Foto: Independent.co.uk

Suatu malam di akhir tahun 2018, agen sepakbola asal Italia, Federico Pastorello, menatap nomor tidak dikenal yang menyalakan teleponnya, yang juga membuat dirinya bertanya-tanya “apakah telefon itu harus dijawab atau tidak.” Ia pun lalu memberanikan diri dengan membuat keputusan yang tepat untuk mengangkatnya, dan segera mengobrol dengan seseorang di balik nomor tidak dikenal itu.

Seseorang itu ternyata Romelu Lukaku. Ketika itu, striker asal Belgia tersebut telah memutuskan kontrak dengan agennya Mino Raiola, lalu ia memutuskan menunjuk Pastorello sebagai penggantinya. Lukaku dinilai tepat memutuskan keputusan tersebut. Ia juga kemudian langsung berbicara dengan klien Pastorello yang lain seperti Patrice Evra dan Kevin Prince-Boateng untuk menerima rekomendasi cemerlang untuk kariernya.

Tampaknya momen-momen itulah yang berhasil membuat Federico Pastorello memiliki suatu pandangan yang sinkron dengan saat ini. Ia pun mengungkapkan sedikit pandangannya tersebut kepada Sky Sports News. Ia mengatakan bahwa dirinya sangat yakin jika Manchester United tidak akan kesulitan menarik pemain-pemain top di musim panas nanti.

Menurutnya, alasan paling kuat mengapa akan terjadi hal seperti itu adalah karena tim-tim Premier League saat ini sangat sering melakukan pendekatan secara khusus kepada para agen-agen pemain sepakbola. Bahkan, dalam beberapa waktu terakhir, klub-klub Inggris kerap menawarkan para agen tersebut keuntungan yang lebih.

“Kami (para agen sepakbola) bukanlah aktor utama dalam film ini (sepakbola). Para pemain kami itu bintangnya, dan klub-klub adalah produsen film. Memang benar bahwa kami tidak dapat menghasilkan uang lebih dari menjual para pemain kami, dan ini memang terjadi dalam sepakbola,” tutur Federico Pastorello dilansir dari Sky Sports.

“Premier League telah mengadaptasi sistem terbaik karena setiap pemain yang terlibat dalam kesepakatan pasti melibatkan agen, yang tahu berapa banyak keuntungan yang akan diperoleh. Transparansi seperti ini akan membantu sistem yang kami gunakan selama ini.”

“Saya tahu kami para agen tidak memiliki reputasi yang sangat baik. Karena, sayangnya, memang tidak semua agen itu profesional dan jujur. Ada banyak orang yang berusaha terlibat untuk menghasilkan uang besar dan mendapatkan kehidupan pribadi mereka dalam dua atau tiga tahun, tapi mereka tidak melakukan pekerjaan yang maksimal.”

Pastorello sangat diperhitungkan dengan baik karena ia menawarkan wawasan yang menarik tentang bursa transfer musim panas ini. Bahkan, ia juga sempat memprediksi hanya hal-hal baik untuk Ole Gunnar Solskjaer dalam rencana perekrutan pemain –meskipun Manchester United gagal lolos ke Liga Champions musim depan.

“Saya pikir Manchester United akan memiliki banyak kesuksesan di musim panas nanti dengan mendatangkan pemain berkelas. Memang, akan ada banyak pekerjaan berat untuk Tuan Woodward, akan tetapi United akan tetap dapat meyakinkan para pemain top untuk datang ke Old Trafford. Itu karena, mereka memiliki label luar biasa. Salah satunya adalah label klub terbaik di dunia,” jelas Pastorello.

Ia memprediksi bahwa United akan berada di antara klub tersibuk yang akan mengalami keluar dan masuknya pemain di musim panas nanti. Selain itu, klub berjuluk Setan Merah tersebut akan bersaing dengan klub-klub elit Eropa lainnya, yang juga diperkirakan akan memberikan dampak signifikan pada jendela transfer.

“Menurut saya, klub tersibuk di musim panas nanti adalah Real Madrid dan Manchester United. Selama dua musim panas, Madrid tidak menghabiskan banyak uang mereka, dan mereka akhirnya memanggil kembali Zidane. Sedangkan United, mereka perlu pemain yang lebih muda sehingga mereka pun akan sibuk. Saya rasa, bursa transfer musim panas nanti akan sangat menarik,” tandas agen asal Italia tersebut.

Terlepas dari itu, Federico Pastorello sendiri adalah putra dari mantan pemilik klub sepakbola yang memulai kariernya pada usia 22 tahun. Namanya pun lambat-laun mulai dikenal setelah ia mampu menjadi agen para pemain terkenal di Eropa. Hal itu juga yang akhirnya menaikan kualitas spesifikasi pekerjaannya, yang secara drastis meningkat di tiap tahunnya.

Pastorello juga memiliki sebuah perusahaan aegn bernama P&P Sport Management. Perusahaannya tersebut beroperasi di dua kantor yang berada di London dan Monako, dengan delapan staf anggota dan beberapa kontributor.

“Hari ini saya mengelola perusahaan agen yang hampir mirip situasinya seperti klub sepakbola. Kami memiliki banyak staf di sini. Kami juga punya seorang direktur sepakbola, yang tugasnya hanya mengumpulkan informasi dari klub-klub untuk menyelesaikan masalah yang mereka butuhkan seperti membeli atau menjual pemain,” pungkas Pastorello.

“Kami memiliki seorang PR yang mengurus rilis pers dan wawancara untuk pemain. Setelah pertandingan, kami biasanya melakukan pekerjaan besar yang harus dilakukan seperti mengurus negosiasi, acara-acara dan wawancara media. Para pemain benar-benar seperti perusahaan kecil yang harus diurus sedemikian rumitnya.”

“Saya sendiri menghabiskan lebih banyak waktu di bandara dan di pesawat daripada di kantor atau di rumah! Yang saya mainkan hanya telepon, email, dan WhatsApp. Itu semua penting. Akan tetapi, saya lebih suka kontak secara langsung. Saya juga suka bertemu para pemain, manajer, CEO klub, dan direktur sepakbola.”

 

Sumber: Sky Sports