Manchester United akan memiliki jadwal pertandingan yang sulit setelah pekan kedelapan Premier League, dan menarik rasanya untuk mengatahui bagaimana mereka bisa memutuskan langkah apa yang akan mereka lakukan setelah itu. Sekarang, Ole Gunnar Solskjaer mungkin sedang mengharapkan bahwa timnya akan meraih hasil maksimal dari serangkaian pertandingan tersebut. Atau mungkin ia sedang galau memikirkan bagaimana nasib timnya di lima pertandingan berikutnya.
Ya, siapa yang tahu?
Yang jelas sekarang United sendiri akan menghabiskan jeda internasional sembari mengobati luka-luka mereka sehabis meraih hasil buruk dalam tiga pertandingan terakhir, sebelum akhirnya kembali ke pertempuran meraih poin yang benar-benar menguras rasa. Tidak berlebihan untuk mengatakan hal semacam itu, dan faktanya juga bahwa lima pertandingan di depan United akan menjadi penentu arah klub di musim ini.
Bagaimana tidak, sejauh ini pasukan Setan Merah terus tersandung, dan bahkan Solskjaer sudah terindikasi dipecat dari pekerjaannya. Memulihkan keadaan semacam ini hanya bisa dilakukan secara maksimal saat bursa transfer Januari nanti, di mana saat itu United memiliki kesempatan untuk berinvestasi dengan membeli tambahan amunisi pemain pada skuatnya. Jadi, mereka mungkin masih akan terjungkal setelah jeda internasional karena gambaran situasinya begitu runyam.
Apalagi, United akan langsung bertemu Liverpool –satu-satunya tim yang telah menyapu semua kemenangan liga di musim ini– setelah jeda internasional. Sulit rasanya membayangkan pasukan Solskjaer menang di laga seperti ini. Namun, jika berandai-andai United berhasil menang melawan rivalnya tersebut, nama manajer asal Norwegia itu mungkin akan sedikit terangkat dan keadaan timnya perlahan-perlahan mulai pulih. Meskipun pada kenyatannya hal semacam ini pasti sulit untuk dicapai.
Setelah itu, ada empat pertandingan lain yang juga akan menghadang United karena semuanya dihelat di luar Old Trafford. Hasil imbang menyedihkan melawan AZ Alkmaar adalah sebuah referensi terakhir yang bisa dipakai untuk menerka seperti apa bentuk permainan Setan Merah di luar kandang, dan kekalahan atas Newcastle merupakan efek dari gambaran penampilan semacam itu.
Oleh karenanya Manchester United harus segera menemukan “obat” yang pas untuk memperbaiki bentuk mereka sebelum menghadapi lima pertandingan ke depan. Di satu sisi, mereka juga akan melakukan perjalanan lebih dari 3.300 mil dalam 10 hari untuk bermain melawan Partizan di Europa League, Chelsea di Piala Carabao, dan Norwich serta Bournemouth di Premier League. Semua pertandingan ini akan menjadi jadwal yang melelahkan, terutama bagi tim dengan masalah pelik seperti United.
Asumsikan saja begini, anggap saja United hanya meraih hasil imbang saat melawan Liverpool dan Partizan, mungkin hasil seperti ini bukanlah hasil yang buruk. Karena mengingat mereka kemungkinan akan menghadapi atmosfir yang tidak bersahabat di dua pertandingan tersebut. Namun yang harus ditekankan adalah, United wajib menciptakan kesetimbangan dengan meraih tiga atau dua kemenangan di tiga pertandingan sisanya.
Ketika melawan Norwich dan Bournemouth misalnya, di dua pertandingan ini setidaknya United bisa tampil baik dan meraih total enam poin. Pasalnya, dua pertandingan ini merupakan kesempatan besar bagi pasukan The Red Devils guna memperbaiki kondisi mereka. Tidak usah muluk-muluk, cukup menang 1-0 atau 2-0 saja, karena di satu sisi, hasil-hasil seperti ini akan menjadi bahan pertimbangan mereka untuk menentukan arah yang baik di musim ini.
Namun, jika ternyata yang terjadi adalah United kalah dari Liverpool dan Partizan atau kalah dari salah satu diantaranya, tidak menuntut kemungkinan mereka bisa berada dalam posisi berbahaya ketika mereka melakukan perjalanan ke Carrow Road (milik Norwich) atau Dean Court (milik Bournemouth). Bahkan mungkin efeknya United akan kembali meraih hasil buruk di liga dan terus turun hingga ke posisi terbawah klasemen.
Maka opsi paling terbaik untuk menjadi back up dari situasi semacam itu adalah memanfaatkan pertandingan melawan Chelsea di Piala Carabao pada hari Rabu tanggal 30 Oktober nanti. Karena di pertandingan ini bukan hanya menjadi kesempatan lain bagi para pemain Setan Merah untuk menunjukkan permainan terbaik mereka, tetapi juga kesempatan besar untuk mendapatkan gelar yang logis di musim ini. Jadi, pertandingan ini benar-benar harus diprioritaskan.
Yang jelas lima pertandingan ke depan (di jadwal resmi) bisa menjadi penentu bagi masa depan manajer Ole Gunnar Solskjaer, dan juga bagi nasib Manchester United di musim ini. Mereka harus bermain all out untuk meraih hasil maksimal di lima pertandingan tersebut. Tapi… Jika United tidak mampu (lagi) melakukan semua itu, maka tulisan “OLE OUT” mungkin akan terpampang jelas di seantero sosial media atau spanduk-spanduk para suporter.