Diego Simeone memang tidak pernah membela Manchester United semasa aktif menjadi pemain. Akan tetapi, United pernah menjadi bagian dalam karier sepakbolanya. Terutama dengan salah satu legenda Setan Merah, David Beckham.
Sejak dirinya datang ke kota Madrid untuk menggantikan Gregorio Manzano pada 2011, seketika peruntungan Atletico Madrid berubah. Tim ini yang sebelumnya dianggap hanya tim papan tengah, mulai pelan-pelan menguasai papan atas kompetisi La Liga Spanyol. Seiring berjalannya waktu, trofi demi trofi mulai bisa ia sumbangkan.
Total selama 10 tahun ia menangani Atletico, Simeone meraih dua gelar La Liga, satu Copa del Rey, satu Piala Super Spanyol, dan masing-masing dua gelar Europa League dan Piala Super Eropa. Itu artinya, per musimnya Atletico punya potensi untuk meraih setidaknya minimal satu piala.
Meski begitu, CV Simeone belum lengkap mengingat ia belum pernah menjadi juara Liga Champions. Dua kali masuk final, dua kali pula mereka kalah tragis dari Real Madrid. Musim ini menjadi percobaannya yang kesekian untuk memenuhi ambisi tersebut.
Tugas itu bisa saja terealisasi andaikata ia bisa menyingkirkan Manchester United malam nanti. Skor imbang di leg pertama membuat tidak ada yang diuntungkan pada leg kedua nanti.
***
Berbicara soal United, klub ini pernah menjadi bagian dari perjalanan karier El Cholo. Bukan berarti dia pernah bermain dan mentas di Old Trafford mengenakan seragam United, melainkan beberapa kali muncul momen ikonik tiap kali dirinya bertemu Setan Merah.
Salah satu yang berkesan tentu ketika United bertandang ke Giuseppe Meazza pada leg kedua babak 8 besar Liga Champions 1998/99. Ketika itu, lumrah bagi kedua kesebelasan untuk berbaris dan berjabat tangan yang dipimpin oleh kapten kesebelasan.
Akan tetapi, Keane saat itu melewatkan momen jabat tangan dengan dua pemain terakhir Inter yaitu Simeone dan Ronaldo. Dua pemain ini sama-sama sedang membetulkan kaus kaki mereka saat Keane mulai mendekat. Meski belum ada kutipan yang valid, namun Keane merasa kalau apa yang dilakukan Simeone dan Ronaldo adalah bentuk perilaku yang tidak sopan.
Keane mungkin merasa baik Simeone dan Ronaldo belum dalam kondisi siap sehingga ia memilih untuk ngeloyor melewati keduanya. Ada juga anggapan yang menyebut kalau aksi Simeone dan Ronaldo adalah bentuk psy war kepada Keane yang sayangnya tidak digubris oleh kapten United tersebut.
Throwback to when Ronaldo and Diego Simeone tried to troll Roy Keane!
Better luck next time!#MUFC
— RouteOneFootball (@RouteOneFootyy) April 19, 2020
Akan tetapi, rekam jejak karier Simeone yang paling dikenang sudah pasti tentang perseteruannya dengan David Beckham saat Argentina bertemu Inggris pada 16 besar Piala Dunia 1998. Becks ketika itu diusir wasit Kim Milton Nielsen setelah melakukan reaksi berlebihan terhadap Simeone yang menjatuhkan dirinya.
Kejadian itu kemudian membuat Beckham menjadi musuh satu negara hingga beberapa kali mendapat teror berupa ancaman pembunuhan. Simeone sendiri menyebut kalau dia memanfaatkan betu reaksi berlebihan Beckham tersebut untuk mencari keuntungan dan hasilnya sukses besar.
“Saya telah menjatuhkannya. Saat aku berdiri, dia (Beckham) menendangku dari belakang. Saya kemudian mengambil keuntungan dari itu. Saya merasa kalau setiap orang akan mengambil keuntungan dari momen itu dengan cara yang sama,” kata Simeone.
“Terkadang, Anda diusir, dan terkadang tidak. Sayangnya, Inggris kehilangan pemain saat itu. Pokoknya, Anda harus memanfaatkan semua peluang yang Anda temukan dalam hidup Anda. Jika Anda tidak memanfaatkannya maka Anda akan tersesat,” katanya menambahkan.
Beckham sendiri kemudian mengakui kalau dia telah membuat kesalahan yang bodoh. Namun, dirinya juga tidak menyangka kalau ia mendapat perlakuan yang kejam oleh media-media Inggris kala itu.
Semua mata kemudian tertuju kepada dua pemain ini saat United dan Inter bertemu pada 16 besar Liga Champions di Old Trafford beberapa bulan berselang. Meski ada rasa dendam, namun Beckham sepertinya mulai melupakan insiden di Saint Etienne tersebut. Beckham menjabat tangan Simeone dengan mantap.
Beckham pun menjadi bintang lapangan dalam kemenangan 2-0 tersebut dengan dua assists yang ia berikan untuk brace Dwight Yorke. Di sisi lain, Simeone pun menjadi public enemy dan disoraki terus-menerus tiap kali membawa bola. Setelah pertandingan, kedua pemain ini bertukar kaus.
Baik Beckham dan Simeone amat sangat rajin bertemu satu sama lain. Ketika Simeone pindah ke Lazio, keduanya bertemu pada Piala Super Eropa 1999. Ketika Piala Dunia 2002, Inggris dan Argentina lagi-lagi berada dalam satu grup. Bahkan ketika David Beckham pindah ke Real Madrid, Simeone juga pernah bermain satu lapangan lagi dengannya karena sempat menjadi penggawa Atletico Madrid.