foto: huffingtonpost.com

Akademi Manchester United merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Lulusannya telah melanglangbuana ke sejumlah kesebelasan. Berdasarkan Dailymail, United merupakan kesebelasan Inggris dengan produksi pemain terbanyak di liga top Eropa.

“Manchester United adalah kesebelasan Inggris teratasa dalam hal memproduksi bakat di lima liga top Eropa, berdasarkan kajian terbaru dari CIES Football Observatory,” tulis Dailymail.

Berdasarkan kajian tersebut, terdapat 34 pemain yang pernah berlatih bersama United yang kini bermain di lima liga top Eropa. Indikatornya adalah pemain tersebut berlatih setidaknya tiga musim pada usia 15 hingga 21 tahun.

Sementara itu, hanya ada enam pemain yang merupakan binaan United yang kini bermain di tim utama seperti Marcus Rashford, Jesse Lingard, dan Paul Pogba.

Alumnus United yang bersinar di antaranya Danny Drinkwater dan Danny Simpson yang musim lalu turut membantu Leicester menjadi juara Premier League. Keduanya tidak pernah benar-benar merasakan kejayaan menjadi pemain di tim utama Manchester United.

Sementara itu, kesebelasan tersukses di Eropa dalam memproduksi pemain adalah Real Madrid yang menempatkan 41 pemainnya, sementara Barcelona di urutan kedua dengan 37 pemain.

Capaian tersebut adalah jumlah pemain dari lima kesebelasan top Eropa. Sementara itu, apabila bicara dari total 31 liga di Eropa, Ajax Amsterdam menjadi yang terbanyak dalam memproduksi pemain dengan 72 pemain. Kemudian ada Partizan Belgrade dengan mengembangkan total 61 pemain, sementara Real dan Barcelona sama-sama mengembangkan 53 pemain.

Akademi Manchester United

Ayo, ini siapa tebak? foto: manchestereveningnews.co.uk
Ayo, ini siapa tebak? foto: manchestereveningnews.co.uk

Tentu tidak mudah untuk bisa menembus akademi Manchester United. Jangan bayangkan akademi Manchester United di Manchester seperti sekolah sepakbola yang biasa kita temui.

Berdasarkan situs resmi United, untuk bisa berlatih di sana Anda mesti menjalani trial. Sialnya, Anda tidak bisa datang langsung ke sana dan meminta untuk trial. Pasalnya, trial hanya diberikan oleh seorang pemandu bakat yang telah memiliki laporan terkait bakat Anda.

“Kami tidak membuka trials. Trials hanya untuk undangan,” tulis situs resmi United. “Jaringan pemandu bakat kami bekerja, maka sebelum anak manapun datang ke sini, ia pasti telah dinilai oleh salah satu pemandu bakat kami.”

Hal ini pun dipertajam dengan aturan dari Premier League yang punya batasan jelas soal berapa orang yang boleh dilatih pada setiap tingkat usia. Ini yang membuat amat sulit bagi siapapun untuk bisa menembus dan berlatih akademi United.

“Kami punya jaringan pemandu bakat yang secara konstan memonitor pemain muda,” tulis situs United.

Untuk itu, agar bisa terpilih ke dalam akademi, pemain yang ingin tampil secara profesional diharapkan bergabung dengan tim lokal. Pasalnya, hanya lewat jalur itu sang pemain bisa dipantau bakat dan potensinya.

“Kami mendapatkan laporan secara reguler tentang anak muda di seluruh negeri. Kami berusaha sekuat tenaga kami untuk mendatangkan pemain dengan potensi terbaik untuk trials dan penilaian. Anda bisa menjamin kalau anak-anak yang berpotensi akan dinilai oleh pemandu bakat kami,” tulis situs resmi United.

Karena hal ini, terkadang selalu ada surat elektronik palsu yang dikirimkan ke seorang pemain bahwa mereka diterima di akademi Manchester United. Padahal, klub sudah mewanti-wanti bahwa mereka tak akan mengirim surel secara langsung kepada pemain dan meminta mereka melakukan pembayaran apapun.

Selain itu, ada aturan di U-9 sampai U-11 bahwa seorang pemain tidak tinggal lebih dari 90 menit dari tempat akademi itu berada. Selain itu, tim dari akademi akan ada yang selalu mengontrol ke sekolah para pemain untuk memastikan proses belajar anak tersebut tidak terganggu.

Menjadi wajar rasanya kalau United punya lulusan akademi yang tersebar di berbagai kesebelasan top Eropa. Pasalnya, mereka hampir memberikan yang terbaik bagi kelanjutan karier sang pemain, bukan cuma teknik, tapi juga memastikan soal pendidikan.

Satu-satunya hal yang tak wajar adalah kalau manajer tidak mau mempromosikan pemain dari tim akademi.