Alvaro Fernandez sosok baru di akademi United (Foto: TalkSPORT)

Setelah melepas banyak pemain akademi, Manchester United kembali merekrut beberapa talenta untuk menggantikan mereka-mereka yang telah dilepas tersebut. Setelah mendatangkan Joe Hugill dan Marc Jurado, Setan Merah juga diberitakan telah mencapai kesepakatan dengan pemain muda Real Madrid, Alvaro Fernandez, beberapa waktu lalu.

Dengan perawakannya yang tinggi dan rambut gondrongnya, Alvaro mengingatkan saya dengan sosok Sergio Ramos ketika pertama kali dibeli Real Madrid dari Sevilla 15 tahun yang lalu. Kebetulan, keduanya sama-sama berposisi sebagai bek sayap. Yang membedakan adalah, Ramos bermain sebagai bek kanan pada awal karier, sedangkan Alvaro adalah seorang bek kiri.

Real Madrid menjadi kesebelasan ketiga yang pernah disinggahi Alvaro untuk mengenyam pendidikan sepakbola. Sebelumnya, ia bermain untuk Racing de Ferrol ketika usianya baru empat tahun dan sempat bermain bersama Deportivo La Coruna sebelum bergabung ke Real Madrid.

“Bukan keputusan mudah meninggalkan klub ini setelah tiga tahun bersama. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua rekan setim dan seluruh staf Real Madrid karena sudah menjadikan saya pemain sepakbola yang lebih baik. Senang bisa mewakili klub ini namun sekarang saatnya mengambil jalur lain dalam karier sepakbola saya. Terima kasih Real Madrid,” kata Alvaro dalam Intagram pribadinya.

Kesuksesan mendapatkan Alvaro patut disyukuri oleh kubu United. Pasalnya, pemain dengan tinggi 186 cm ini juga masuk dalam daftar incaran Manchester City. Selain itu, Real Madrid sendiri sebenarnya ingin bertahan di ibu kota Spanyol tersebut. Namun Alvaro tampaknya lebih tertarik dengan proyek yang ditawarkan oleh United.

Alvaro sendiri datang dengan status bebas transfer setelah kontraknya habis pada akhir musim 2019/2020 lalu. Kabarnya, dia akan mendapat kontrak empat tahun dari United dan akan memulai kariernya di Inggris bersama tim akademi terlebih dahulu. Namun kontrak empat tahun menandakan kalau United sudah siap untuk memberinya kesempatan bermain bersama tim utama.

“Alvaro adalah pemain kidal yang sama seperti idolanya yaitu Marcelo. Dia pemain bertahan yang punya kualitas dan pandai mengambil bola dari belakang. Dia punya kemampuan yang menonjol dari segi teknis dan punya kecerdasan di lapangan. Dalam duel satu lawan satu, ia sulit dikalahkan,” kata situs resmi El Real ketika menceritakan sosok Alvaro.

United mungkin menawarkan jalur yang lebih cepat bagi Alvaro untuk menjadi pemain utama ketimbang di Real Madrid. Kehadiran Ole Gunnar Solskjaer yang tidak segan memberikan menit main kepada pemain muda mungkin menjadi alasan Alvaro memilih hijrah ke Manchester.

Lagipula, sektor bek sayap memang menjadi sektor yang bermasalah bagi United sejauh ini. Dulu, United dikenal memiliki dua bek sayap yang punya kemampuan mumpuni seperti Gary Neville, Denis Irwin, hingga Patrice Evra. Namun beberapa musim terakhir, sektor ini terlihat kurang agresif dalam hal membantu serangan.

Sisi kanan saat ini diisi oleh Aaron Wan-Bissaka. Namun, eks Crystal Palace ini tidak terlalu agresif ketika menyerang. Bertahannya sih oke, tapi ketika menyerang dia tampak seperti orang yang kebingungan.

Sisi kiri United memang masih jauh lebih baik. Mereka mengandalkan Luke Shaw yang cukup baik dalam overlap dan underlap. Namun ketika mantan pemain Southampton ini absen seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, serangan United juga kehilangan taji di sektor ini. Padahal mereka masih memiliki Brandon Williams. Saking kurangnya pemain di sektor ini, Ole memainkan Timothy Fosu-Mensah yang juga tidak memiliki kemampuan attacking yang cukup baik.

Kehadiran Alvaro Hernandez nantinya diharapkan bisa membuat persaingan di sektor bek kiri lebih ketat lagi. Khususnya bagi Brandon Williams yang juga masih berusia sangat muda. Persaingan keduanya tampak akan sangat menarik karena United juga masih punya Ethan Laird yang sudah beberapa kali berlatih bersama tim utama.

Jika Alvaro berlatih dengan keras, tidak mudah menyerah, dan tampil baik ketika bermain bersama tim akademi, maka kesempatan untuk mencicipi laga tim utama bisa terbuka lebih cepat. Sesuatu yang tidak boleh disia-siakan mengingat Ole Gunnar Solskjaer juga tidak pelit untuk memberi kesempatan kepada pemain muda.