Casemiro mencetak golnya yang keempat di musim 2023/2024 untuk Manchester United. Sebagai gelandang bertahan yang dikenal karena terjangannya kepada pemain lawan, empat gol dalam jangka tujuh laga adalah jumlah yang produktif.

Bagaimana tidak? Jumlah gol Casemiro cuma bisa ditandingi dengan jumlah Rashford kehilangan bola karena keegoisannya sendiri.

Sepanjang kariernya, Casemiro berhasil mencetak paling banyak tujuh gol dalam semusim. Momen itu dilakukan saat membela Real Madrid masing-masing pada 2017/2018 dan 2020/2021, itu pun dari 48 dan 46 laga. Serta musim 2022/2023 atau musim pertamanya bersama United dari 51 laga.

Bisa jadi ia akan mencatatkan rekor gol terbanyaknya dalam semusim pada musim ini. Lantas, mengapa ia bisa mencetak gol sebanyak itu?

Gol Penting Melawan Nottingham

United melawan Nottingham Forest usai kalah menyedihkan 0-2 dari Tottenham Hotspur sepekan sebelumnya. Sialnya, United sudah ketinggalan 0-2 hingga menit ke-17. Christian Eriksen sempat memperkecil jarak menjadi 1-2.

Di babak kedua, dari skema tendangan bebas, Bruno Fernandes mengirim bola ke depan kotak penalti. Saat pemain Nottingham mengejar bola, Bruno justru berlari masuk ke kotak penalti.

Rashford lalu mengumpan ke dalam kotak penalti yang disambut sundulan Bruno. Tahu kalau sundulannya bakal ditahan kiper Nottingham, Bruno mengarahkan bola ke tengah yang langsung disambar Casemiro.

Kehadiran Casemiro di situ sejatinya tidak mengejutkan karena berasal dari skema bola mati; wajar bek naik untuk duel udara, termasuk di dalamnya adalah Casemiro. Yang menarik adalah kecepatan Bruno yang masuk ke dalam kotak penalti dan berpikir untuk mengumpan, ketimbang menyundul langsung ke gawang.

Kenapa Casemiro bisa mencetak gol: dari skema bola mati, Casemiro sudah menunggu di dalam kotak penalti sehingga ia sudah siap saat bola mengarah kepadanya.

Dua Gol vs Bayern Munchen

Dua gol di laga melawan Bayern cukup menarik meski United akhirnya kalah 3-4. Gol pertama Casemiro bermula dari pergerakannya di depan kotak penalti Bayern. Ia mendapatkan bola dari Martial yang sebenarnya datang terlalu lambat. Dengan tekniknya, ia menggunakan tumit untuk mendorong bola ke depan.

Tendangan Casemiro tidak sempurna dan ia pun terjatuh. Untungnya, bola masih ada dalam jangkauannya untuk didorong dengan kaki kirinya.

Kenapa gol ini bisa terjadi: Kerja sama tim yang bagus antara Rashford dan Martial. Keduanya melakukan satu sentuhan yang merusak konsentrasi pertahanan Bayern. Kontrol Casemiro yang “Brasil Banget” juga menunjukkan kualitas individunya.

Sementara itu, gol kedua Casemiro hadir berkat umpan tendangan bebas Bruno Fernandes. Bola mengarah kepadanya yang berdiri di depan gawang. Sayangnya, gol tersebut hadir terlambat karena Bayern sudah mencetak gol tambahan sebelumnya.

Kenapa Casemiro bisa mencetak gol kedua vs Bayern: Penempatan posisi yang bagus dari Casemiro mengingat cuma ada empat pemain United di kotak penalti yang dikerubungi delapan pemain Bayern. Casemiro ada di posisi yang tepat meski dikawal ketat.

Gol Penting vs Crystal Palace

Kemenangan 3-0 United atas Crystal Palace juga tidak lepas dari kontribusi Casemiro. Ia mencetak gol kedua United memanfaatkan umpan tendangan penjuru Mason Mount.

Kenapa Casemiro bisa mencetak gol di laga vs Palace? Tentu karena dari penempatan posisinya saat United mendapatkan bola mati. Pada proses gol tersebut, Casemiro menyundul bola tanpa gangguan berarti dari bek lawan yang fokus pada Raphael Varane dan Harry Maguire.

Terlahir untuk Mencetak Gol

Casemiro sejatinya punya naluri untuk mencetak gol. Hal ini yang diungkapkan mantan striker United, Danny Webber. Namun, naluri tersebut baru benar-benar terealisasi saat ia menjadi pemain Manchester United.

“Namun, saat Anda bermain bersama [Luka] Modric dan [Toni] Kroos di depanmu [di Real Madrid], Anda menjadi pengamanan di belakang mereka,” cerita Webber.

“Dan dia memainkan peran itu dengan sangat baik. Dia adalah penegaknya. Dia tidak perlu menjelajah lebih jauh. Dia diberi lebih banyak izin dalam seragam United untuk maju. Dia mengambil area yang bagus di bola mati.”

“Dan aku pikir kalau Anda melihat pertandingan Real Madrid, seringkali dia berdiri di tepi kotak penalti, tapi sekarang dia diizinkan masuk ke sana dan dia mendapatkannya. Dia mengendus gol dan peluang dengan sangat baik dan dia berkomitmen penuh untuk mewujudkannya.”

Hal senada juga diungkapkan mantan pemain Akademi United, Alex Bruce. Menurutnya, momentum adalah faktor kunci dalam keberhasilan Casemiro mencetak gol.

“Aku pikir tidak peduli siapa Anda, terkadang Anda bisa membiasakan diri. Ketika Anda mendapatkan satu atau dua gol pertama, tiba-tiba Anda merasa ingin mencetak gol dan itu berubah menjadi empat, lima atau enam,” kata Bruce.

“Dia adalah ancaman besar di situasi bola mati. Dia anak yang besar dan kuat. Melihat dia mencetak gol lagi malam itu sungguh luar biasa.”

Sementara itu jurnalis Inggris, Neil Custis, berpikir kalau Casemiro bermain di level puncaknya.

“Tentu saja malam itu melawan Palace, aku pikir dia sudah kembali ke performa terbaiknya. Aku pikir dialah yang memimpin permainan. Aku pikir dia mengendalikannya.”

“Umpan silangnya untuk [gol] Martial khususnya, aku pikir itu adalah puncak pertandingan ini. Dan sekarang dia kembali bangkit dan United membutuhkannya karena dia bisa mengendalikan permainan dan dia punya otoritas yang besar terhadapnya.

“Golnya dan performa serta kemenangannya jelas akan membantunya. Dan dia juga terlihat sangat emosional tentang semua itu pada akhirnya. Anda tahu, dia benar-benar membawa gairah itu ke dalamnya. Jadi, dia kembali aktif dan berjalan. Itu berita bagus.”

Sumber: Manutd.com