Gelandang serang Manchester United, Jesse Lingard, kini telah menjelma menjadi spesialis laga final di stadion kebesaran Britania Raya, Stadion Wembley. Julukan “spesialis laga final” ternyata didapat pesepakbola berusia 24 tahun tersebut dari pengalaman masa pinjaman dan juga pelatihan di akademi.

Lingard awalnya mengakui bahwa sewaktu di awal karir profesionalnya, rasa gugup terus menghinggapi. Momen tersebut terjadi pada saat dirinya masih dalam masa pinjaman ke klub-klub Divisi Championship, seperti Birmingham City, Leicester City, Brighton & Hove Albion, dan terakhir di Derby County.
Bahkan skysport mendapati ada satu kejadian dimana Lingard benar-benar gugup hingga akhirnya jatuh sakit sebelum pertandingan. Kejadian tersebut terjadi di laga semifinal FA Youth Cup saat makan siang, tahun 2011 lalu.
“Saya pikir ketika masih muda dan berada di masa pinjaman, rasa gugup selalu menghampiri saya sebelum pertandingan mulai. Tetapi semakin bertambah usia kita, maka akan semakin beradaptasi juga kita. Hingga akhirnya sudah menjadi kebiasaan untuk masuk ke lapangan dan bertanding,” terang Lingard.
Hal ini ditunjukkannya sendiri baru-baru ini setelah bermain di laga final Europa League melawam Ajax Amsterdam pada 25 Mei yang lalu. Tampaknya pengalaman masa pinjaman selama lima tahun ditambah bermain di tiga laga final The Red Devils sebelumnya menjadi buah kepercayaan diri Lingard saat itu.
“Laga malam itu sungguh spesial bagi kami (United), terlebih untuk seluruh keluarga kami dan juga para fans yang telah datang. Senang rasanya bisa membalas jasa mereka.”
“Manchester United adalah klub yang selalu punya target untuk memenangkan trofi. Sudah menjadi sejarah United untuk meraih trofi dan senang rasanya bahwa generasi baru di klub ini sudah mulai belajar untuk meraihnya,” komentar Lingard terhadap raihan trofi Europa League.
Paman dari Peter Parker alias Spiderman pernah berkata bahwa memiliki kekuatan yang besar berarti tanggung jawab seseorang juga menjadi besar. Begitu juga dengan Lingard yang kini sudah menjadi pemain mental baja di final, kini dirinya seakan punya tanggung jawab untuk membimbing adik-adiknya di United.
“Tahun ini saya berusia 25 tahun dan bisa kita lihat kini banyak pemain muda yang berdatangan. Kehadiran saya bisa digunakan untuk membimbing mereka. Atmosfer saat ini juga sedang baik, rasanya seperti bermain dengan teman-teman di taman. Tetapi tetap dengan target untuk memenangkan pertandingan. Jadi ada dua rasa sekaligus yang bisa dirasakan,” tutur pria yang bergabung dengan United sejak berusia 7 tahun tersebut.
Rasa kebersamaan lintas generasi yang disampaikan oleh Lingard bukanlah isapan jempol belaka. Dimana memang di pusat pelatihan Carrington, ada program tiap Senin untuk bermain antarpemain lintas umur.
Program tersebut dilangsungkan di lapangan bernama The Cage atau berarti sangkar. Para pemain akademi berusia 12 hingga 18 tahun akan bertanding satu sama lain untuk menunjukkan kemampuan mereka.
“Yah saya bisa bertahan (meski badan kecil) dan saya harus bisa. Masa-masa itu sangat indah. Sekaligus tentunya dapat membuatmu semakin kuat, karena bermain di lapangan yang kecil tapi banyak pemain.”
“Jadi kamu bisa saja jadi terhempas lebih dari sekali. Tapi sekali lagi saya bilang hal itu justru bagus bagi kamu, karena kamu dapat belajar dan mempersiapkan kamu ke tingkat yang lebih tinggi,” kenang Lingard.
Lingard mengatakan bukan hanya dirinya yang melewati latihan tersebut, melainkan ada nama-nama lain yang kini jua ada di tim utama United. Salah satunya adalah striker muda United, Marcus Rashford.
“Jelas sangat membantu, karena kamu terbiasa dengan satu dengan yang lainnya. Dengan Marcus (Rashford), saya tahu bahwa dia dapat berlari di belakang, jadi saya bisa menempatkan bola ke belakang. Jadi kita saling belajar kekuatan satu sama lain,” lanjut Lingard.
Melihat cerita Lingard di atas, tampaknya keputusan dirinya untuk bergabung sedari dini di United kini sudah berbuah hasil manis. Kepiawaian Lingard mengolah si kulit bundar dan juga paham akan budaya United, menjadikan Lingard adalah pemain United yang dapat diandalkan.
Usia 24 tahun masih terhitung muda bagi seorang pesepakbola, semoga kita harap Lingard tetap kerasan berada di United. Bagaimana menurut Anda?
Sumber : skysport