Foto: mirror.co.uk

Mulai akhir Oktober hingga pertengahan bulan November, para pemain sepakbola yang bermain di Premier League akan mengenakan sebuah tanda Bunga khusus di jersey mereka. Tanda bunga itu kerap disebut sebagai Poppy Flower atau bunga Poppy yang menjadi simbol untuk memperingati Remembrance Day yang jatuh tiap tanggal 11 November.

Remembrance day tidak jauh berbeda dengan Hari Pahlawan yang selalu dirayakan tiap tanggal 10 November. Keduanya sama-sama mengenang tokoh-tokoh yang berjasa untuk negaranya. Jika di Indonesia, hari pahlawan bertujuan untuk mengenang jasa pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan, maka Remembrance day lebih kepada mengenang sosok-sosok prajurit yang gugur pada Perang Dunia I.

Tradisi memakai bunga poppy sebenarnya pertama kali dilakukan oleh Moina Michael pada 1918. Salah satu sukarelawan dari lembaga yang menangani masalah perempuan. Ia mengenakan bunga tersebut untuk mengingat jasa tentara Amerika yang gugur.

Tradisi ini kemudian menyebar luas dan dibawa oleh Marsekal Douglas Heig, anggota dari Royal British Legion, untuk dijadikan tradisi di Britania. Setiap akhir Oktober hingga pertengahan November, para politikus, keluarga kerajaan, dan figur publik akan mengenakan bunga poppy.

Bunga poppy dipilih karena bunga yang berwarna merah tersebut tumbuh di sejumlah tempat yang menjadi medan pertempuran Perang Dunia I terutama di Flanders dan Picardy. Saking suburnya, tidak ada bunga yang dapat tumbuh di tempat tersebut selain bunga poppy.

Baca juga: Soal Bunga Poppy, FA Mengadu ke Pengadilan Abritrase Olahraga

Nemanja Matic dan Keputusannya Tidak Memakai Bunga Poppy

Akhir pekan lalu, Manchester United memakai bunga poppy ketika dijamu Bournemouth. Akan tetapi, dari 11 pemain yang memakai simbol tersebut, ada satu pemain yang memilih untuk tidak menggunakan lambang ini. Pemain tersebut adalah Nemanja Matic.

Sekedar informasi, memakai bunga poppy bukan tradisi yang wajib dilakukan para pemain. Hingga musim lalu, Matic sebenarnya masih menggunakan bunga poppy di jerseynya. Akan tetapi, di laga kemarin ia memutuskan untuk tidak memakainya.

Keputusan pribadi menjadi alasan Matic untuk tidak memakai bunga poppy mulai musim ini. Matic merasa trauma karena dengan memakai bunga tersebut, ia mengingat kembali kejadian yang menimpa kota kelahirannya Vrelo, yang mendapat serangan dari tentara NATO pada 1999. Britania Raya sendiri adalah anggota dari NATO yang ikut menyerang tempat kelahiran Matic.

“Saya paham mengapa para pemain menggunakan simbol bunga poppy di jersey mereka dan saya juga menghormati keputusan mereka untuk mengenakannya. Saya juga bersimpati kepada mereka yang kehilangan sahabat, kolega, hingga anggota keluarga tercinta dalam perang. Namun buat saya, hal ini menjadi pengingat saya akan tragedi yang menimpa saya saat masih kecil,” tulis Matic dalam akun instagramnya.

“Saat itu saya masih berusia 12 tahun yang tinggal di Vrelo, saat negara saya diserang dan hancur oleh pemboman Serbia pada 1999. Meski saya pernah memakainya, saya kemudian merasa jika memakai bunga poppy bukanlah tindakan yang tepat.”

“Saya tidak ingin menyinggung atau merusak simbol kebanggaan orang Britania Raya, tetapi kita hidup di era dan tempat di mana kita dibesarkan. Ini adalah alasan pribadi saya dan saya berharap semua orang dapat mengerti alasa saya. Saya sudah menjelaskannya dan saya dapat berkonsentrasi untuk membantu tim bermain di pertandingan berikutnya.”

Serbia sendiri dilanda konflik hebat pada 1999 saat masih bernama Yugoslavia. Ketika itu, mereka dilanda konflik antara etnis Serbia dengan Kosovo yang menewaskan 1.500 hingga 2.000 korban jiwa.

NATO, yang beranggotakan negara-negara sekutu atau Blok Barat termasuk Britania Raya, berada di pihak Kosovo yang menyerang Yugoslavia. Mereka mengirimkan pasukan untuk mengebom pemerintahan Republik Federal Yugoslavia.

Apa yang dilakukan NATO tersebut menghancurkan beberapa infrastruktur seperti jembatan, industri, dan gedung-gedung lainnya, serta menewaskan lebih dari 400 warga sipil. Kota kelahiran Matic, yaitu Vrelo, terkena dampak dari serangan tersebut.

***

Sebelum Matic, James McClean juga pernah menolak untuk menggunakan bunga poppy di kausnya. Sejak bergabung ke Premier League pada 2012 dengan memperkuat Sunderland, McClean, yang sekarang bermain untuk Stoke City, selalu teguh terhadap pendiriannya untuk tidak mau menggunakan patch tersebut.

Sama seperti Matic, keputusan McClean untuk tidak menggunakan bunga poppy disebabkan karena tentara Inggris pernah terlibat dalam kejadian kelam yang terjadi di Londonderry, yang merupakan tempat kelahiran McClean. Pada 1972, tentara Inggris menembaki peserta kampanye hak-hak sipil yang berujung pada penembakan 13 warga sipil oleh tentara Inggris. Kejadian tersebut kemudian dikenal sebagai Bloody Sunday.

Meski tentara Inggris sudah meminta maaf terkait kejadian tersebut, namun hingga saat ini McClean tetap tidak ingin memakai bunga poppy setiap kali dirinya bermain.

“Untuk para penduduk Irlandia Utara seperti diriku, dan khususnya yang berasal dari Derry, kejadian pembantaian massal pada tahun 1972 (Bloody Sunday) membuat poppy menjadi berbeda maknanya bagi kami,” tutur McClean.

Keputusan McClean tersebut sempat membuat dirinya beberapa kali mendapat ancaman pembunuhan. Semoga saja, apa yang menimpa McClean tidak menimpa juga kepada Matic terkait perbedaan pandangan politiknya tersebut.