung, hingga dia berang. Pelatih asal Portugal itu kontan saja langsung bereaksi dan melemparkan kemarahannya di media.

Kemarahan Mourinho itu terutama bermula dari episode kedua film tersebut yang menceritakan kemenangan City atas United dalam pertandingan derby di Old Trafford pada musim lalu. Narator Ben Kingsley membahas tentang strategi menyerang Citu dan strategi bertahan United dalam laga itu, dengan menyebutnya sebagai duel ‘penguasaan bola versus pertahanan, sepakbola menyerang versus parkir bus.’ Strategi itu pun disangkutpautkan dengan karakter masing-masing pelatih, yang tentu saja menggambarkan permainan strategi yang dijalankan United sebagai permainan negatif.

Itulah yang kemudian memantik kemarahan Mourinho. Dia langsung menjawab secara blak-blakan bahwa City tidak menghormati The Red Devils dengan membuat film seperti itu, ketika diwawancarai oleh Sky Sports.

“Anda dapat memiliki film yang fantastis sambil tetap menghormati tim lain. Anda tidak perlu menjadi tidak hormat untuk memiliki film yang fantastis. Anda bisa menjadi klub kaya dan membeli para pemain terbaik di dunia, tapi Anda tidak bisa membeli kelas, dan mereka [City] menunjukkan itu dengan jelas, itu sangat jelas,” ungkap Mourinho dengan komentar sangat pedas.

Pelatih berusia 55 tahun itu pun sempat menyindir upaya City dengan film dokumenter tersebut, dan bahkan meminta royalti karena dirinya muncul dalam tayangan film itu. Memang ada cuplikan wawancara Mourinho usai pertandingan, di mana dia menyinggung soal strategi penguasaan bola yang selama ini dipakai Guardiola, dan meragukan kekuatan dari taktik tersebut.

”Saya sebenarnya bisa meminta royalti karena berada di dalam film tersebut,” katanya dilansir oleh AFP. “Anda tahu bahwa sebuah film tanpa saya tidak akan laku, jadi saya harus diikutkan,” tambah Mourinho lagi.

Namun, Mourinho mengaku akan memaafkan City dan tidak akan meminta jatah royalti itu, hanya dengan satu syarat. Yaitu, klub yang bermarkas di Etihad Stadium tersebut harus mengirimkan kaus bertuliskan “We did it on derby day” kepadanya. Pernyataan itu mengacu pada rencana City untuk memastikan dan merayakan gelar juara Premier League musim lalu di hadapan United, usai mereka berduel dalam laga derby kedua jelang akhir musim. Namun rencana tersebut memang gagal, karena skuat asuhan Guardiola malah menelan kekalahan 2-3 setelah sempat unggul 2-0 di babak pertama.

Mendengar kemarahan Mourinho itu, Guardiola pun angkat suara dan ikut berkomentar. Namun, dia memang tidak mau ikut memanaskan situasi dengan membalas tudingan dan sindiran dari rekan seprofesinya tersebut. Manajer berkebangsaan Spanyol itu malah sepakat dengan komentar dari Mourinho.

“Itu memang benar adanya, Anda tidak bisa membeli kelas. Saya sepakat dengan Jose, Anda tidak bisa seperti itu. Saya pikir kami merekam musim yang luar biasa pada musim lalu. Ada kamera saat itu, kami melakukan itu hanya untuk diri sendiri,” ungkap Guardiola dikutip dari ESPN.

Pelatih 47 tahun itu memang tak mau ambil pusing dengan tanggap Mourinho, dan mengakui wajar jika ada pro dan kontra dalam banyak hal. Namun, Guardiola tidak mau disebut tidak menghormati United.

“Saya tidak setuju dengan Jose kalau disebut tidak menghormati. Kami tidak berniat seperti itu, itu hanya merekam perjalanan kami musim lalu. Kami adalah klub yang berusaha berkembang, berusaha memenangkan trofi, seperti klub-klub besar di dunia, dan kami mendokumentasikannya untuk diri sendiri dan fans, kami ingin tahu apa yang terjadi di ruang ganti,” sebut Guardiola lagi.

“Tetapi, ini adalah pendapat Jose, akan ada orang yang menyukai, ada juga yang mengatakan tidak. Sesederhana itu. Tapi, tentu saja saya setuju dengannya, Anda tidak dapat membeli kelas,” pungkas Guardiola.

Pada kenyataannya, apapun pendapat Mourinho, sindiran hingga kemarahannya kepada City dan Guardiola, namun mantan pelatih Barcelona dan Bayern Muenchen itu telah membuktikan bahwa dia mampu membawa timnya menjadi jauh lebih baik, terutama saat di lapangan, dan hingga berhasil memenangkan trofi liga domestik. Sementara, Mourinho masih perlu membuktikan dirinya.