Foto: Sporting Life

Manchester United musim ini berada di jalur yang lebih baik dari musim lalu. Bahkan ada yang menilai bahwa musim ini merupakan yang terbaik sejak Sir Alex Ferguson pensiun. Ya meskipun di satu sisi, United masih kemungkinan terancam tanpa trofi di akhir musim ini –tergantung pada nasib mereka di Europa League.

Tapi yang jelas, klaim Ole Gunnar Solskjaer tentang progres kemajuan di tim asuhannya sedikit bisa dibenarkan. Tentu banyak sekali penampilan individu para pemainnya di musim ini yang menggembirakan. Dari kembalinya performa apik Luke Shaw di bek kiri, hingga Bruno Fernandes yang selalu jadi poros permainan tim Setan Merah.

Intinya, para pemain United musim ini jauh lebih banyak yang layak mendapat penghargaan Pemain Terbaik Sir Matt Busby ketimbang musim-musim sebelumnya. Dan menarik rasanya jika kita semua tahu; siapa sajakah para pemain yang layak itu?

Luke Shaw

Luke Shaw baru-baru ini mengakui bahwa ia mungkin tidak pantas memenangkan penghargaan Sir Matt Busby di musim 2018/19. Alasannya jelas, karena di musim itu calon penerima penghargaan hanya sedikit. Victor Lindelof adalah satu-satunya pemain yang layak menurut Shaw. Meskipun di musim itu ia lumayan banyak berkontribusi untuk tim Setan Merah.

Dua tahun kemudian, yaitu di musim 2020/2021, ada sedikit perdebatan bahwa Shaw sekarang sudah mampu memainkan sepakbola terbaiknya. Pengaruhnya di tim tumbuh lebih pesat. Terutama saat tim United melakukan skema menyerang. Terlebih lagi, ia juga mampu memperkuat permainannya di area pertahanan.

Selain itu mantan pemain Southampton itu kembali ke timnas Inggris dan pantas mendapatkan semua pujian yang memang telah ia dapatkan sekarang. Dan bersama Fernandes, Shaw agaknya harus menjadi favorit dalam nominasi penghargaan pemain terbaik United di musim ini.

Bruno Fernandes

Fakta tentang Bruno Fernandes, yang memenangkan penghargaan Sir Matt Busby musim lalu meski baru tiba di klub pada Januari, telah jadi bukti betapa pentingnya ia bagi United. Pengaruhnya itu kemudian tumbuh pesat di musim keduanya ini. Sejalan dengan rekor gol dan asisnya yang kerap membantu skuat Solskjaer meraih hasil positif.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan Luke Shaw, Fernandes bisa dibilang adalah pemain Manchester United yang paling berpengaruh. Ia adalah titik tumpu utama skuat utama United. Dan ketika eks gelandang Sporting Lisbon itu tidak bermain, seringnya pasukan The Red Devils akan kehilangan kendali permainan.

Marcus Rashford

Marcus Rashford sering mendapat banyak kritik tidak adil meski ia menjadi pemain yang berkontribusi besar bagi United musim ini. Rekornya yang terdiri dari 19 gol dan tujuh asis di semua kompetisi telah memberi tahu semua orang bahwa dirinya adalah pemain penting. Tidak peduli apakah ia harus bermain melalui sayap kiri, sayap kanan atau penyerang tengah.

Ole Gunnar Solskjaer sendiri sangat bergantung pada Rashford. Produk akademi kelahiran Wythenshawe itu juga telah diplot menjadi salah satu pemimpin tim United. Ya meski sepertinya ia belum cukup kuat untuk memenangkan penghargaan pemain terbaik musim ini, tetapi perannya sangat pantas untuk dihargai dan diapresiasi.

Scott McTominay

Scott McTominay terus mendobrak semua ekspektasi tentang dirinya di Manchester United. Itulah dorongan yang telah mengubah bentuknya sampai menjadi gelandang pencetak gol. Ya, McTominay telah mencetak tujuh gol di musim ini. Dan catatan golnya ini merupakan bukti bahwa ada peningkatan signifikan tentang performanya dari musim lalu.

Pemain berusia 24 tahun itu adalah pemain yang sering diandalkan oleh Solskjaer. Sebabnya adalah, ia merupakan pemain yang selalu ingin tampil 100% untuk United. Walaupun di sisi lain, ia sepertinya masih kalah pamor untuk memenangkan penghargaan Sir Matt Busby di musim ini. Tapi dedikasinya tersebut sangat patut untuk diancungi jempol.

Aaron Wan-Bissaka

Aaron Wan-Bissaka telah mencetak gol pertama dan kedua dalam kariernya di musim ini. Selain itu, ia juga berhasil mengoleksi tiga asis. Meskipun catatan ini bukan merupakan hal yang luar biasa, akan tetapi itu merupakan bukti konkrit. Terutama bukti bagi celaan yang mengatakan bahwa Wan-Bissaka adalah bek kanan yang tidak memiliki jiwa menyerang.

Cukup jelas kalau Wan-Bissaka harus berusaha keras untuk mengembangkan atribut semacam itu. Usianya pun masih 23 tahun, jadi ia masih cukup muda untuk terus berkembang. Tapi mantan pemain Crystal Palace tersebut sebenarnya sangat solid dan konsisten dalam bertahan. Maka dengan begitu, ia mungkin punya kualifikasi untuk bersaing meraih penghargaan Sir Matt Busby di musim ini.