Foto: Planet Football

Dua hari dari sekarang, Manchester United akan menghadapi Fulham di pekan ke-19 Premier League. Namun sebelum itu, agaknya menarik untuk melirik beberapa aspek pada performa mereka di laga sebelumnya, yaitu ketika menghadapi Liverpool di Anfield. Karena menurut penulis, ada empat aspek yang perlu dilirik untuk melihat sebaik apa bentuk performa United sejauh ini.

***

Kembalinya performa Luke Shaw

Menjelang kunjungan Manchester United ke Anfield hampir setahun yang lalu, Solskjaer membuat pernyataan besar tentang apa yang ia harapkan dari Luke Shaw. Pada saat itu, Shaw baru memulai delapan pertandingan di Premier League karena dilanda cedera.

“Kami berpotensi memiliki bek kiri terbaik di Inggris. Luke berpotensi menjadi yang terbaik, dan itu tantangan besar baginya sekarang,” demikian putusan Solskjaer setahun yang lalu dikutip dari MEN Sports.

Shaw bermain sebagai bek tengah di sisi kiri dalam kekalahan 2-0 atas Liverpool di tahun itu. Peran yang ia lakukan cukup mengagumkan, dan Brandon Williams menempati posisinya di bek sayap kiri. Namun, sebagian besar suporter United sempat menanggapi pujian Solskjaer dengan mengatakan bahwa Shaw tidak terlihat seperti bek kiri terbaik.

Tapi, dalam satu tahun perannya sebagai bek kiri pilihan pertama, Shaw membuktikan ucapan sang manajer. Meskipun Alex Telles datang di musim panas lalu, itu tidak menjadi tekanan berarti baginya. Pemain asal Inggris tersebut bahkan tampil semakin luar biasa di musim ini.

Ia bahkan bermain cukup baik di Anfield pada akhir pekan lalu. Banyak yang mengatakan bahwa di pertengahan babak pertama, ada alasan kuat di balik keputusan Jurgen Klopp mengganti posisi Sadio Mane dan Mohamed Salah. Disinyalir, keputusan tersebut dibuat karena Salah tampak kewalahan ketika harus berhadapan dengan Shaw.

Pasangan tepercaya Solskjaer

Di antara para suporter United, ketika berita tim turun satu jam sebelum kick-off, mereka pasti menyadari satu hal; “Solskjaer pasti memainkan dua bek yang sama”. Manajer asal Norwegia itu pasti menempatkan Lindelof dan Maguire sebagai pasangan utama di lini belakang.

Meski sebelumnya Lindelof sempat diberi libur ketika United melawan Burnley. Namun, hal itu dikarenakan Solskjaer ingin memastikan mantan pemain Benfica tersebut fit untuk menghadapi Liverpool. Tidak ada tanda yang lebih jelas bahwa, meskipun Bailly tampil bagus, Solskjaer tetap lebih memilih Lindelof dan Harry Maguire sebagai dua opsi pertama bek tengah.

Bailly sendiri sebetulnya lumayan banyak melakoni pertandingan besar ketika tampil bersama Maguire di musim lalu. Namun kepercayaan Solskjaer pada kemitraan Lindelof dan Maguire sudah jelas mutlak adanya. Dan sepertinya, ke depan tidak akan ada yang banyak berubah dari keputusan ini.

Quick counter yang masih perlu dikondisikan

Rencana permainan United untuk mengeksploitasi kelemahan pertahanan Liverpool tampak terlihat di akhir pekan lalu. Mereka mencoba memenangkan bola, dan lalu langsung melakukan quick counter dengan cepat. United memanfaatkan kecepatan Anthony Martial dan Marcus Rashford di lini depan.

Hanya saja, meskipun kedua penyerang itu main bagus di babak pertama, tapi semuanya akan berjalan lebih mudah jika Marcus Rashford dapat mengatur waktu larinya. Ia selalu terjebak offside. Wasit meniup empat kali peluit ketika pemain asal Inggris itu berlari dengan cepat di babak pertama. Jelas, terlalu banyak offside akan menyia-nyiakan peluang terbaik United.

Rashford memiliki ruang untuk dieksploitasi. Dan jika ia lebih sabar menunggu untuk berlari, ia akan mendapat peluang emas dan memenangkan “perlombaan lari” atas bek lawan. Skema menyerang pasukan Setan Merah sudah baik. Namun, mereka bisa menuai hasil yang lebih baik lagi seandainya Rashford menunjukkan sedikit kesabaran sebelum berlari.

Taktik dan formasi yang membingungkan

Pengaturan taktik dan formasi United belakangan ini telah membuat banyak orang kebingungan. Paul Pogba secara tak terduga harus bermain di sisi kanan, Martial di sisi kiri dan Rashford di tengah. Pengaturan tak terduga itu juga mungkin sempat mengejutkan Liverpool.

Selama setengah jam di Anfield pekan lalu, United sepertinya tidak tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan. Tidak ada upaya yang terlihat untuk menekan permainan Liverpool selain Fred –yang sering mengatur nada dalam permainan tim. Tapi sayangnya, hal ini malah meninggalkan celah yang terlalu besar antara dirinya dan Scott McTominay.

Pemain Liverpool, Thiago, menemukan banyak ruang akibat kebingungan yang dilakukan tim asuhan Solskjaer. Sepertinya United memang tidak sepenuhnya yakin dengan rencana mereka, atau mungkin lebih tepatnya, mereka tidak tahu bagaimana melaksanakan taktiknya.