Foto: Dream Team FC

Sebelum menjadi legenda Premier League seperti sekarang, Wayne Rooney menjalani proses yang cukup panjang dalam kariernya sebagai pemain sepakbola. Ia lebih dulu bermain untuk tim junior dan beberapa kali menjadi pemain cadangan. Meski begitu, sejak awal kehadirannya di industri sepakbola, nama Wayne Rooney sudah diprediksi akan menjadi pemain sepakbola tersukses yang pernah dimiliki Inggris.

Hal ini tidak lepas dari sensasi yang ia buat pada 19 Oktober 2002. 18 tahun yang lalu, Wazza mencetak gol pertamanya di Premier League ketika ia masih berseragam Everton. Ketika itu, The Toffees menang dengan skor 2-1 dan gol Rooney menjadi gol penentu kemenangan karena dicetak pada menit ke-90.

Sebelumnya, Rooney sudah pernah mencetak gol ketika Everton mengalahkan Wrexham. Akan tetapi, gol tersebut tampak kurang bermakna karena dicetak melawan tim yang kualitasnya di bawah mereka dan ajang yang hanya Piala Liga. Rooney ingin panggung yang lebih besar lagi untuk menunjukkan kalau dia adalah talenta yang luar biasa. Hasrat itu kemudian muncul ketika Everton menjamu Arsenal.

Ia sebenarnya tidak main sejak menit awal. Rooney baru masuk pada menit ke-80 menggantikan Thomas Radzinski. Skor saat itu masih imbang 1-1 setelah Radzinski menyamakan kedudukan timnya yang tertinggal terlebih dahulu melalui gol Freddie Ljungberg.

Rooney tidak banyak terlibat sejak ia menginjakkan kaki di atas rumput. Jelang pertandingan berakhir, Thomas Gravesen menyapu bola ke lini belakang Everton yang jatuh tepat di kaki Rooney. Berbalik untuk melepaskan diri dari penjagaan Lauren dan Sol Campbell, Rooney memilih untuk melepas tendangan dari jarak lebih dari 30 meter. Bola melengkung itu meluncur dengan deras, menghantam tiang bagian dalam, dan tidak bisa dijangkau David Seaman yang disambut gemuruh di Goodison Park.

Dunia terpana melihat kejutan yang tidak bisa disangka akan hadir tersebut. Maklum, ketika itu Rooney belum berusia 17 tahun. Sweet seventeen-nya baru muncul lima hari kemudian. Gol ini tidak hanya membuat mereka menghentikan rekor 30 pertandingan tanpa kalah Arsenal. menjadikan dirinya sebagai pemain termuda yang pernah mencetak gol di Premier League sebelum dilewati oleh James Milner dan James Vaughan.

“Rooney adalah talenta Inggris terbesar yang pernah saya lihat sejak saya tiba di Inggris. Kami kalah karena gol spesial dari bakat yang spesial. Sudah pasti, tidak ada pemain di bawah usia 20 tahun sebaik dia sejak saya jadi manajer di sini. Dia adalah pemain berbakat dan sangat istimewa,” kata Arsene Wenger setelah pertandingan.

Gol tersebut tidak hanya mengalahkan Arsenal tapi juga membungkam suara sumbang para publik London Utara yang sempat mencibir Rooney pada awal debutnya di Premier League. Ketika bermain melawan Tottenham Hotspur, Rooney selalu mendapat ejekan berupa chant berbunyi “Who are ya?” atau “Siapa itu?” setiap kali ia menguasai bola.

Sejak gol itu, kehidupan Rooney berubah. Pada Desember 2002, Rooney langsung mendapat penghargaan BBC Young Spors Personality of the Year. Ia dianggap memberikan kontribusi yang luar biasa pada sepakbola Inggris sekaligus dianggap sebagai bakat sepakbola Inggris yang menjanjikan yang muncul dalam beberapa tahun terakhir. Apes bagi Rooney, karena setelah mendapatkan penghargaan itu Rooney mendapat kartu merah pertamanya di tim utama.

Tahun 2003, Rooney mendapatkan kontrak profesional pertamanya dan langsung menjadi remaja dengan bayaran termahal saat itu. Ia kemudian mencetak beberapa gol lagi hingga total golnya menjadi delapan dari 37 pertandingan. Jumlah yang kemudian meningkat satu angka pada musim 2003/2004. Setelah menjalani satu musim yang baik bagi Everton, Rooney kemudian hijrah ke Manchester United dengan nilai 25,6 juta pounds. Harga yang saat itu membuat dewan direksi United mengerutkan alisnya karena dipaksa oleh Sir Alex Ferguson untuk membelinya dengan harga setinggi itu.

Sebuah perjudian yang membuahkan hasil karena Rooney memberikan banyak kesuksesan bagi Setan Merah dan menjadi pemain yang pernah merasakan banyak trofi bergengsi di level klub. Ia meninggalkan warisan berupa statusnya sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Manchester United.

Ketika ia mencetak gol spektakuler ke gawang Arsenal, komentator Clyve Tyldesley mengatakan “Remember the Name” untuk memberi tahu kalau akan ada pemain hebat bernama Wayne Mark Rooney. Sebuah ucapan yang tidak sekadar pemanis karena hingga usianya yang sudah 34 tahun nama Rooney selalu diingat oleh para penggemar Everton dan juga Manchester United.