Foto: Football Fan Cast

Tidak satu dua kali Manhester United melakukan beberapa kesalahan dalam merekrut pemain di bursa transfer. Tapi itu tidak lebih parah dibanding melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan untuk membiarkan pemain pergi. Hal ini diklaim Ryan Giggs, yang mengatakan jika ada tiga pemain yang seharusnya tidak pernah dilepas United dalam beberapa musim kebelakang.

“Ada banyak yang datang sebagai pemain United lalu gagal, dan ada juga pemain yang sudah menjadi pemain United lalu pergi. Hal ini lebih parah, dan seharusnya mereka tidak boleh pergi. Yang saya bicarakan ini adalah tentang Rafael, Danny Welbeck, dan Jonny Evans. Mereka adalah pemain yang terus-menerus membuat tim menjadi solid,” ungkap Ryan Giggs.

Sementara itu, nama Rafael dan Welbeck hampir tidak memberikan masalah kepada berbagai klub mereka sejak meninggalkan Old Trafford. Giggs sebenarnya tertarik pada sesuatu yang semacam ini. Karena sebanyak mungkin perekrutan pemain di Old Trafford sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson, beberapa keputusan mengenai penjualan atau pelepasan pemain juga harus dipertanyakan.

Maka, dilansir dari MEN Sport, berikut adalah empat mantan pemain United yang seharusnya dipertahankan dalam beberapa tahun terakhir.

Ander Herrera

Semakin melihat kembali keputusan membiarkan kontrak Ander Herrera habis dan akhirnya bergabung dengan Paris Saint-Germain secara gratis, itu semakin membuat bertanya-tanya “mengapa.” United terlalu lambat dalam mencoba menegosiasikan persyaratan baru dengan pemain asal Spanyol itu, dan hal inilah yang membuatnya terpaksa memilih tawaran PSG. Padahal, ia seharusnya bisa dipertahankan.

Selain itu, masalahnya adalah United masih belum mendapatkan gelandang untuk menggantikan Herrera. Mereka seolah-olah menderita sejak kepergiannya itu. Tidak ada lagi pemain yang tampak keras berjuang dengan atraktif di lini tengah United. Sampai sekarang, permainan seperti Herrera memang masih belum benar-benar tergantikan.

Jonny Evans

Setelah pergi dari Manchester United, hanya sedikit saja yang bisa meramalkan bahwa Jonny Evans akan menjadi pemain yang tumbuh baik di luar sana. Bagaimana tidak, ia berhasil menghidupkan kembali kariernya di West Brom pada 2015 hingga 2018. Bek tengah Irlandia Utara itu sebetulnya menunjukkan sejumlah besar janji selama waktunya di United. Tetapi di musim 2013/2014, ia tidak dapat bermain banyak karena David Moyes kala itu membatasi waktu permainannya.

Mungkin sebagian suporter Setan Merah akan galau jika memikirkan Jonny Evans. Karena bagaimanapun, Evans punya standar sebagai pemain United. Bayangkan saja, seperti apa jadinya jika ia bisa membangun kemitraan dengan Harry Maguire, sebagaimana yang pernah dilakukan Leicester musim lalu. Walau usianya sudah 32 tahun, tapi ia lebih bisa menawarkan stabilitas lini belakang ketimbang Phil Jones atau Chris Smalling.

Memphis Depay

United sekarang tampaknya butuh pemain seperti Memphis Depay. Anda bisa berargumen bahwa pemain internasional Belanda itu datang ke United terlalu cepat pada usia 21 tahun. Tapi bukan berarti itu adalah hal yang buruk. Memiliki bakat seperti Memphis di Old Trafford, namun tampak dianggap sebagai limbah karena hanya bertahan selama 18 bulan, hal seperti inilah yang justru lebih buruk.

Memang, banyak yang menilai bahwa ia kesulitan beradaptasi dengan sepakbola Inggris setelah hanya mampu mencetak dua gol di Premier League. Tapi sejauh ini, ia sudah terbukti lebih produktif ketika mampu mencetak 53 gol dalam 104 pertandingannya untuk Lyon. Memphis pun sudah menjadi salah satu pemain elit Eropa, dan kalau tidak dilepas United, ia pasti sudah menjadi ujung tombak lini serang tim Solskjaer saat ini.

Wilfried Zaha

Salah satu yang berhasil membuat United menyesal adalah kehilangan Wilfried Zaha dari timnya. Ada sedikit keraguan bahwa Zaha akan terbukti menjadi pemain yang bagus untuk United. Tapi argumen ini akan terbantah jika melihat apa yang telah diraih pemain timnas Pantai Gading itu sejak kembali ke Crystal Palace. Yang dibutuhkan Setan Merah sebetulnya hanyalah kesabaran dalam memberinya peluang di tim utama.

Selain itu, Zaha yang berstatus sebagai pemain rekrutan terakhir rezim Sir Alex Ferguson, memiliki potensi untuk berkembang lebih di Premier League. Dengan bentuknya, apalagi yang sekarang, rasanya mudah bagi Zaha untuk mendapat peluang bermain di semua klub enam besar sekalipun. Ya seandainya pemain berusia 27 tahun itu tetap di United, para suporter Setan Merah mungkin akan merasakan sensasi yang berbeda saat melihat timnya.